Berita Nasional

Angka Perceraian di Indonesia Terus Melonjak, Ini Penyebabnya Menurut Kepala BKKBN RI

Menurut Dokter Hasto, penyebab utama tingginya angka perceraian di Indonesia itu karena toxic people.

Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/wira dani damanik
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat berkunjung ke Jambi, Selasa (25/10/2022). 

Nah makanya stunting itu menjadi momok bagi bangsa karena kemudian pendapatannya orang stunting 20 persen lebih rendah dibandingkan yg tidak stunting, sehingga kalau kita ingin keluar dari middle income trap untuk menuju Indonesia Emas berat sekali, kalau stuntingnya terlalu banyak. Panjang badan penting diukur jangan hanya berat badannya saja, karena banyak yg gemuk ternyata stunting,” ujar dr. Hasto.

Baca juga: Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Matangkan Kepengurusan Di Jambi

“Anak anak kita yang ASInya eksklusif baru di bawah 70 persen, yang tinggal di rumah tidak layak huni masih 57 persen, yang makanannya beragam di kota DKI masih jauh lebih banyak dibandingkan di desa-desa, jadi tidak ada protein hewani. Jadi cegah stunting itu harus dengan protein hewani, telur atau lele," lanjut dia.

Juga permasalahan menyusui, kalau ASI nya mau sukses susui lah sesering mungkin. Selama 6 bulan harus sesering mungkin diberi ASI tanpa diberikan makanan yang lain (ASI eksklusif). 

"Sempurnakanlah menyusui sampai 24 bulan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), karena 96 persen bayi itu sudah menutup otaknya dan ini sudah diteliti di seluruh dunia, maka itulah pentingnya 1000 HPK”, ungkap dr. Hasto. 

Pada kesempatan yang sama hadir juga Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Dr. Hj. Syifa Fauzia, M. Art yang menyampaikan laporannya. 

Ia mengatakan beberapa tantangan yang ada di daerah masing-masing di seluruh Indonesia, pihaknya dapat bersinergi dengan apa yang akan tentunya dilakukan pemerintah, khususnya BKKBN dan BKMT dan komponen lainnya untuk dapat bisa mencari solusi bersama tentunya dengan kebersamaan kita di BKMT

“Disini kita berbicara tentang bagaimana stunting, dan gizi buruk serta ibu hamil. Saya sebetulnya sangat sedih jika kita melihat di berbagai daerah, stunting gizi buruk, terutama pada ibu hamil ini menjadi tantangan yang harus dijawab oleh BKMT kalau kita lebih meluaskan program kita selain berdakwah, kita juga bisa melihat masyarakat perempuan dan anak disana. Apakah gizinya sudah terpenuhi, karena memang persoalan stunting ini jangan sampai terjadi apa lagi untuk anggota BKMT, ini harus kita sama-sama selamatkan," ujar Syifa.

Baca juga: Hana Hanifah Sindir Suami Jelang Cerai: Pria Bertanggung Jawab Tak Akan Minta Kembali Mahar

Baca juga: SESAAT LAGI! Cek Starting XI Barcelona vs Real Madrid di El Clasico Malam Ini

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Perceraian di Indonesia Terus Melonjak, Kepala BKKBN: 'Toxic People' Penyebabnya, https://www.tribunnews.com/nasional/2023/10/28/kasus-perceraian-di-indonesia-terus-melonjak-kepala-bkkbn-toxic-people-penyebabnya.

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved