Pilpres 2024

Respon Prabowo Subianto Jawab Kritikan PDIP ke Gibran Rakabuming Raka

Bacapres Prabowo Subianto tanggapi sindiran PDI Perjuangan ke Cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka.

Editor: Darwin Sijabat
Capture TikTok Kompas TV
Bacapres Prabowo Subianto tanggapi sindiran PDI Perjuangan ke Cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNJAMBI.COM - Bacapres Prabowo Subianto tanggapi sindiran PDI Perjuangan ke Cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka.

Seperti diketahui bahwa Prabowo-Gibran berpasangan di Pilpres 2024 mendatang.

Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) merespon santai kritikan dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Seperti diketahui, hubungan antara PDI Perjuangan dengan Gibran Rakabuming Raka belakangan memanas.

Memanasnya hubungan itu usai putra sulung Presiden Jokowi menerima pinangan dari Prabowo Subianto untuk menjadi Bacawapres.

Sebelumnya, PDI Perjuangan menyatakan sikap Gibran Rakabuming Raka tak baik untuk dicontoh oleh anak muda.

Gibran dianggap sebagai anak muda yang tidak sabaran.

Baca juga: Menteri Jokowi Diduga Berperan dalam Karir Politik Gibran dan Kaesang

Baca juga: Polisi Geledah Rumah Yosef dan Adik, Tersangka Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Baca juga: Update Temuan Mayat Bapak dan Anak di Koja, Hamka Sudah Tewas 10 Hari dan Anak Bungsunya 3 Hari

Namun, menurut Prabowo, pernyataan-pernyataan negatif itu tak perlu diambil. Ia berpendapat biar rakyat yang menilai sikap Gibran.

"Ya, yang penting rakyat yang menilai, ya, kita jangan ambil negatifnya kalau menurut saya, oke?" kata Prabowo di Kawasan Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023) malam, dikutip dari WartaKotalive.com.

Kekecewaan partai berlogo banteng moncong putih itu soal sikap Gibran disampaikan oleh Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat.

Hal itu dikatakan Djarot dalam diskusi publik bertajuk 'Positioning PDIP dalam Pemenangan Pilpres Ganjar-Mahfud' di Kawasan Matraman, Jakarta, Senin (30/10/2023).

"Saya curhat aja di sini, saya kecewa sama Mas Gibran bukan apa-apa, dia anak muda, dia anak muda, tapi dia tidak punya kesabaran," kata Djarot.

Djarot mengatakan, pihaknya dalam menggembleng kader selalu menekankan soal proses yang bertahap dari bawah.

Tak terkecuali dengan Gibran selaku kader PDIP yang digembleng dan didorong secara bertahap mulai dari menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Tidak langsung potong kompas karena ada karpet merah, misalnya, ya, sehingga semuanya ditabrak."

Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Dana BOS Dihentikan, Rekening di Blokir

"Ini contoh-contoh yang tidak bagus menurut saya untuk anak muda. Mohon maaf. Contoh tidak bagus," jelasnya.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, seharusnya Gibran sebagai anak muda mempunyai semangat berjuang dan bekerja keras dari bawah.

"Untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih bagus. Ini semangat anak muda."

"Bukan yang mengharapkan privilege (hak istimewa)," tuturnya.

Rasa Sayang Berujung Kekecewaan

Djarot juga menceritakan bagaimana sayangnya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kepada Presiden Jokowi dan Gibran.

Namun, rasa sayang terhadap keluarga Jokowi itu justru berujung dengan kekecewaan.

Djarot mengaku, Megawati dan seluruh kader PDI Perjuangan kecewa karena Gibran memilih jalan pintas dari Wali Kota Solo untuk menjadi cawapres.

"Kami sayang sama Mas Gibran. Mengambil jalan pintas seperti ini dan ini contoh yang kurang baik, itu bentuk ekspresi dari kita semua," kata Djarot di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Dedikasi Ciro Immobile saat Lazio Kalahkan Fiorentina

"Ibu Megawati Soekarnoputri itu sangat sayang kepada Pak Jokowi, kepada Mas Gibran," tuturnya.

Ia menjelaskan, rasa sayang tersebut diungkapkan Megawati melalui penugasan dari partai kepada masing-masing kader.

Oleh karena itu, ia menyayangkan langkah politik Gibran.

"Rasa sayang itu disampaikan dengan berbagai macam bentuk, gitu ya, penugasan-penugasan kepada beliau, sangat sayang."

"Kita semua sayang. Tetapi, dengan langkah seperti ini kita menyayangkan," katanya.

Lebih lanjut, Djarot menambahkan pihaknya pun turun ke bawah untuk mendengar aspirasi dari sejumlah kader.

Hasilnya, ada kekecewaan dan kemarahan dari akar rumput PDIP.

"Ketika kita turun ke bawah memang ada kekecewaan, ada kejengkelan, ada mungkin kemarahan dari teman-teman ranting, anak ranting, PAC, satgas partai, simpatisan, pada manuver yang dilakukan oleh Mas Gibran," jelasnya.

Oleh sebab itu, Djarot menegaskan kekecewan kader ini pun nantinya akan membuat semakin bersemangat untuk memenangkan pasangan capres-cawapres yang mereka usung di Pilpres 2024 mendatang, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Yang bisa kita petik adalah bentuk kekecewaan itu kemudian dikonversi oleh teman-teman dalam bentuk semangat juang, yang semakin menggebu-gebu untuk memenangkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Wabup Tanjab Barat Menyaksikan Simulasi Pengamanan Pemilu

Baca juga: Ammar Zoni Berjuang Setengah Mati Rebut Hati Irish Bella Lagi: Saya Berserah Diri pada Allah

Baca juga: Polres Tanjab Barat Uji Kesiapan Pengamanan Pemilu 2024

Baca juga: Angelina Sondakh Restui Hubungan Aaliyah Massaid dengan Thariq Halilintar: Syariat Harus Dipegang

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved