Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 20 Agustus 2023 - Merayakan Kasih dan Pemeliharaan Tuhan

Bacaan ayat: Matius 12:8 (TB) "Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." Oleh Pdt Feri Nugroho

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 20 Agustus 2023 - Merayakan Kasih dan Pemeliharaan Tuhan

Bacaan ayat: Matius 12:8 (TB) "Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Dasar adanya hukum Sabat adalah Allah berhenti dari menciptakan dan menguduskan hari ketuju sebagai hari perhentian. Itu dilakukan-Nya jauh sebelum manusia jatuh ke dalam dosa.

Tentu perintah ini kita maknai bahwa Allah menghendaki agar manusia tetap fokus untuk taat kepada Allah. Manusia diarahkan untuk fokus pada Allah sebagai pemberi berkat dan pemelihara kehidupan.

Manusia jangan sampai diperbudak oleh pekerjaan. Segala hal yang dilakukannya perlu terus diarahkan dan diorientasikan untuk kemuliaan nama Tuhan.

Sayangnya manusia memilih tidak taat dan jatuh dalam dosa. Rancangan awal Allah tentang Sabat juga ikut rusak.

Pada periode berikutnya ketika hukum Sabat menjadi salah satu dalam Sepuluh Perintah Tuhan, manusia dalam keberdosaannya menterjemahkan Sabat sebagai larangan untuk bekerja.

Dibuatlah daftar susunan kegiatan yang masuk dalam kategori bekerja. Daftar inilah yang dijadikan pedoman dan panduan untuk ditaati. Seiring waktu, pemahaman dasarnya menjadi kabur.

Orang-orang mulai fokus pada berbagai-bagai aturan dalam daftar dan diberlakukan secara ketat.

Menjadi wajar, saat mendapati para murid Yesus sedang memetik bulir gandum dan memakannya, para Farisi gusar.

Para 'polisi iman' menjatuhkan dakwaan kepada Yesus bahwa para murid-Nya telah melanggar peraturan Sabat.

Dalam hal ini tindakan memetik bulir gandum, masuk dalam kategori bekerja. Itu dilarang oleh hukum Sabat. Terjadi dialog yang menarik.

Para Farisi bersikukuh bahwa para murid Yesus melanggar aturan. Yesus dengan cerdas mengajak mereka berfikir kritis tentang para imam yang harus bekerja menyembelih hewan korban meskipun hari Sabat.

Yesus juga mengajak mereka untuk paham bagaimana Daud pernah memakan roti sajian di Rumah Tuhan, sementara sebenarnya yang boleh makan hanya para imam.

Bertolak dari dua kasus tersebut, Yesus hendak membawa mereka untuk memberi makna ulang tentang Sabat.

Sabat ada untuk menjadi alat pelayanan, bukan tujuan ketaatan. Itu sebabnya dengan tegas Yesus menyatakan, "Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Makna dasar Hukum Sabat adalah merayakan kasih dan pemeliharaan Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.

Di kehidupan modern hari ini, kita bisa memberikan makna ulang Sabat sebagai pengingat agar setiap orang percaya tidak diperbudak oleh pekerjaan.

Jangan lekatkan kehidupan pada berkat berupa sarana hidup. Sangat penting untuk melekatkan diri kepada Tuhan sebagai Pemberi berkat.

Sesibuk apapun seseorang berkarya, tetap harus mengingat Tuhan sebagai yang utama.

Jangan sampai menjadi orang kaya yang bodoh! Rayakan kasih dan pemeliharaan Tuhan setiap waktu. Amin

  Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved