Cuaca Panas Ekstrem, BPBD Tanjabtim Minta Warga Tidak Membakar Sampah Saat Membuka Lahan

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK- Cuaca Panas Ekstrem dikhawatirkan akan terjadi pada bulan September 2023 mendatang, bisa saja status siaga menjadi darurat Karhutla dan warga di minta tidak membakar Sampah saat membuka lahan.

Dikatakan Kepala BPBD Tanjabtim, Helmi Agustinus menyatakan, bahwa memang siklus El Nino terjadi 4 tahun sekali. Biasanya terjadi pada bulan Juli hingga September 2023.

Jika di bulan September nanti curah hujannya berkurang, pihaknya harus waspada. Bisa saja, status siaga menjadi darurat karhutla. Sebab, sampai saat ini sudah ada 10 kasus karhutla yang terjadi dari Januari sampai Agustus ini.

"Kita meminta kepada masyarakaat di Kabupaten Tanjabtimur agar tak membakar lahan saat membuka atau membersihkan, serta melapor kepada pihak terkait jika melihat kebakaran hutan atau lahan," jelasnya, Selasa (29/08/23).

Menurut Helmi, ada di 5 kecamatan yang terjadi Karhutla pada 2023 ini dengan luasan lahan kurang lebih 4 Hektare pada tahun 2023 ini. Yaitu di Kecamatan Sadu, Dendang, Nipah Panjang, Muara Sabak Barat dan Mendahara Ulu.

Untuk udara di Kabupaten Tanjabtim cukup tinggi dan panas yaitu dari 36° C - 37° C. Dengan kondisi saat ini, Satgas Karhutla se kabupaten/kota di Provinsi Jambi sudah ditekankan untuk melakukan modifikasi cuaca.

"Artinya, ketika dalam Satu Minggu terjadi kemarau dan tidak turun hujan, Satgas Karhutla akan melakukan modifikasi cuaca dan menaburkan garam di udara untuk mendatangkan hujan," ujarnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Tingkatkan Ekspor Komoditas Pertanian, Mentan Buka Training of Trainer di Jambi

Baca juga: Indy Barends Kecewa Ibu Aldila Jelita Berani Bongkar Aib Indra Bekti: Gak Bisa Ngerem Mulut!

Baca juga: Forum Anak Bumi Angsoduo Kota Jambi Dikukuhkan, Maulana Dorong Anak Beraktivitas Positif