Peran Guru Besar Terhadap Kualitas Pembelajaran di Universitas Jambi
Menurut Prof Sutrisno, dalam setiap universitas, terdapat sosok yang memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan ilmu pengetahuan
TRIBUNJAMBI.COM - Universitas Jambi (Unja) baru saja menyelesaikan pengukuhan 19 Guru Besar baru pada Oktober 2023 ini. Beberapa hari setelah pengukuhan tersebut, Rektor Universitas Jambi Prof Drs H Sutrisno, M.Sc., Ph.D. memberikan pandangan dan harapannya terkait para guru besar baru tersebut dalam kemajuan Universitas Jambi kedepannya.
Menurut Prof Sutrisno, dalam setiap universitas, terdapat sosok yang memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi. Mereka adalah guru-guru ulung, tokoh akademis yang tidak hanya menjadi pemelihara tradisi, namun juga pionir inovasi.
Berperan penting dalam mengarahkan universitas, menciptakan budaya pembelajaran yang dinamis, dan mendorong perkembangan intelektual mahasiswa. Guru besar bukan hanya dosen biasa, mereka adalah pilar esensial dalam fondasi pendidikan tinggi yang menantang dan inspiratif.
Saat ini Universitas Jambi memiliki 69 Guru Besar. Dimana dalam tahun 2023, terdapat penambahan Guru Besar sebanyak 29 orang.
Membentuk Masa Depan Pendidikan Tinggi
Guru besar adalah permulaan jenjang akademik tertinggi untuk ujian berikutnya. Mereka memiliki pengaruh yang kuat dalam pembuatan kebijakan universitas, pengembangan program-program baru, dan penentu arah. Keputusan mereka tentang penelitian yang didanai dan fokus akademik mereka mempengaruhi bagaimana universitas memposisikan diri dalam persaingan global.
Tren dunia yang terus berubah, guru besar harus senantiasa beradaptasi dan mencari cara-cara untuk mempertahankan relevansi pendidikan tinggi. Dengan menggabungkan pengalaman, pengetahuan, dan visi mereka, membantu universitas menjawab tuntutan masa depan, termasuk teknologi canggih, tantangan global, dan perubahan sosial.
Mendorong Kolaborasi Antar-Disiplin Ilmu
Seorang guru besar hendaklah memiliki pengetahuan yang luas, yang cukup pada bidangnya, dan mampu berkolaborasi antar bidang untuk menyelesaikan masalah kompleks. Caranya dengan menguatkan Kelompok Keilmuan (KK).
Guru brsar bisa menjadi fasilitator yang melibatkan fakultas dari berbagai latar belakang. Ini membantu mahasiswa dan peneliti untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dan solusi yang lebih komprehensif terhadap masalah yang dihadapi saat ini. Kolaborasi antar disiplin ilmu juga memberikan mahasiswa pengalaman yang berharga dalam belajar bekerja sama dalam tim dan beradaptasi dengan situasi yang beragam.
Menentukan Arah Baru untuk Universitas Jambi
Di Universitas Jambi, saat ini penguatan SDM akhir-akhir ini semakin bagus sehingga harus diberikan arah baru. Berikut 3 arah baru tersebut:
1) Membangun Kultur Baru, yang Mandiri, Unggul, dan Entrepreneurship.
Ada 5 formula penting yang harus dilakukan oleh Guru Besar ke depannya untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa:
- Menghasilkan platform berpikir kritis (critical thinking)
- Platform Entrepreneurship dalam bentuk pembelajaran;
- Paltform Kewirausahaan, yang sekarang sudah berkembang cukup bagus pada mahasiswa Unja;
- Platform Inovasi dan Kreativitas. Lebih ditekankan pada penelitian dan pengabdian masyarakat yang dapat dijadikan satu capaian luaran produk inovasi;
- Platform Artificial Intellegent (AI) untuk pembelajaran.
Itu wilayah para Guru besar Unja untuk berkiprah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan capaian Guru Besar ini dapat memacu pola pikir yang lebih maju untuk bagaimana mahasiswa-mahasiswa Unj dapat mengoptimalkan skala potensinya. Nantinya, para Guru Besar diberikan hibah kompetitif dan pendanaan sesuai dengan indeks kerja.
Akhirnya Ahmad Sahroni Muncul Usai Rumahnya Hancur hingga Dijarah, Akui Takut Pulang ke Tanah Air |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Sampaikan Duka Mendalam, Ojol Affan Kurniawan Meninggal Saat Mencari Nafkah |
![]() |
---|
Nasib Satpam DPRD Imron Sempat Menangis Motornya Terbakar, Kini Diganti Willie Salim: Alhamdulillah |
![]() |
---|
Partai Perindo: Seruan Kebangsaan untuk Menyikapi Kekecewaan dan Amarah Publik |
![]() |
---|
Presiden Wajib Lakukan Dialog Kerakyatan |
![]() |
---|