Inilah Tampang Gembong Narkoba Kakap Fredy Pratama yang Juga Bos Mantan Kasat Narkoba Polres Lamsel

Fredy Prtama telah menjadi buron sejak 2014 dan saat ini diduga berada di luar negeri

Editor: Rahimin
Kolase Tribunnews.com/interpol.int
Inilah tampang gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama versi Bareskrim Polri dan Interpol. 

Selain itu, tidak tampak pula jenggot atau kumis di wajahnya.

Fredy Pratama tampak mengenakan kalung dan kaus berwarna biru.

Interpol menuliskan Fredy Pratama merupakan kelahiran Banjarmasin, 25 Juni 1985 atau berusia 38 tahun.

Tertulis juga, Fredy Pratama bisa berbahasa Inggris dan Indonesia.

Sebelumnya, Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan, Fredy Pratama diduga telah melakukan operasi plastik untuk mengelabui polisi.

"Ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita enggak tahu, dia mengubah identitas diri," katanya kepada wartawan, Rabu (13/9/2023).

Menurutnya, Fredy Pratama masuk daftar pencarian orang (DPO) Bareskrim sejak 2014.

Walau belum berhasil ditangkap, polisi telah menyita semua aset Fredy Pratama di Indonesia. Polisi berupaya untuk memiskinkan bandar kelas kakap tersebut.

"Semua asetnya di Kalsel, Jawa Timur, di Yogyakarta, di Kalteng, semua kita sita. Di Kalsel semua habis dan Bali," tegasnya

Edarkan 500 Kilogram Sabu Setiap Bulan

Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan, pihaknya berhasil menangkap 39 anak buah dari Fredy Pratama.

Menurutnya, Fredy Pratama gembong narkoba terbesar di Indonesia dan masuk dalam DPO sejak 2014.

"Setelah dicek dan didalami oleh melalui analisa yang dilakukan oleh tim di Mabes Polri, ditelusuri sindikat yang mengedarkan narkoba di Indonesia bermuara pada satu orang (yaitu) Fredy Pratama," katanya saat konferensi pers di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (12/9/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.

Dikatakannya, setiap bulannya sindikat Fredy Pratama memasok narkoba hingga 500 kilogram.

"Setiap bulannya sindikat ini mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kilo sampai 500 kilo dengan menyamarkan sabu ke dalam kemasan teh," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved