Berita Tebo

Makam Akan Digali Lagi, Orangtua Santri yang Ditemukan Meninggal di Ponpes di Tebo, Lapor Polisi

Salim Harahap, orangtua korban secara resmi melaporkan kasus kematian anaknya ke Polres Tebo, pada Jumat (17/11/2023).

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Deni Satria Budi
istimewa
Salim Harahap resmi melaporkan pihak Ponpes Raudhatul Muzawwidin ke Polres Tebo buntut kematian anaknya H (13), Jumat (17/11/2023) 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Kasus kematian yang menimpa seorang santri AH (13) pada Selasa (14/11/2023) lalu di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin, di Unit VI Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, dilaporkan ke Polres Tebo, oleh orangtua korban.

Korban yang ditemukan tewas sekira pukul 17:30 WIB di lantai tiga atau rooftop asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Muzawwidin, yang diduga akibat tersengat listrik.

Salim Harahap, orangtua korban secara resmi melaporkan kasus kematian anaknya ke Polres Tebo, pada Jumat (17/11/2023).

Setelah dimintai keterangan oleh polisi, Salim mengatakan bahwa pihaknya ingin mencari keadilan terhadap kematian anaknya.

"Saya ingin ini diungkap dengan terang benderang," kata Salim.

Ia menginginkan agar kasus kematian anaknya itu diungkap oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan keadilan.

Menurut Salim, kematian anaknya masih meninggalkan tanda tanya. Karena anaknya diketahui tewas satu jam usai berkomunikasi lewat sambungan telepon pada Selasa (14/11) lalu.

Sementara itu, Kanit Pidum Polres Tebo, Ipda William Simbolon saat dikonfirmasi terpisah, mengiyakan pihaknya telah menerima laporan korban.

"Hari ini (kemarin,red) kita sudah terima laporan dari pihak keluarga korban dan sudah kita ambil keterangan," ungkapnya.

Pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan penyebab kematian AH walaupun telah dilakukan visum.

Untuk mengusut penyebab kematian AH, kepolisian berencana akan melakukan ekshumasi dalam beberapa hari ke depan yang telah disetujui oleh pihak keluarga korban.

"Mungkin dalam beberapa hari kedepan kita akan melakukan ekshumasi dan autopsi agar kita mendapatkan kepastian penyebab kematian korban," tuturnya.

Diketahui anaknya meninggal dunia sekira pukul 17.30 WIB yang diduga akibat tersengat listrik di lantai tiga atau rooftop asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Muzawwidin.

Salim mengungkapkan pihaknya menerima jenazah anaknya dengan sejumlah bekas luka yang terletak di bagian bibir, siku tangan dan kaki.

Salim juga telah menyatakan persetujuannya dengan rencana kepolisian untuk melakukan ekshumasi atau pembongkaran mayat dalam mencari keadilan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved