Mahasiswa Kedokteran Tewas di Mobil
Mahasiswa Kedokteran yang Ditemukan Tewas di Mobil dengan Kepala Terbungkus Plastik Miliki IPK 3,8
Seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga ditemukan tewas di dalam mobil dengan kepala terbungkus plastik, Minggu (5/11)
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang mahasiswa fakultas kedokteran hewan (FKH) Universitas Airlangga ditemukan tewas di dalam mobil dengan kepala terbungkus plastik, Minggu (5/11/2023).
Dia ditemukan dalam mobil Honda Jazz dengan no polisi AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen Jalan H Anwar Hamzah Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.
Korban awalnya ditemukan oleh sekuriti yang melihat seorang wanita dengan kepala tertutup plastik dalam mobil.
Sekuriti itu kemudian melaporkannya ke polsek, dan dilanjutkan ke Polresta Sidoarjo.
Korban diketahui bernama Bernadette Caroline Angelica Harianto (21).
Dalam kesehariannya, korban dikenal sebagai sosok yang berprestasi dengan kelulusan IPK 3,8.
Sebelum ditemukan tewas, korban sedang menjalani pendidikan lebih lanjut untuk program profesi dokter hewan.
Baca juga: Mahasiswa Kedokteran Hewan Unair Ditemukan Tewas di Dalam Mobil, Kepala Tertutup Plastik
Baca juga: 3 Kejanggalan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Versi Pengacara Yoris
Baca juga: Gerindra Yakin Prabowo Kalahkan Anies di Jakarta untuk Pilpres 2024:Dia Bukan Siapa-siapa Tanpa Kita
Korban kemudian melanjutkan menjalani program koas. Kaos adalah program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter. Bahkan korban merupakan salah satu asisten dosen di kampusnya.
"Setahu saya beliau angkatan 19. Kemudian sambil koas jadi asisten dosen mengajar mata kuliah Patalogi. Orangnya baik dan telaten sama mahasiswa. Innalillahiwainnailaihirojiun untuk beliau," kata Kiara Thana Kirana mahasiswi jurusan Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.
Orang yang pertama kali menemukan jenazah ialah sekuriti apartemen. Temuan tersebut lalu dilaporkan ke Polsek Waru. Pukul sekira 11.00 WIB jenazah diantar ke kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.
AKP Ahmad Yani Kanit Reskrim Polsek Waru, Sidoarjo mengatakan, posisi jenazah ketika ditemukan berada di kursi kemudi. Tidak ada luka lebam bekas kekerasan di tubuh jenazah.
Akan tetapi, kepala korban tertutup kresek. Mulut korban terpasang selang. Selang itu ada terhubung pada tabung helium yang ada di bangku samping kemudi.
"Kemudian ada surat wasiat tulisan bahasa asing. Intinya terima kasih sudah menjaga saya. Dia ingin hidup mandiri," ujar AKP Ahmad Yani.
AKP Ahmad Yani telah menulusuri handphone korban. Akan tetapi tidak ada tanda-tanda korban sebelum tewas berselisih dengan orang lain.
Baca juga: Seorang Mahasiswi Dirudapaksa Bapak Kos, Pelaku Gunakan Sabu Sebelum Beraksi
Pantauan di lokasi hingga pukul 18.36 jenazah masih berada di ruang autopsi. Menurut informasi yang berhasil dihimpun pihak keluarga korban dan sahabatnya datang di lokasi. Namun, karena petugas mayat mengatakan pemeriksaan selesai pukul 19.00 pihak keluarga kemudian pergi membuat laporan di Polresta Sidoarjo.
Tanggapan Kampus
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Prof Dr Murni Lamid drh MP mengaku cukup terkejut dengan kabar duka yang terjadi pada mahasiswanya tersebut.
Prof Murni mengatakan, korban saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan yaitu program coasistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi.
"Saya cukup kaget dan ndredeg ini tadi, saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali,"ungkapnya, Minggu (5/11/2023).
CA (21) menurut Prof Murni dikenal memiliki kepribadian yang baik dan memiliki banyak teman serta sahabat.
Baca juga: Kisah 5 Nakes Selamat dari Pembantaian KKB Papua di Yahukimo, Korban: Tiba-tiba Diserang 20 Orang
Dia juga berada di kelompok 41, yang besok (6/11/2023) akan menjalani program kegiatan coasistensi di divisi parasitologi.
Tetapi ditemukan meninggal pada pukul 5.30.
"Saya dapat beritanya dari keluarganya bukan dari polisi. Katanya di rumah sakit (kamar jenazah) itu tidak ada siapa siapanya cuma dua orang Tante dan Om, kemudian satu dosen dari kampus sedangkan yang lainnya tidak ada,"lanjutnya.
Dikatakannya, korban berasal dari Kediri sehingga jenazah dibawa pulang ke Kediri menunggu proses otopsi oleh dokter forensik.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Detik-detik Jordan Ali Anggap Eva Manurung Seperti Ibunya: Kalau boleh jujur
Baca juga: Ladislao Sempat Takut Lamarannya Ditolak Nathalie Holscher: Sedih Banget
Baca juga: Sinopsis Mr Nice Guy, Tayang 6 November 2023 di Indosiar
Baca juga: Jalan Pintu Masuk Kota Jambi Rusak Parah
Artikel ini diolah dari Tribunjatim-timur.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.