Kisah Sukses Syarif Fasha 10 Tahun jadi Wali Kota, Bangun Ikon Kota Jambi untuk Masyarakat
Dia bilang kok di Jambi ada Monas, Monas itukan ikon, Jakarta kenapa tidak mencari ikon Kota Jambi
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sosok H Syarif Fasha, pasti masyarakat mengenalnya. Ya, ia adalah Wali Kota Jambi dua periode, yakni periode 2013-2023.
Saat Pilwako Jambi 2013 lalu, Syarif Fasha berhasil jadi pemenang. Saat itu calon wali kota yang maju adalah dr Bambang Priyanto yang merupakan petahana.
Serta Sum Indra yang merupakan Wakil Wali Kota Jambi periode 2008-2013.
Terhitung mulai 4 November 2023 lalu Syarif Fasha tidak lagi menjabat.
Kini, Syarif Fasha mulai fokus pada urusan politik, apalagi ia menjabat sebagai Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Jambi.
Sabtu (11/11/2023) siang, Syarif Fasha berkunjung ke redaksi Tribun Jambi.
Dalam kunjungan kali ini, Syarif Fasha hadir untuk mengisi program Mojok Tribun Jambi.
Progam ini dipandu langsung Pemimpin Redaksi Tribun Jambi Yoso Muliawan dan host program Mojok Tribun Jambi Fadli.
Berikut petikan wawancaranya:
Apa yang terpikirkan saat melihat kawasan Kotabaru ketika terpilih menjadi Wali Kota Jambi?
Dahulu saya belum pernah melihat Kotabaru di waktu malam. Waktu pertama menjabat saya kan pulang malam tuh.
Saat itu saya melihat kawasan tersebut banyak yang jualan bandrek yang diiringi musik house, selain itu banyak wanita mudah memakai rok pendek ke sana.
Saya pikir ini sudah tidak benar. Esoknya saya panggil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU).
Waktu itu saya bilang bagaimana membagun kawasan ini sehingga menjadi ikon Kota Jambi dan memindahkan pedagang yang ada di sana.
2014 mulailah dilakukan perencanaan dan 2015 dilakukan pembangunan di kawasan tersebut.
Setelah dilakukan pembenahan kita bukanlah car free night di malam Minggu dan car free day di Minggu pagi
Saat rapimnas Apeksi 2016 lalu, hadir wali kota se Indonesia, termasuk Ridwan Kamil waktu itu masih menjadi Wali Kota Bandung.
Saat ada pawai budaya, saya berada di panggung menghadap ke monas bersama Ridwan Kamil.
Dia bilang kok di Jambi ada Monas, Monas itukan ikon, Jakarta kenapa tidak mencari ikon Kota Jambi.
Masukan itu menginspirasi saya, untuk membuat ikon Kota Jambi di area Kotabaru ini.
Akhirnya dipilihlah Tugu Keris Siginjai sebagai ikon Kota Jambi pada 2017. Tujuannya agar masyarakat paham sejarah.
Selain itu di sana ada juga Angso duo, Keris Siginjai dan sejarah Jambi.
Sekarang sudah berhasil nij di Tugu Kerinsi Siginjai, kalau membangun Danau Sipin gimana ceritanya?
Saat itu di Danau Sipin penuh enceng gondok, kerambah dan juga kondisinya sudah dangkal, karena banyak sekali makan (pelet.red) ikan yang mengendap sehingga terjadi pendangkalan.
Di satu sisi sisa makanan inikan ini menjadi pupuk untuk enceng gondok.
Setelah dibersihkan mulai kami buat desain untuk membuat joging trek dan kelengkapan Danau Sipin menjadi tempat wisata.
Setelah itu Danau Sipin mulai kami dalam kan dan kami lakukan pergantian air, dahulu airnya warnanya hijau dan tidak sehat.
Sekarang kondisinya sudah membaik dan tidak berbahaya bahkan bisa bisa dipakai untuk berenang., kalau dahulu bisa gatal-gatal berenang di sana.
Kami sediakan juga slot dan izin untuk masyakat membuka cafe, dan membebaskan masyarakat untuk mengelola perahu ketek dan kami juga menyediakan spot untuk UMKM.
Tidak hanya itu, kami juga membuat event-event agar ada geliat di tempat ini.
Dua periode memimpin Kota Jambi pengalaman apa yang tidak terlupakan?
Selama 10 tahun, hampir dilalui dalam keadaan suka semua. Tim saya luar biasa dan kompak semua.
Memang ada kenangan yang tidak terlupakan, waktu itu saat saya kehilangan anak saya.
Saya sempat down dan kepikiran mau mundur jadi wali kota tapi saya bisa bangkit lagi.
Bahkan capaian kami selama 5 tahun sudah tercapai dalam 3 tahun (2022) maka dua tahun sisanya jadi bonus pembangunan.
Kayaknya ada cerita menarik ni di Jambi Kota Sebrang, pembagunankan luar biasa ya?
Seberang ini unik ya. Pilkada pertama saya kalah di Seberang. Namun, saya punya niat untuk membangun Seberang pertama kali.
Menariknya periode kedua saya malah memang di Seberang, tanpa kampanye. Padahal rival saya orang sana.

Peran keluarga juga penting ya, bagaimana membagi waktu untuk keluarga?
Sulit membagi waktu untuk keluarga, itu salah satu kelemahan kami, memang ada pilihan antara karir dan keluarga.
Untuk itu saya sudah berbicara dengan keluarga. Sebelum jadi wali kota, setahun saya tiga kali keluar negeri dengan keluarga untuk berlibur.
Setelah jadi wali kota saya tidak boleh cuti untuk wisata sehingga yang wisata istri dan anak saja.
Selain itu saya tidur setelah tidak ada lagi laporan pekerjaan. Itulah kenapa saya tidur sekitar jam 1 malam.
Pulang cepat juga jarang, pulang malam anak-anak sudah tidur palingan saya cium dia saat tidur. Kenapa saya sukses saat ini, karena keluarga saya ikhlas.
Setelah 10 tahun memimpin Kota Jambi, bisa berikan pesan untuk warga Jambi?
Saya lupa apa saja yang sudah saya bangun di Kota Jambi. Terlalu banyak legacy kami untuk Kota Jambi. Pesan saya tolong di jaga, minimal memperpanjang umur manfaatnya karena pemerintah tidak bisa membangun tiap tahun.
Kota Jambi juga saat ini sudah terkenal baik secara nasional maupun internasional, dengan kebersihannya hingga partisipasi masyarakatnya.
Saya membangun Kota Jambi ini tidak hanya dari satu sumber dana, tapi empat sumber.
APBD, APBN, dana partisipasi masyarakat dan dana internasional, sehingga Kota Jambi mengalami akselerasi yang begitu cepatnya.
Saya berpesan kepada penerus saya. Apa bila ada kekurangan lengkapi dan apa bila yang kami bagun itu bermanfaat baik maka teruskanlah.
Kota Jambi ini ibu kota provinsi Jambi harus tetap dijaga partisipasi masyakat, kepedulian dan pola hidup masyarakatnya.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Percakapan Ridwan Kamil dan Syarif Fasha, Kok di Jambi Ada Monas?
Baca juga: Kisah Syarif Fasha Wali Kota Jambi Dua Periode dari SD Berprestasi Hingga Raih Gelar Doktor di IPDN
Baca juga: Syarif Fasha Kunjungi Tribun Jambi, Cerita Pertama Kali Jadi Wali Kota Jambi
Ahmad Sahroni ke Singapura, Massa Gasak Isu Rumah dan Teriak "Duit Rakyat" |
![]() |
---|
Demo Ricuh di Jambi, Psikolog Ungkap Peran Media Sosial dalam Menggiring Emosi Massa |
![]() |
---|
Terungkap Misteri Keberadaan Ahmad Sahroni saat Rumah Dijarah Massa |
![]() |
---|
Suasana Hening, Gedung DPRD Jambi Menyisakan Puing dan Sampah Pasca Aksi Massa |
![]() |
---|
Perintah Tegas Presiden Prabowo: TNI-Polri Siaga, Redam Aksi Anarkis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.