Tafsir Mimpi

Arti Mimpi Jatuh dari Ketinggian, Pertanda Kecemasan dan Ketakutan

Arti mimpi jatuh dari ketinggian dapat diartikan sebagai simbol dari ketakutan dan kecemasan.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
INT
Arti mimpi jatuh dari ketinggian pertanda kecemasan dalam hidup 

TRIBUNJAMBI.COM - Mimpi jatuh dari ketinggian adalah mimpi yang umum dialami oleh banyak orang.

Mimpi ini biasanya disertai dengan perasaan takut, panik, dan ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi.

Secara umum, arti mimpi jatuh dari ketinggian dapat diartikan sebagai simbol dari ketakutan dan kecemasan.

Ketakutan dan kecemasan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tekanan pekerjaan, masalah hubungan, atau kekhawatiran terhadap masa depan.

Mimpi ini dapat menjadi sebuah bentuk refleksi dari ketakutan yang dirasakan oleh seseorang dalam kehidupannya sehari-hari.

Selain itu, mimpi jatuh dari ketinggian juga dapat diartikan sebagai simbol dari kehilangan kendali.

Dalam kehidupan nyata, seseorang mungkin merasa kehilangan kendali atas hidupnya. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan pekerjaan, hubungan yang baru, atau keadaan yang tidak terduga. Mimpi ini dapat menjadi sebuah peringatan untuk seseorang untuk mengambil kembali kendali atas hidupnya.

Berikut adalah beberapa arti mimpi jatuh dari ketinggian berdasarkan konteksnya:

Mimpi jatuh dari ketinggian yang tinggi dapat menandakan bahwa seseorang sedang merasa sangat tertekan atau cemas.

Mimpi jatuh dari ketinggian yang rendah dapat menandakan bahwa seseorang sedang merasa tidak aman atau tidak percaya diri.

Mimpi jatuh dari tangga dapat menandakan bahwa seseorang sedang merasa tidak stabil dalam kehidupannya.

Mimpi jatuh dari tebing dapat menandakan bahwa seseorang sedang menghadapi tantangan yang besar dalam hidupnya.

Mimpi Sebagai Petunjuk

Tidak semua mimpi yang dialami oleh seseorang bisa dijadikan sebagai petunjuk, sebab ada kemungkinan mimpi yang dialami bukan berasal dari petunjuk Allah, tapi karena bisikan setan.

Mimpi bisa juga disebabkan tersibukkannya seseorang memikirkan suatu objek tertentu hingga objek itu terbawa dalam mimpinya.

Dalam Islam, mimpi yang dapat dijadikan pijakan adalah mimpi yang betul-betul berasal dari petunjuk Allah.  

Nabi Muhammad menjadikan dasar penetapannya pada sebuah mimpi yang dialami para sahabat. 

Dalam menentukan pensyariatan adzan yang berdasarkan mimpi Abdullah bin Zaid dan Umar bin Khattab. Hal ini merupakan salah satu contoh dari mimpi yang merupakan petunjuk dari Allah.

Untuk membedakan antara mimpi yang benar-benar petunjuk dari Allah dengan mimpi yang berasal dari bisikan setan, salah satunya dengan menandai waktu terjadinya mimpi tersebut. 

Jika mimpi terjadi dini hari atau saat waktu sahur, kemungkinan besar mimpi itu adalah mimpi yang benar dan dapat ditafsirkan. 
Sedangkan mimpi yang dipandang merupakan bisikan dari setan adalah mimpi yang terjadi pada awal-awal malam atau saat petang. 


“Mimpi yang paling benar adalah di waktu sahur, sebab waktu tersebut adalah waktu turunnya (isyarat) ketuhanan, dekat dengan rahmat dan ampunan, serta waktu diamnya setan. Kebalikannya adalah mimpi di waktu petang (awal waktu malam)” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madarij as-Salikin, juz 1, hal. 76).

Baca juga: Arti Mimpi Basah Dalam Islam, Benarkah Pertanda Keberuntungan? Ini Jawabannya

Baca juga: Arti Mimpi Istri Melahirkan Pertanda Perubahan Besar Dalam Hidup

Baca juga: Arti Mimpi Menikah Lagi, Pertanda Keberuntungan dan Si Pemimpi Akan Dapat Kebaikan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved