Kabut Asap Ancam Kesehatan Masyarakat Tanjabbar, Dewan Minta Dinkes Ambil Tindakan
DPRD Tanjung Jabung Barat meminta pihak Dinkes mengambil tindakan untuk mengantisipasi dampak kabut asap pada kesehatan masyarakat.
Penulis: Sopianto | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM,KUALA TUNGKAL- Asap hasil kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) terutama di Kuala Tungkal hal itu mengacam kesehatan masyarakat.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanjab Barat mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) mengambil tindakan.
Ketua Komisi III DPRD Tanjabbar Sufrayogi Saiful mengatakan, kabut asap yang terjadi sekarang ini mengancam kesehatan masyarakat. Ia mendesak Dinkes Tanjabbar mengambil langkah konkrit.
"Yang kita sayangkan sampai saat ini tidak ada upaya Dinkes Tanjabbar mengumumkan itu secara masif kepada publik menerima pesan itu secara luas," katanya, Sabtu (30/9/2023).
Sampai sekarang, Dinkes Tanjabbar belum memberikan himbauan, maupun membagikan masker kepada masyarakat, terutama pada kelompok rentan.
"Ini perlu segera mungkin memberikan peringatan, misalnya meminta untuk memakai masker di luar ruangan dan membatasi aktivitas di luar ruangan," ujarnya.
Dirinya juga meminta Dinkes untuk segera membagikan masker kepada masyarakat secara gratis. Yogi juga meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjabbar ikut pro aktif melakukan pemantauan dan mengupdate situasi dan kondisi terkini terkait karhutla di Tanjabbar.
"Pantau titik hotspot dan informasikan ke masyarakat saling menjaga agar tidak membesar apinya," ucapnya.
Ketua Komisi III ini menyebutkan Tanjabbar memilki sejumlah wilayah yang kondisi gambut yang menjadi sumber kabut asap jika terjadi kebakaran.
"Melihat tahun-sebelumnya, sama-sama kita menjaga agar kabut asap tidak menjadi bencana besar. Jangan sampai kejadian beberapa tahun lalu terulang dimana aktivitas masyakarat terganggu bahkan sekolah diliburkan," ungkapnya.
Yuli salah satu warga Kuala Tungkal mengatakan dirinya was was akan kondisi asal yang semakin parah. Apalagi banyak balita yang mulai terserang batu pilek dan lainnya diduga akibat asap.
"Anak-anak kecil mulai terserang batuk pilek, kemungkinan besar akibat asap," katanya.
Ia meminta agar ada langkah langkah yang melindungi mereka terutama dari Dinas Kesehatan Tanjabbar untuk segera memberikan himbauan dan pembangian masker serta yang lainnya.
Hal itu mencegah terjadinya hal hal yang tidak diinginkan kepada para anak-anak dan kelompok rentan.
"Kita minta Dinkes ambil langkah segera. Makanya para orang tua, juga termasuk saya menyarankan mereka banyak minum, tapi bukan minum es. Karena ketika banyak minum itu, lumayan berkurang sakitnya," katanya.
Isu Menkeu Sri Mulyani Mundur dari Kabinet Prabowo Mencuat Usai Rumah Dijarah Massa, Apa Kata Wamen? |
![]() |
---|
Naik Lagi, Harga Sawit di Jambi Hari Ini di Level Rp3.639 per Kg di Pabrik |
![]() |
---|
Kemana Wapres Gibran saat Presiden Prabowo Bertemu Ketua DPR, MPR dan Ketum Parpol? Ini Jawabannya |
![]() |
---|
Janji Ahmad Sahroni Usai Pernyataannya Viral, Rumah Dijarah dan Dinonaktifkan Nasdem dari DPR RI |
![]() |
---|
Kabarnya 17 Orang Diamankan Pasca Demo Ricuh di Jambi, Namun Dikembalikan ke Orangtua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.