Berita Jambi

Petani Gambut Asal Jambi Ikuti Pelatihan Kader Terampil SLPG di Yogyakarta

Tujuh orang petani gambut asal Jambi mengikuti pelatihan Training of Facilitator (ToF) Kader Terampil Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) di Balai Dik

|
Penulis: A Musawira | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Ist
Tujuh orang petani gambut asal Jambi mengikuti pelatihan Training of Facilitator (ToF) Kader Terampil Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) di Balai Diklat Kesejahteraan Sosial, Kota Yogyakarta. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tujuh orang petani gambut asal Jambi mengikuti pelatihan Training of Facilitator (ToF) Kader Terampil Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) di Balai Diklat Kesejahteraan Sosial, Kota Yogyakarta.

Pelatihan ToF ini diselenggarakan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove bekerjasama dengan Pusat Diklat SDM LHK mulai 28 – 31 Agustus 2023.

Pelatihan Kader Terampil SLPG bertujuan membangun kemandirian petani gambut melalui pertanian terintegrasi dengan peternakan dan perikanan serta mengembangkan inovasi lokal pengembangan pupuk padat dan pupuk cair secara alami.

Selanjutnya para kader akan siap menjadi fasilitator pembelajaran bagi petani gambut di tempatnya masing-masing.

Para peserta pelatihan tersebut sebelumnya telah mengikuti SLPG tingkat dasar dengan materi diantaranya ekosistem lahan gambut, pengelolaan lahan tanpa bakar, pertanian alami di lahan gambut, budidaya pertanian di lahan gambut dengan tujuan dapat menerapkan teknik pengelolaan lahan tanpa bakar (PLTB) dengan menggunakan sumberdaya lokal.

Setelah pelatihan dasar, kader SLPG bersama-sama anggota kelompok mempelajari kembali dan mempraktekkan berbagai inovasi cara bertani pada lahan gambut yang telah diperoleh selama pelatihan.

Proses pembelajaran berupa praktik pembangunan demplot percontohan PLTB. Komoditi yang kembangkan diantaranya tanaman pangan atau buah-buahan.

Para kader dasar SLPG yang mengikuti pelatihan ToF merupakan kader yang komitmen dan berhasil dalam pelaksanaan SLPG serta pengembangan demplot pengelolaan lahan gambut tanpa bakar dengan menggunakan berbagai nutrisi tanaman secara alami bersama kelompoknya.

Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta menjadi kader terampil pengelola kegiatan sekolah lapang di provinsinya masing-masing dan dapat memfasilitasi proses pembelajaran terhadap petani gambut secara efektif pada penyelenggaraan SLPG.

Kepala Sub Kelompok Kerja Sosialisasi dan Pelatihan BRGM, Budiyanto menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya pemulihan ekosistem gambut melalui edukasi perubahan perilaku.

Menurutnya perubahan agroekologi gambut perlu direspon dengan kemampuan masyarakat mengembangkan inovasi pengelolaan gambut yang tepat, dimana pengetahuan tradisional dan inovasi yang ada perlu mendapatkan tempat untuk saling dipertukarkan dan dikembangkan.

Dengan kata lain para petani peserta pelatihan ini diharapkan dapat memanfaatkan lahan gambut dengan teknik pertanian alami dan pengelolaan lahan tanpa bakar di lahan gambut guna menunjang pendapatannya dari hasil bertani.

“Para peserta juga dibekali ilmu untuk melakukan fasilitasi pembelajaran petani dan menyebarkan pengetahuan tentang inovasi lokal bertani lahan gambut dan pengolahan lahan gambut tanpa bakar di desanya masing-masing,” katanya pada Sabtu (2/9/2023).

Menurutnya SLPG menjadi pendekatan interaktif yang bersentuhan secara langsung dengan masyarakat dalam melakukan sosialisasi, edukasi, dan aksi perlindungan serta penyelamatan ekosistem gambut pada tingkat desa.

Sementara itu, Kepala Pusat Diklat SDM LHK, Kusdamayanti menyampaikan pesan dalam sambutannya agar peserta bersungguh-sungguh dan serius mengikuti pelatihan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved