Al-Hilal Curi Kesempatan di Tengah Konflik Victor Osimhen vs Napoli, Mau Tawar Rp3,2 T

TRIBUNJAMBI.COM - Al-Hilal dilaporkan mencuri kesempatan dengan berusaha untuk mengontrak penyerang Napoli, Victor Osimhen di salah satu dari dua jendela transfer berikutnya.

Pemain internasional Nigeria telah muncul sebagai salah satu penyerang paling dihormati yang bermain di sepak bola Eropa dalam beberapa alasan baru-baru ini.

Catatan 26 golnya membantu membawa Napoli meraih gelar Serie A pada 2022-23.

Selain itu, ia juga telah mencetak total 63 gol dari 108 penampilannya di semua kompetisi.

Namun, masa depan pemain berusia 24 tahun itu di Stadio Diego Armando Maradona sangat diragukan setelah tim media sosial klub merilis dua video TikTok yang mengejek atau menyinggung Osimhen.

Meski perwakilan sang pemain mengecam tiang gawang, permintaan maaf tidak kunjung datang untuk Osimhen, Napoli malah mengatakan bahwa hal itu "menunjukkan bahwa hal itu tidak pernah bermaksud menyinggung atau mengejek Victor Osimhen."

Sementara Osimhen kemudian bermain untuk Napoli melawan Udinese pada Rabu malam beberapa jam setelah video tersebut dipublikasikan, masih harus dilihat apakah I Partenopei sudah tidak bisa kembali lagi sehubungan dengan masa depannya.

Kontrak Osimhen tersisa kurang dari dua tahun dan saat ini tampaknya sangat kecil kemungkinannya dia akan mempertimbangkan untuk menandatangani kontrak baru di masa mendatang.

Baca juga: Badai Cedera Arsenal Masih Bergejolak, Saliba dan Vieira Diragukan Lawan Bournemouth

Baca juga: Berita Manchester United: Antony Akhirnya Kembali

Menurut Gazzetta dello Sport, Al-Hilal bersedia membayar €200 juta (sekitar Rp3,2 triliun) untuk mencapai kesepakatan.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa pendekatan seperti itu ditolak pada bursa transfer musim panas.

Namun tidak jelas apakah presiden Aurelio de Laurentiis dapat mengambil sikap seperti itu berdasarkan perkembangan terkini.

Al-Hilal diduga telah memberi tahu sang pemain bahwa mereka akan siap menawarinya kontrak setidaknya €40 juta (sekitar Rp654 miliar) per tahun.