Smart City IKN Akan Jadi Kota Pertama di Dunia Berkonsep Forest City

Pengembangan konsep smart city Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2024, membutuhkan setidaknya Rp 466 Miliar.

Penulis: HR Hendro Sandi | Editor: Suci Rahayu PK
Capture Seskab
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di titik nol nusantara 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengembangan konsep smart city Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2024, membutuhkan setidaknya Rp 466 Miliar.

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengatakan, pengembangan smart city Nusantara masuk dalam program kerja Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital.

Dari jumlah itu, sebagian anggaran akan digunakan untuk pengembangan konsep smart city di IKN sebanyak Rp 46 miliar, salah satunya pengadaan bus nirawak.

Penerapan teknologi bus nirawak ini, sebelumnya sudah diuji coba dibeberapa kota di Indonesia, antara lain sudah dilakukan di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Selatan, Banten. Kendaraan tanpa awak ini, akan menjadi bagian penyong sistem transportasi cerdas, menawarkan mobilitas sebagai layanan untuk masyarakat.

Sementara dari total anggaran yang diajukan Rp 46 miliar itu, sebanyak Rp 15,138 miliar akan digunakan untuk program bidang teknologi informasi. Program ini mencakup pengembangan ekosistem digital; transformasi hijau; dan kebijakan data, serta kecerdasan buatan.

Bambang mengklaim, bahwa konsep smart city ini akan meningkatkan efisiensi, melalui pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan kota.

Baca juga: Saipul Jamil Beri Komentar jika Rully Selingkuhi Dewi Perssik: Mungkin dia mau cari yang terbaik

Baca juga: Daftar 3 Penyerang Target Manchester United di Musim Panas, Lini Depan Tumpul?

"Dari kebijakan transformasi hijau, berupa kebijakan infrastruktur energi di IKN, kebijakan keamanan dan keandalan jaringan listrik, serta kebijakan smart natural resource and energy management system di IKN," katanya.

Selain itu, menurutnya anggaran ini juga akan digunakan untuk menyiapkan landasan hukum dan panduan implementasi teknologi di lingkungan Ibu Kota Nusantara.

Disisi lainnya, pada pengembangan IKN, Kementerian PUPR akan mendesain terowongan bawah laut atau immersed tunnel yang dirancang dalam bentuk box dengan panjang antara 1 sampai dengan 1,5 km.

Pembangunan tersebut sejalan dengan konsep Forest City yang diusung oleh IKN. Konsep Forest City merupakan kota hutan yang berkelanjutan di mana pembangunan kawasannya berada pada lingkungan hutan.

Namun tetap menjaga ekosistem hutan agar tidak terjadi kerusakan alam yang berdampak buruk seperti perubahan iklim, bencana, keanekaragaman hayati serta polusi dengan tidak mengubah morfologi lingkungan.

IKN direncanakan menjadi kota pertama di dunia yang mengusung konsep Forest City dalam pembangunannya. Hal ini karena kawasan tersebut mulanya merupakan hutan, sehingga harus tetap dipertahankan kondisinya sehingga masyarakat akan hidup berdampingan dengan alam.

Dari seluruh kawasan yang hendak dijadikan kawasan IKN, hanya 25 persen yang nantinya dibangun.

Guna menciptakan sebuah gaya hidup baru yaitu berdampingan alam di IKN diperlukan beberapa upaya. Pembangunan dilakukan dengan tetap mempertahankan pendekatan landscape yang terintegrasi dimana bentang alam di kawasan ini akan tetap dipertahankan.

Baca juga: UMP Jambi 2024 Naik 3,2 Persen Jadi Rp 3.037.121, Sudah Final?

Selain itu kawasan hutan juga akan dilakukan restorasi sebagai salah satu langkah upayanya. Dengan konsep tersebut, penebangan pohon akan dilakukan seminimal mungkin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved