Pilpres 2024
Respon Susi Pudjiastuti Soal Jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024
Susi Pudjiastuti menanggapi dirinya digandeng menjadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Itu pulalah yang dikatakan Musni Umar menjadi alasan masyarakat harus memilih Anies Baswedan sebagai Pilpres 2024 mendatang.
Sebab kata dia bahwa pendiri negara atau founding fathers Indonesia mencanangkan demokrasi untuk memberikan perlindungan ke bangsa.
Perlindungan yang dimaksud Musni Umar yakni memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan.
"Para pendiri negara (founding fathers) Indonesia telah mencanangkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi dan tujuan Indonesia merdeka untuk memberi perlindungan kepada seluruh bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan," kata Musni Umar mengawali cuitannya, Kamis.
Akan tetapi, kata dia dalam perjalanan bangsa Indonesia setelah merdeka, demokrasi selalu mengalami pasang surut.
Di masa Orde Lama, Indonesia pernah mengamalkan demokrasi terpimpin yang bercirikan otoritarianisme.
Begitu pula di masa Orde Baru, Indonesia mengamalkan demokrasi Pancasila yang dirasakan sebagai otoritarisme yang mengungkung kebebasan.
Oleh karena itu, dilakukan reformasi untuk mengembalikan demokrasi dan menghentikan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN).
"Akan tetapi, masa bulan madu demokrasi lambat laun meredup dan kembali mengarah kepada otoritarisme seperti yang dikemukakan Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12," katanya.
"Demokrasi tidak mudah ditegakkan dan diamalkan di Indonesia karena memiliki lima kendala," ujar Musni Umar.
Pertama, kata dia masyarakat Indonesia pada umumnya masih menganut paham paternalistik dan feodalistik.
"Paham tersebut berlawanan dengan demokrasi. Dalam negara demokrasi, tidak mungkin tidak bebas menyampaikan pendapat," katanya.
Kedua, menurut Musni Umar, para pemimpin Indonesia yang dipilih dalam pemilihan umum, ada yang tidak terlatih berdemokrasi, yang sebagian cirinya tidak siap dan sanggup berbeda pendapat, tidak siap dikritik, dan menghargai perbedaan pendapat dan pilihan.
"Ketiga, pemimpin yang di pilih dalam pemilihan umum tidak memiliki rekam jejak dalam berdemokrasi," katanya.
Keempat, tambahnya masyarakat dan para pemimpinnya belum memiliki budaya demokrasi, yang siap dikritik dan tebal kuping dalam menerima kritik.
Luhut Beri Pesan ke Prabowo Subianto: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan Anda, akan Merugikan |
![]() |
---|
Surya Paloh dan Prabowo Subianto Sepakat Kerja Sama: untuk Kepentingan Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Senyum Anies Baswedan Dikomentari Prabowo Subianto: Berat Sekali |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Sambangi Kantor DPP PKB, Disambut Muhaimin Iskandar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka yang Ditetapkan sebagai Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.