Tafsir Mimpi

Arti Mimpi Dikejar Pocong, Simbol Ketakutan dan Kecemasan Mendalam

Mimpi dikejar oleh hantu atau makhluk supranatural lainnya dapat mencerminkan rasa takut atau kecemasan yang belum terselesaikan dalam hidup Anda.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
istimewa
Pocong 

 

TRIBUNJAMBI.COM - Mimpi adalah representasi alam bawah sadar kita yang sering kali dipengaruhi oleh berbagai pengalaman, perasaan, atau kekhawatiran yang kita miliki di kehidupan nyata.

Interpretasi mimpi bersifat sangat subjektif dan bisa bermakna berbeda untuk setiap orang.

Dalam budaya Indonesia, "pocong" adalah hantu yang dikenal muncul dari kafan mayat.

Biasanya, jika seseorang bermimpi dikejar oleh pocong, ini bisa diartikan sebagai berikut:

1. Ketakutan Terpendam: Mimpi dikejar oleh hantu atau makhluk supranatural lainnya dapat mencerminkan rasa takut atau kecemasan yang belum terselesaikan dalam hidup Anda. Ini bisa berkaitan dengan masalah pribadi, pekerjaan, atau hubungan.

2. Pengingat tentang Kematian: Mengingat pocong berkaitan dengan kematian, mimpi ini mungkin menjadi pengingat bawah sadar tentang kerentanan hidup dan konsep kematian.

3. Beban Emosional: Kadang-kadang, bermimpi dikejar bisa menunjukkan adanya perasaan bersalah atau beban emosional tentang sesuatu yang telah Anda lakukan atau belum Anda selesaikan.

4. Konflik Internal: Mimpi ini bisa mencerminkan konflik internal atau pertarungan dengan aspek tertentu dalam diri Anda.

5. Tekanan: Dikejar dalam mimpi bisa menunjukkan adanya tekanan atau tuntutan dalam hidup nyata yang Anda rasakan sulit untuk dihadapi.

Mimpi Sebagai Petunjuk

Tidak semua mimpi yang dialami oleh seseorang bisa dijadikan sebagai petunjuk, sebab ada kemungkinan mimpi yang dialami bukan berasal dari petunjuk Allah, tapi karena bisikan setan.

Mimpi bisa juga disebabkan tersibukkannya seseorang memikirkan suatu objek tertentu hingga objek itu terbawa dalam mimpinya.

Dalam Islam, mimpi yang dapat dijadikan pijakan adalah mimpi yang betul-betul berasal dari petunjuk Allah.  

Nabi Muhammad menjadikan dasar penetapannya pada sebuah mimpi yang dialami para sahabat. 

Dalam menentukan pensyariatan adzan yang berdasarkan mimpi Abdullah bin Zaid dan Umar bin Khattab. Hal ini merupakan salah satu contoh dari mimpi yang merupakan petunjuk dari Allah.

Untuk membedakan antara mimpi yang benar-benar petunjuk dari Allah dengan mimpi yang berasal dari bisikan setan, salah satunya dengan menandai waktu terjadinya mimpi tersebut. 

Jika mimpi terjadi dini hari atau saat waktu sahur, kemungkinan besar mimpi itu adalah mimpi yang benar dan dapat ditafsirkan. 
Sedangkan mimpi yang dipandang merupakan bisikan dari setan adalah mimpi yang terjadi pada awal-awal malam atau saat petang. 


“Mimpi yang paling benar adalah di waktu sahur, sebab waktu tersebut adalah waktu turunnya (isyarat) ketuhanan, dekat dengan rahmat dan ampunan, serta waktu diamnya setan. Kebalikannya adalah mimpi di waktu petang (awal waktu malam)” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madarij as-Salikin, juz 1, hal. 76).

Baca juga: Arti Mimpi Kiamat Dalam Pandangan Islam, Ini Penjelasannya

Baca juga: Arti Mimpi Melahirkan, Benarkah Pertanda Baik? Ini Jawabannya

Baca juga: Arti Mimpi Gempa Bumi Tapi Selamat, Kabar Baik soal Perubahan Hidup

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved