Ekonomi

Penjualan Karet Tak Mencukupi Untuk Belajar Perhari, Petani Mengeluh

Harga yang murah itu tidak sebanding dengan banyaknya pengeluaran per harinya. Dimana masyarakat bisa mengeluarkan uang sekitar Rp100 ribu per hari.

Penulis: Muzakkir | Editor: Hendri Dunan
ist
Ilustrasi petani karet 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Harga karet di Kabupaten Muaro Jambi terus mengalami penurunan. Hari ini, karet yang dulunya menjadi primadona masyarakat hanya Rp8 ribu per kilogram.

Murahnya harga karet ini dikeluhkan oleh petani, apalagi kondisi cuaca yang panas seperti saat ini.

Harga yang murah itu tidak sebanding dengan banyaknya pengeluaran per harinya. Dimana masyarakat bisa mengeluarkan uang sekitar Rp100 ribu per hari. "Dapat getah 10 sampai 15 kilogram per hari, harga kebutuhan pokok terkadang habis Rp100 ribu sekali ke warung,” kata Munir petani karet di Sebapo.

Menurut dia, idealnya harga karet per kilogram itu di atas Rp15 ribu per kilogram. Karena jika dibawah Rp 10 ribu, petani karet tidak bisa menabung.

"Kalau harga sekarang cuman bisa untuk makan," imbuhnya.

Selain harga yang murah, saat ini kondisi batang karet tengah musim gugur, sehingga getah karet lari dimakan daun muda.

"Kita hanya sedikit pohon yang bisa digarap, banyak yang musim gugur," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved