Berita Jambi

Ratusan Ton Sampah Masuk Sungai dan Tak Masuk TPA di Kota Jambi

Keluhan tentang tumpukan sampah, muncul dari warga Kota Jambi. Semisal di kawasan Perumahan Pepabri, Kebun Kopi, RT 32, Kelurahan Thehok

|
Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
anas al hakim/tribunjambi.com
Sampah yang menumpuk dan menimbulkan aroma tak sedap di kawasan perumahan Pepabri Kebun Kopi Kelurahan Thehok, Jambi Selatan dikeluhkan warga. 

Jumlah sampah di Kota Jambi tersebut bisa lebih banyak lagi, apabila penghitungannya berdasarkan jumlah penduduk Kota Jambi, bisa mencapai 432 ton per hari.

Ardi mengatakan ada selisih jumlah sampah berdasarkan penduduk, sebanyak 432 ton, dan sampah yang masuk TPA, sebanyak 325 ton. Selisihnya 107 ton.

"Nah, dengan demikian ada selisih perhitungan sampah yang diterima oleh TPA sekitar 107 ton. Ke mana sampah tersebut? Itulah sampah-sampah yang dibuang di luar TPS (tempat pembuangan sampah) atau tempat-tempat sembarang termasuk sungai," bebernya.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Rumah Kontrakan di Simpang Rimbo, Zul Masih Teleponan Dengan Pacar

Baca juga: Sosok Jenderal TNI Agus Subiyanto, Sebulan Jadi KSAD, Sebentar Lagi Jadi Panglima TNI

Pantauan Tribunjambi.com, ada beberapa titik di Kota Jambi yang sampahnya menggunung.

Ardi mengatakan kondisi itu memang benar adanya. Pihaknya telah menyiapkan solusi.

Namun, dalam melakukan penertiban dan penataan persoalan sampah di Kota Jambi, ada beberapa titik yang jadi kendala.

Semisal di kawasan Kebon Kopi dan Tanjung Lumut.

Di sana, pihaknya sudah memberikan beberapa kali teguran dan penindakan nuntuk mengatasi persoalan. Namun, ternyata itu masih belum efektif.

"Kalau di Kebun Kopi itu kan kita bekerja sama dengan Kecamatan Jambi Selatan. Di Tanjung Lumut sendiri masih ada juga yang membuang sampah sembarangan, bahkan sudah pernah ditangkap tangan, namun masih juga terulang," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pertemuan bersama pihak Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan Bank Sampah untuk dapat berkoordinasi. I

tu supaya warga di wilayah TP3R tidak lagi membuang sampah ke tempat yang tidak dibenarkan.

"Lalu, itu sebenarnya ada juga yang dikelola oleh pihak ketiga. Dalam artian, sampah-sampah rumah tangga tadi ada yang mengambil atau menjemput di rumah-rumah. Nah, terkadang ada juga pihak tadi yang membuang sampah mereka ke TPS pinggir jalan tadi," tuturnya.

Kendala lain ditemukan seteah pihaknya berkoordinasi dengan pihak kecamatan, yaitu persoalan armada. Ada beberapa armada sampah di kecamatan mengalami kerusakan, sehingga kerap terjadi penumpukan sampah.

Sebagian solusinya, dari informasi yang diterima Ardi, tahun depan beberapa kecamatan akan menambah armada baru untuk mem-backup.

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sosok Jenderal TNI Agus Subiyanto, Sebulan Jadi KSAD, Sebentar Lagi Jadi Panglima TNI

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Rumah Kontrakan di Simpang Rimbo, Zul Masih Teleponan Dengan Pacar

Baca juga: Pilwako Jambi, Pengamat Sebut Dukungan Fasha Sangat Berpengaruh untuk Cawako

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved