Berita Tanjabtim
Sejumlah Nelayan di Tanjabtim Mengeluh Hasil Tangkapan Laut Berkurang
Para nelayan yang berada di wilayah pesisir pantai dalam Kabupaten Tanjabtim mengeluhkan kondisi saat ini. Pasalnya, hasil tangkapan atau produksi nel
Penulis: anas al hakim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Para nelayan yang berada di wilayah pesisir pantai dalam Kabupaten Tanjabtim mengeluhkan kondisi saat ini. Pasalnya, hasil tangkapan atau produksi nelayan di laut sudah berkurang.
Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap penghasilan yang didapatkan oleh nelayan. Seperti halnya nelayan Pukat Tarik, penghasilannya sekali turun melaut saat ini hanya Rp20 ribu sampai Rp 30 ribu per orang. Karena dalam satu Pompong, Pukat Tarik ini dikerjakan oleh 7 - 8 orang.
"Sekarang hasil laut bekurang, tapi kalau harga ikannya mahal, jadi tidak seimbang dengan penghasilan," jelasnya Madi, salah satu nelayan yang berdomisili di Kecamatan Kuala Jambi.
Dia menjelaskan, ikan hasil tangkapan Pukat Tarik biasanya kebanyakan ikan gulama. Dimana harganya saat ini sudah mencapai Rp 5000 sampai Rp 6000 per Kg. Harga tersebut dinilainya sudah tinggi jika dibandingkan dengan harga sebelumnya.
"Kalau sebelumnya harga ikan Gulama per Kg nya hanya Rp 3000 sampai Rp 3500 per Kg. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah tinggi namun hasil laut yang berkurang," jelasnya.
Menurutnya, kondisi seperti ini sudah lumrah terjadi di setiap saat mendekati akhir tahun. Apalagi musim cuaca ekstrem yang biasanya dimulai sejak bulan November sebentar lagi akan terjadi. Para nelayan akan memilih tidak melaut saat sudah gelombang tinggi.
"Kalau sekarang kita nelayan masih bisa ke laut, karena cuaca masih normal. Tapi kalau cuaca sudah ekstrem, kami tidak akan ke laut, karena beresiko," ujarnya.
"Memang, pekerjaan nelayan ini merupakan rezeki yang tidak terlihat oleh mata. Di saat hasil tangkapan banyak, harga ikan murah. Begitu juga sebaliknya, saat tangkapan berkurang, harga ikan mahal. Dan saat ini kondisinya tangkapan sedang berkurang, tapi harga ikan lagi mahal," tutupnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Tak Terburu Rombak Pejabat, Pj Bupati Kerinci Tegaskan Tidak Ada yang Nonjob
Baca juga: Penyebab Anak Angkat Usia Nenek Siti dari Rumah Sendiri: Tak Terima Dilarang Nikah ke-4 Kali
Baca juga: Jumlah Meningkat, PA Muara Bulian Terima 86 Permohonan Dispensasi Nikah Dini Sepanjang 2023
Lansia Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Lintas WKS Geragai Jambi, Polisi Masih Selidiki Penyebabnya |
![]() |
---|
Wajah dan Perut Warga Sadu Tanjabtim Dikerumunin Tawon Vespa hingga Tewas |
![]() |
---|
9 Jabatan yang Dilelang Pemkab Tanjabtim Jambi, Pendaftaran 17-31 Juli |
![]() |
---|
Disambar Petir Saat Cari Kerang, Dua Nelayan Kuala Jambi Tewas |
![]() |
---|
Ombak Besar Renggut Nelayan Kampung Laut Jambi, Satu Orang Masih Dicari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.