Pilpres 2024

Respon Nasdem Soal Demokrat Desak Anies Baswedan Segera Umumkan Cawapres di Pilpres 2024

Partai Nasdem merespon soal desakan Partai Demokrat agar Bacapres Anies Baswedan segera mengumumkan Cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Editor: Darwin Sijabat
Tribunnews/ Ist/ Kolase Tribun Jambi
Partai Nasdem merespon soal desakan Partai Demokrat agar Bacapres Anies Baswedan segera mengumumkan Cawapres di Pilpres 2024 mendatang. 

Desakan itu disampaikan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief.

Baca juga: Anies Baswedan Kembali Sindir Pemerintah: Banyak Rakyat Sakit ke RS Bukan Sembuh Tapi Jadi Miskin

Dia meminta mantan Gubernur DKI Jakarta itu agar mandiri dalam menentukan calon pendampingnya di pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Saatnya @aniesbaswedan mandiri dan tentukan sikap," kata Andi dalam cuitannya di Twitter.

Andi Arief tak sependapat dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh terkait penentuan Cawapres Anies Baswedan di last minute.

"Koalisi lain mungkin punya strategi cawapres last minute. Koalisi Perubahan tidak harus demikian," ujarnya.

Menurutnya, keliru apabila calon wakil presiden mantan Gubernur DKI Jakarta itu ditentukan last minute.

"Bisa keliru jika dua menit terakhir penentuan Cawapres. Partai Demokrat berbeda pendapat dengan Pak Surya Paloh," ungkap Andi.

Sementara itu, Kamhar Lakumani selaku Deputi Bappilu Partai Demokrat menyatakan sejatinya Koalisi Perubahan segera mendeklarasikan pasangan calon wakil presiden Anies Baswedan.

Dia membeberkan alasan pihaknya kenapa pengumuman nama cawapres itu harus segara dilakukan.

Kata dia, salah satu alasannya yakni karena Koalisi Perubahan tidak memiliki basis elektabilitas yang tinggi, termasuk soal nama capresnya.

"Mengingat kita tak memiliki kemewahan basis elektabilitas yang tinggi, jauh selisihnya dibandingkan dengan kompetitor," kata Kamhar dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/8/2023).

Tak hanya itu, posisi Koalisi Perubahan saat ini cenderung berada di luar pemerintahan.

Kata dia, ini membuktikan kalau para partai politik yang ada di dalamnya tidak memiliki dukungan dari penguasa.

"Maupun fasilitas sebagai incumbent atau setidaknya mendapatkan dukungan dari penguasa sehingga memiliki akses sumberdaya pemenangan yang berkelimpahan," ujar dia.

Baca juga: Kondisi Terkini Rumah Rocky Gerung Pasca Dilempari Telur dan Tomat Buntut Dugaan Hina Jokowi

Sebaliknya, menurut Kamhar, Koalisi Perubahan saat ini berada pada posisi yang harus berjuang lebih keras.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved