Kunci dan Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 86, Mencari Kosakata Baru

Kunci jawaban kelas 9 SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka halaman 85-86.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Istimewa
Aktivitas belajar mengajar di sekolah 

TRIBUNJAMBI.COM - Kunci jawaban kelas 9 SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka halaman 85-86.

Simaklah penjelasan di buku yang kalian baca kemudian jawab pertanyaan di bawah ini tentang teks rekon pribadi.

Tantangan
1. Buatlah sebuah tim debat untuk membahas pernyataan berikut ini.
Tim A: Kosakata baru ciptaan warganet seharusnya masuk ke
dalam KBBI.
Tim B: Kosakata baru ciptaan warganet tidak perlu masuk KBBI.
2. Tontonlah video-video debat melalui internet dan perhatikan cara
pembicaranya menyampaikan pendapat.
3. Carilah rujukan yang memadai dan buatlah presentasi untuk
ditampilkan sehingga meyakinkan hadirin. Manfaatkan teks rekon
pribadi dan faktual untuk mendukung argumentasi kalian.
4.Rundingkan bersama teman-teman kalian siapa yang akan
bertugas sebagai moderator, operator presentasi, juru kamera yang
akan merekam debat, tim pengolah video, hingga tim penanggap.
5. Pada hari yang telah ditetapkan, buatlah acara debat yang menarik.
6. Olah video debat tersebut dan sebarkan melalui media sosial.
Buatlah sebuah teks rekon pribadi kurang lebih 300 kata—misalnya
pengalaman kalian menggunakan media sosial atau internet pada
umumnya—dengan menggunakan paling sedikit tiga kata baru dalam tabel
di atas.
Sebagai petunjuk, kalian dapat mencermati ciri-ciri teks rekon pribadi
berikut ini.
1. Menggunakan keterangan waktu yang jelas, misalnya kemarin, minggu
lalu, tahun lalu, atau waktu lain.
2. Menggunakan kata ganti “saya, aku, kelompok saya”, dan sebagainya.
3. Menggunakan urutan waktu, misalnya pertama, kedua, setelah itu, dan
seterusnya.
4.Menggunakan kata kerja aksi atau kata kerja aktif.

Jawaban

Tema: Kosakata Baru Ciptaan Warganet Haruskah Masuk KBBI?

Tim A: Kosakata Baru Ciptaan Warganet Harus Masuk KBBI

Argumen:

Kosakata baru ciptaan warganet merupakan cerminan perkembangan bahasa Indonesia.
Kosakata baru ciptaan warganet dapat memperkaya khasanah bahasa Indonesia.
Kosakata baru ciptaan warganet dapat memudahkan komunikasi antarwarganegara.
Bukti:

Kosakata baru ciptaan warganet, seperti "swafoto", "warganet", dan "gokil", telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Kosakata baru ciptaan warganet, seperti "gabut", "mager", dan "julid", dapat membantu mengekspresikan perasaan dan ide-ide yang sulit diungkapkan dengan kata-kata baku.
Kosakata baru ciptaan warganet, seperti "emak-emak", "anak layangan", dan "bucin", dapat mempermudah komunikasi antarwarganegara dari berbagai latar belakang.
Tim B: Kosakata Baru Ciptaan Warganet Tidak Perlu Masuk KBBI

Argumen:

Kosakata baru ciptaan warganet cenderung bersifat sementara.
Kosakata baru ciptaan warganet dapat mengaburkan makna kata baku.
Kosakata baru ciptaan warganet dapat menurunkan mutu bahasa Indonesia.
Bukti:

Banyak kosakata baru ciptaan warganet yang hanya digunakan dalam waktu singkat dan kemudian ditinggalkan.
Beberapa kosakata baru ciptaan warganet memiliki makna yang sama dengan kata baku, sehingga dapat mengaburkan makna kata baku.
Penggunaan kosakata baru ciptaan warganet yang berlebihan dapat menurunkan mutu bahasa Indonesia.
Kesimpulan:

Kosakata baru ciptaan warganet seharusnya masuk ke dalam KBBI karena merupakan cerminan perkembangan bahasa Indonesia dan dapat memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Namun, perlu dilakukan seleksi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kosakata baru tersebut memiliki nilai guna dan tidak bertentangan dengan kaidah bahasa Indonesia.

Teks Rekon Pribadi:

Judul: Serunya Berburu Kosakata Baru di Media Sosial

Kesan:

Saya senang sekali menggunakan media sosial. Selain untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga, saya juga dapat belajar banyak hal baru, termasuk kosakata baru.

Peristiwa:

Suatu hari, saya sedang membuka Twitter ketika saya melihat sebuah cuitan yang menggunakan kata baru yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Kata itu adalah "swafoto". Saya pun penasaran dan mencari tahu artinya. Ternyata, "swafoto" adalah kata yang berasal dari gabungan dua kata bahasa Inggris, yaitu "self" dan "photo". Artinya, "swafoto" adalah foto yang diambil sendiri.

Saya pun mulai mencari tahu kosakata baru lainnya yang sering digunakan di media sosial. Saya menemukan banyak kosakata baru yang unik dan menarik, seperti "gabut", "mager", "julid", "emak-emak", dan "bucin".

Pembelajaran:

Saya belajar bahwa media sosial dapat menjadi sumber belajar kosakata baru. Saya juga belajar bahwa kosakata baru dapat memperkaya khasanah bahasa Indonesia.

Kata-kata baru yang digunakan:

Swafoto: foto yang diambil sendiri
Gabut: tidak ada kegiatan
Mager: malas gerak
Julid: iri dan dengki
Emak-emak: ibu-ibu
Bucin: budak cinta
Kesimpulan:

Berburu kosakata baru di media sosial merupakan pengalaman yang seru dan menyenangkan. Saya berharap semakin banyak orang yang menggunakan media sosial untuk belajar bahasa Indonesia, termasuk kosakata baru.


 
 Disclaimer

1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.

2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka.

Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.

3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban.

Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.

Sumber : Nukman Eva Y. 2021.Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Baca juga: Kunci Jawaban PPKN Kelas 9 Halaman 94-95, Modernisasi dan Globalisasi.

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 9 IPS Kurikulum Merdeka Halaman 176-177, Kekayaan Alam Indonesia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved