Berita Jambi

Dua Unggulan Destinasi Pulau Berhala, DPD HPI Jambi Sebut Harus Ada MoU dengan Kepri

Pulau Berhala dikenal sebagai wisata sejarah dan bahari yang tersohor di Provinsi Jambi. Secara umum pulau ini menyimpan keeksotisan panorama alam...

Penulis: A Musawira | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUN JAMBI/ANAS ALHAKIM
Suasana pantai berpasir putih di Pulau Berhala, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (10/11). Pemandangan alam di pulau sebelah timur Jambi itu sangat indah. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pulau Berhala dikenal sebagai wisata sejarah dan bahari yang tersohor di Provinsi Jambi.

Secara umum pulau ini menyimpan keeksotisan panorama alam yang indah.

Pulau ini masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi.

Kepulauan kecil ini masih menyimpan kealamian diantara hamparan laut biru antara Jambi dan Pulau Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.

Kenaturalan Pulau Berhala ini masih terbilang alami dengan khas bebatuan yang besar serta hutan yang masih lebat.

Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jambi, Abdul Haviz mengakui destinasi wisata Pulau Berhala memiliki dua unggulan pertama religi dan bahari.

“Iya, sejarah awal masuknya Islam dan pantai dengan laut yang biru, itu yang menjadi unggulan di Pulau Berhala. Sebetulnya destinasi ini sangat berpotensi kalau digarap dengan baik,” katanya pada Selasa (14/11/2023).

Fasilitas penunjang wisata di Pulau Berhala masih sangat minim sementara ini hanya fasilitas home stay milik Pemprov Jambi. Namun pengunjung juga bisa menginap ala camping ground.

Namun, Ahok sapaan akrabnya bilang wisata Pulau Berhala jika ingin berkembang pesat harus ada MoU yang jelas antara Pemprov Kepri dan Pemprov Jambi terutama Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

“Kalau tidak ada MoU, iya Pulau Berhala macam itu lah (tak ada perubahan). Kalau ada MoU yang jelas maka ada perkembangan,” ujarnya.

Daya tarik wisata ke Pulau Berhala saat ini baru dilirik wisatawan lokal apalagi dihari besar libur keagamaan.

“Libur natal dan tahun baru, hari raya Idul fitri dan hari besar keagaman lainnya. Paling warga sekitar yang banyak ke sana seperti Sungai Itik, Nipah Panjang dan Kampung Laut. Dan ini pun masih simpang siur terutama masalah harga dan aksesibilitasnya,” ucapnya.

Masalah akses pasti ada transportasi. Transportasi dari Jambi ke Nipah Panjang hingga ke Pulau Berhala yang tersedia saat ini masih belum tertata dengan baik. Apalagi soal harga yang belum ada keseragaman.

“Misalnya ada pompong (kapal) yang bisa dicarter dibandrol berbagai macam harga, atau dengan speedboat secara reguler. Ini belum tertata. Rencana perjalan wisata belum jelas, apalagi itu potensi sangat besar apalagi di Jambi tidak ada pantai,” katanya.

Nah akses paling dekat untuk menuju ke pantai itu melalui pintu gerbang Jambi yaitu Tanjab Timur. Sejauh ini, paket perjalanan wisata masih menerapkan minimal dan maksimal jumlah wisatawan.

“Ada yang buka paket wisata ke sana itu Rp600 ribu selama 2 hari 1 malam. Tapi, maksimal 30 orang dan minimal 20 orang, baru paket itu berjalan,” pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Harga Daging Sapi dan Ikan di Tebo Alami Kenaikan Jelang Nataru

Baca juga: Video Rebecca Klopper Dijual Rp 300 Ribu, Pelaku Untung hingga Rp 50 Juta

Baca juga: Update Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo: Firli Bahuri 3 Kali Mangkir Pemeriksaan Polda Metro

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved