Inter Milan

Inter Milan Tetap Sabar, Dewasa, dan Berpikiran Jernih saat Hancurkan AS Roma

Simone Inzaghi memuji skuad Inter Milan karena ‘tetap sabar, dewasa, dan berpikiran jernih’ dalam menghancurkan AS Roma.

|
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Instagram/ @simoneinzaghifp
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi 

“Tim mengisolasi diri dari semua itu, kami melatih taktik, karena Roma bukan hanya Lukaku."

"Mungkin ada risiko atmosfer yang terlalu besar, namun saya melihat tim yang selalu fokus pada permainan, mencetak gol pada menit ke-82 dan meraih kemenangan yang pantas. Kami pantas mendapatkan gol lebih awal, tapi inilah sepak bola.

“Dalam 13 pertandingan pertama musim ini, saya hanya bisa memuji para pemain, tapi jalan masih panjang di banyak turnamen berbeda."

"Kami ingin melangkah sejauh yang kami bisa, kami tahu ini tidak akan mudah, namun keinginan kami adalah untuk terus berkembang setiap hari.”

Mengingat hubungan Lukaku dengan Inzaghi adalah salah satu alasan perpecahan yang pahit ini, apakah pelatih menemuinya hari ini?

“Saya sudah mengutarakan pemikiran saya tentang Lukaku musim panas ini. Semua orang tahu apa yang saya lakukan untuk membawanya kembali dan apa yang siap saya lakukan untuk mempertahankannya di sini."

"Setiap orang membuat keputusannya sendiri dalam hidup, dia membuat keputusannya sendiri. Pilihan saya selalu demi kebaikan Inter dan bukan pemain individu."

“Kita tidak berpapasan hari ini, tapi jika bertemu, maka aku akan menyapanya tanpa masalah.”

 

Baca juga: Inter Milan vs AS Roma: Kecaman Jose Mourinho, Wasit, dan Kekalahan Giallorossi

 

Tim lawan semakin berupaya untuk menjaga Alessandro Bastoni, menyadari bahwa ia sering berkeliaran di lapangan sebagai bek tengah.

“Kami tahu Roma bisa bermain 3-5-2 atau 3-4-2-1, jadi kami mempersiapkan keduanya. Kami ingin lebih menekan Cristante, karena El Shaarawy lebih merupakan opsi menyerang."

"Pavard dan Darmian melakukannya dengan baik untuk menggandakan dan membantu El Shaarawy.”

Inzaghi melanjutkan tradisinya yang biasa dengan mengganti pemain yang mendapat kartu kuning, menggantikan Benjamin Pavard saat turun minum.

“Saya harus menggantikan Pavard di babak pertama, karena dia bermain sangat baik, namun jika kami tidak mencetak gol maka kami akan rentan melakukan serangan balik, jadi saya memilih untuk melakukan perubahan.”

 

Anda juga dapat menyimak update berita lainnya di tribunjambi.com dengan mengakses Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved