Gadis 12 Tahun di Tasikmalaya Berulang Kali Dapat Ancaman Pembunuhan, Alami Syok dan Lapor Polisi
Perempuan 12 tahun di Tasikmalaya sudah berulang kali mendapat acaman pembunuhan dari orang tak dikenal.
TRIBUNJAMBI.COM - Perempuan 12 tahun di Tasikmalaya sudah berulang kali mendapat acaman pembunuhan dari orang tak dikenal.
Syok dengan kejadian yang dialami gadis belia ini, pihak keluarga melaporkan ke pihak Kepolisian setempat.
Nenek kandung bocah perempuan, Ade Hartini mengungkap, bahwa ancaman yang didapatkan cucunya itu sudah sering terjadi, terhitung ada tiga kali.
“Mulanya, waktu Kamis (3/8/2023) lalu sekira pukul 16.10 WIB, cucu saya sedang di rumah sendirian. Waktu itu saya sedang keluar,” ungkap Ade mengutip Tribunjabar.id.
Katanya cucunya tersebut diancam oleh orang tak dikenal, jumlah tiga orang pernah datang menghampiri cucunya.
"Pakai masker, serba tertutup, jadi nggak tahu siapa. Salah satu dari mereka mukul dada cucu saya. Terus orang itu bilang, ‘kamu harus tidak ada,’ ke cucu saya,” lanjutnya.
Baca juga: Chelsea di Masa Sulit, Graham Potter dan Keluarga Dapat Ancaman Pembunuhan
Baca juga: Profil dan Biodata Gading Marten, Pernah Dapat Ancaman Pembunuhan lewat SMS
Ade juga menambahkan, salah satu dari orang tidak dikenal itu juga memecahkan sebuah gelas dan diduga berencana akan menusukan pecahan gelas itu kepada cucunya tersebut.
“Tapi enggak sempat, karena tangan pelaku berdarah karena pecahan kaca itu. Kemudian mereka kabur, (salah satu dari mereka) sempat bilang, ‘cepat, keburu ada orang,’ nah, begitu,” paparnya.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya Kota langsung terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus anak perempuan berusia 12 tahun yang diduga mendapat ancaman pembunuhan dari orang yang tidak dikenal (OTK) pada Jumat (11/8/2023) dini hari.
Kepala Unit (Kanit) PPA Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Doddy Darmawan mengatakan, segera mendalami kasus yang terjadi di Kampung Cimuncang, Desa Geresik, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, tersebut.
“Tadi malam, kami sampai pukul 01.00 WIB dini hari (Jumat, 11/8/2023) di sana (TKP) untuk mengumpulkan beberapa keterangan,” jelas Doddy
Melalui keterangan yang dihimpunnya ujarnya, anak perempuan yang baru berusia 12 tahun tersebut mengaku sempat mendapat ancaman sebanyak tiga kali.
“Jadi, saat kejadian itu, di rumah korban tidak ada siapa-siapa dan korban ini tinggal bersama neneknya, sementara ibunya bekerja di luar negeri,” kata Ipda Doddy Darmawan.
Ia juga mengungkap, pada saat kejadian, tidak ada saksi yang melihat, sehingga pihaknya hanya mendapat keterangan terkait ciri-ciri fisik pelaku dari keterangan korban.
“Yang dua badannya sedang, yang satu tinggi. Korban tidak mengenali pelaku karena saat kejadian, pelaku mengenakan masker, jadi tidak bisa dikenali oleh korban,” ujar Doddy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.