Ditreskrimum Polda Jambi Terima Laporan Pengeroyokan Mahasiswa di Kampus UIN Jambi

Seorang mahasiswa Universitas Nurdin Hamzah Jambi menjadi korban pengeroyokan oleh puluhan mahasiswa di kampus UIN STS Jambi hingga viral di sosmed.

Penulis: Rifani Halim | Editor: Teguh Suprayitno
Istimewa
Foto ilustrasi pengeroyokan. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Seorang mahasiswa Universitas Nurdin Hamzah (UNH) Jambi menjadi korban pengeroyokan oleh puluhan mahasiswa di kampus UIN STS Jambi hingga viral di sosial media, Minggu (10/9/2023) sore. 

Korban tersebut diketahui bernama Raja Ramadhani (22), ia mengalami luka lebam di bagian pelipis dan siku akibat pengeroyokan. Dia pun melaporkan kejadian itu ke Polda Jambi. 

Menanggapi hal itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira membenarkan laporan tersebut. 

"Sudah kami cek, laporannya ada. Saat ini masih dalam proses. Korbannya juga harus kami tanyakan lagi, saya belum dapat visumnya. Kalau belum harus segera divisum, akan tetapi laporannya sudah kami terima," ujarnya, Selasa (12/9/2023).

Raja mengatakan, keributan berawal ketika dia datang ke kampus UIN Jambi untuk mengunjungi STAN Himpunan Mahasiswa Sarolangun (Himsar) karena dirinya juga tergabung dalam komunitas tersebut. 

"Kedatangan sayo mau berkunjung ke Stan Himsar, sambil mencari mahasiswa baru yang berasal dari Sarolangun untuk bergabung ke Himsar," kata Raja, Senin (11/9/2023). 

Lanjutnya, sesuai tiba dikampus UIN Jambi terjadi bentrok antara mahasiswa UIN dengan mahasiswa UIN lainnya. Saat itu, dirinya melihat helm miliknya yang tergantung di sepeda motor diambil untuk dilempar mahasiswa UIN. 

Secara spontan dirinya mencoba menyelamatkan helmnya, namun sejumlah mahasiswa malah merangkul dengan keras dan mempertanyakan maksud kedatangan dirinya. 

"Dio nanyo ngapo kau kesini dan hendak mengajak duel. Dak lama kemudian yang lain mulai meyerbu melakukan pengeroyokan dipukul di bagian kepala, sayo injak puluhan orang sampai masuk semak," ujarnya. 

"Kami dipukul di bagian pelipis, terjatuh dan diinjak oleh mahasiswa yang menggunakan atribut organisasi eksternal kampus. Sayo dijadikan seperti maling dipukulin sampai diinjak," tambahanya. 

Dia menyebutkan, akibat kejadian tersebut sampai saat ini badannya mengalami luka-luka hingga tidak dapat beraktivitas. 

"Sayo di rumah tidak dapat beraktivitas karena pengeroyokan, masih sakit badan," sebutnya. 

Untuk itu, dirinya telah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian agar para mahasiswa yang melakukan pengeroyokan dapat bertanggung jawab atas kejadian tersebut. 

"Sayo sudah melaporkan ini ke Polda Jambi, semoga pihak kepolisian dapat mengusut kejadian tersebut," tutupnya.

Baca juga: Kronologi Anggota LSM Cekcok dengan Petugas Avsec Bandara Sultan Thaha Jambi

Baca juga: Pria Mengaku LSM Hampir Aniaya EGM Bandara Jambi, Gegara Tak Terima Ditegur Parkir Sembarangan

Baca juga: Viral Pria Mengaku Anggota LSM Buat Onar di Bandara Sultan Thaha Jambi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved