LIPUTAN KHUSUS
34.143 Orang di Jambi Gangguan Jiwa Ringan Tahun Ini, Usia 20-45 Tahun
"Penyebab gangguan jiwa ini banyak. Tapi analisis kita itu mendekati tiga itu, jika melihat usia pasien," kata dr Zakaria
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jumlah penderita gangguan kejiwaan ringan atau Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) di Provinsi Jambi meningkat pada tahun ini.
Data dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Provinsi Jambi, sejak Januari-November 2023, terdapat 34.143 orang mengalami masalah tersebut.
Kepada Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik RSJD Provinsi Jambi, dr Zakaria, mengatakan tren ODMK mengalami peningkatan.
"Jadi memang ada perubahan tren pasien kita. Yang awalnya didominasi pasien lama, saat ini banyak pasien baru, walaupun jumlah pertumbuhannya tidak terlalu signifikan," ujarnya.
Berdasarkan data yang diperoleh Tribun Jambi, jumlah pasien terbanyak terjadi pada Mei 2023, yaitu sebanyak 4.675 orang dan tersedikit pada Maret, yaitu 2.931 orang.
Berikut jumlah penderitanya. Januari 3.146 orang, Februari 3.041 orang, Maret 2.931 orang, April 3.301 orang, Mei 4.675 orang, Juni 3.707 orang, Juli 3.259 orang, Agustus, 3.010 orang,
September 3.647 orang, Oktober 3.426 orang.
Penyebab Gangguan
Zakaria mengatakan penyebab pasien baru mengalami gangguan kejiwaan belum bisa dipastikan. Namun, jika melihat dari usia pasien, para dokter RSJD menduga itu karena masalah keluarga, ekonomi atau percintaan.
"Penyebab gangguan jiwa ini banyak. Tapi analisis kita itu mendekati tiga itu, jika melihat usia pasien," katanya.
Sepanjang tahun ini, pasien tersebut didominasi usia produktif di kisaran 20-45 tahun.
Sementara Zakaria mengatakan penyebab terjadinya gangguan jiwa ringan dari sebagian besar orang dari jumlah tersebut belum diketahui.
"Kalau melihat karakter pasien, mereka itu sudah sangat koperatif, ya. Namun, memang kita masih tidak tahu penyebab pasti dari pasien yang mengalami gangguan jiwa ringan ini," ujarnya.
Dia mengatakan, penyebab pasti dari ODMK pasien ini masih kabur alias belum jelas, sehingga sedikit menyulitkan untuk melakukan pengobatan. "Kalau kita tahu penyebab pastinya akan sangat mudah untuk pengobatan dan terapi," katanya.
Zakaria menjelaskan ODMK sering terjadi di masyakat umum, seperti insomnia hingga gangguan kecemasan berlebihan. "Jadi ODMK ini bukan orang yang tidak memiliki kesadaran dan berkeliaran di jalanan," ungkapnya.
Menurut Zakaria, pasien ODMK di RSJD Jambi didominasi masyakat dengan pendidikan yang baik dan kehidupan yang baik pula. Sementara itu dari segi usia didominasi oleh usia produktif.
4.728 ODGJ
Sementara itu, sejak Januari-November 2023 ada 4.728 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menjalani rawat inap di RSJD Provinsi Jambi.
Zakaria mengatakan tidak semua pasien dengan gangguan kejiwaan menjalani rawat inap.
"Ada kategori khusus sehingga pasien harus dilakukan rawat inap. Seperti sudah sangat gelisah, mencederai orang lain, bahkan sudah sampai dipasung masyarakat," ujarnya.
Terkait fenomena di masyakat, Zakaria bercerita banyak di antara masyarakat yang ingin lepas tangan apabila ada keluarganya yang mengalami gangguan jiwa. Padahal, pasien tersebut belum masuk kategori rawat inap.
"Kita banyak menerima pasien dari dinsos (dinas sosial) yang ternyata diabaikan oleh keluarganya," ungkapnya.
Ironisnya, kata Zakaria, banyak juga pasien ODGJ rawat inap yang sudah bisa dipulangkan ke keluarga, namun sesampainya di masyarakat malah diabaikan keluarganya.
Menurut Zakaria, kejiwaan ini masalah yang termarjinalkan. Banyak orang yang harus berperan, khusunya lingkungan dan lingkungan.
"Ketika dokter sudah membolehkan pulang dan dianggap sembuh dan mandiri, namun harus terus minum obat.
Sementara keluarga banyak yang tidak support dan memperhatikan sehingga pasien kembali lagi dirawat," ujarnya.
"Padahal orang dengan ODGJ harus rutin meminum obat dan perlu di-support lingkungan dan keluarga," timpalnya.
Zakaria mengimbau masyakat yang di lingkungan rumahnya ada pasien ODGJ supaya tidak melakukan perundungan terhadap pasien tersebut.
Kesembuhan mantan pasien ODGJ, kata Zakaria, tergantung lingkungan dan keluarga dalam menerima dan peduli terhadap mereka. "Jangan sampai yang sudah sembuh kembali dirawat," pungkasnya. (cay)
Bakar Rumah
Seorang warga di Kecamatan Jambi Timur yang mengalami gangguan kejiwaan, membakar rumah orangtuanya.
Peristiwa terjadi di Jalan Pangeran Antasari, RT 35, Kelurahan Talang Banjar, Minggu (12/11) siang.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi, Mustari, mengatakan mengatakan pihaknya mendapatkan laporan kebakaran pada pukul sekira pukul 12.59 WIB.
"Setelah kami selidiki, ternyata rumah tersebut dibakar oleh anak korban karena mengalami gangguan jiwa," ujarnya.
"Saat ini tersangka pembakaran sudah diamankan oleh Polsek Jambi timur," lanjutnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Sementara kerugian material belum diketahui.
Untuk memadamkan api, Damkar Kota Jambi menurunkan satu regu pemadam kebakaran beranggota 10 orang dan satu armada.
Api bisa dipadamkan dalam waktu 39 menit. Pemadaman itu menghabiskan 3.000 liter air tanpa mengunakan liquid foam.
Manajemen Diri
Dosen Psikologi UIN STS Jambi, Afriansyah, MSi, mengatakan ada beberapa kemungkinan penyebab seseorang pada usia produktif yang merupakan usia dewasa, mengalami gangguan kejiwaan.
Ketika masuk usia dewasa, artinya akan mengemban hal-hal baru yang sebelumnya dipegang. Misalnya, memulai pekerjaan, rumah tangga. Sehingga makin banyak tangung jawab yang diemban, artinya semakin besar juga beban yang dimiliki seseorang ketika masuk usia produktif.
Bila tidak memiiki manajemen baik, tentunya akan menimbulkan permasalahan. Akibatnya, orang tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan.
Kemudian, tuntutan di dunia pekerjaan yang berat yang belum mampu diemban. Seseorang yang bekerja tidak sesuai bidang keahlian, bisa juga menjadi satu di antara penyebab gangguan kejiwaan.
Kemungkinan lain seseorang mengalami gangguan kejiwaan, bisa jadi karena merupakan orang introvert (tertutup). Ketika masuk usia dewasa dan mengalami banyak permasalahan beban cukup besar, dia susah berkomunikasi dengan orang lain, tidak ada tempat cerita. Menyimpan permasalahan sendiri secara terus-menerus dan masalah semakin banyak, hingga mengakibatkan gangguan kejiwaan.
Agar seseorang berusia produktif atau dewasa terhindar dari gangguan kejiwaan, dengan melakukan manajemen diri agar mampu menghadapi masalah dan tanggung jawab besar.
Dia bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan melatih diri sebaik mungkin, salah satu poinnya dengan pendidikan.
Jika orang menempuh pendidikan secara baik, tentu banyak hal yang diketahui, banyak hal yang bisa menjadi referensi dan pembelajaran. Sehingga ketika menghadapi suatu tantangan, dia mampu menghadapi dengan baik, bukan kalah dengan tantangan tersebut.
Selain itu, seseorang juga harus memiliki sikap sosial yang baik, dalam arti memiliki banyak teman. Misalnya, jika masih terkena masalah yang membuat stress. Ketika stress atau beban itu disimpan sendiri, tentu akan menjadi kesulitan yang berdampak kepada gangguan kejiwaan. Jadi seseorang harus memiliki tempat untuk membagi cerita. Minimal, ketika dia memiliki masalah ada yang membantu memberikan solusi, memberikan alternatif penyelesaian masalah.
Hindari juga konflik. Karena ketika berkonflik, satu di antara akibat jika tidak mampu menyelesaikan konflik itu, bisa mengalami permasalahan dan berdampak ke gangguan kejiwaan. (cay/can)
Baca juga: Syarif Fasha: Saya Kejar Prestasi Kelas 2 SD, Masa Kecil Wali Kota Jambi 2013-2018 dan 2018-2023
Baca juga: Tolak Stockpile Batubara, Warga Sebut Hanya Beberapa Meter dari Rumah Warga
liputan khusus
gangguan kejiwaan ringan
Orang Dengan Masalah Kejiwaan
ODMK
Rumah Sakit Jiwa Daerah
Tribunjambi.com
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.