Satgas Karhutla Harus Gali Tanah Demi Dapatkan Air untuk Padamkan Api di Mudung Darat

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI -- Petugas kesulitan untuk mendapatkan sumber air untuk memadamkan api yang membakar lahan bekas persawahan di Desa Mudung Darat Kecamatan Marosebo Kabupaten Muaro Jambi.

Sebab tidak ada kanal maupun sumur yang bisa diandalkan untuk dijadikan sumber air untuk memadamkan api.

Di sana, petugas terpaksa menggali tanah di tengah sawah untuk mendapatkan air, namun sangat terbatas.

Sementara mobil pemadam yang disediakan tidak bisa turun langsung ke lokasi karena untuk menuju lokasi harus berjalan kaki karena di lokasi kontur tanah merupakan tanah sawah yang sedang ditamani padi.

Untuk menuju lokasi, petugas harus berjalan kaki sejauh lebih kurang 2 Km, melewati persawahan.

Selang beberapa waktu  air dari galian habis, satu helikopter water boombing datang. 

Helikopter water bombing datang ke sana tidak langsung melakukan pemadaman. Co pilot harus beberapa kali memutar di lokasi untuk mencari titik air. 

Lebih kurang tiga kali mutar di udara, akhirnya menemukan kanal yang posisinya juga cukup jauh dari lokasi kebakaran.

Sumber air yang mereka ambil juga tidak begitu banyak. Bahkan terlihat mereka membuang air disertai lumpur di dalam kepulan asap di lokasi kebakaran. 

"Kita kesulitan mendapatkan pasokan air. Beruntung lokasi ini bukan lahan gambut, sekiranya gambut, meluas terus apinya," kata kasi kesiap Siagaan BPBD Kabupaten Muaro Jambi M Zuhdi.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Mudung Polsek Marosebo Turunkan Kekuatan Penuh

Baca juga: Minim Sumber Air, Tim Gabungan Kesulitan Padamkan Api di Mudung Darat

Baca juga: Helikopter Water Bombing Dikerahkan Bantu Padamkan Api di Mudung Darat