Misteri Kondisi Bawah Air Danau Sipin, Pascatragedi Tewasnya Pengemudi Perahu
"Di bagian hulu saja yang cukup dalam. Di bagian wisata paling dua meterlah. Kalau tempat kejadian kemarin (tenggelam; red), cuma sebatas paha...
Penulis: Rifani Halim | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kondisi Danau Sipin di Kota Jambi memang penuh endapan berlumpur dan sampah.
Diduga, ini menjadi penyebab baling-baling perahu bermotor (ketek wisata) tersangkut.
Seperti insiden yang menelan korban pada Jumat (4/8) sekira 10.00 WIB lalu.
Selamet Riyadi (45), pengemudi ketek wisata di Danau Sipin, meninggal saat membersihkan baling-baling ketek yang tersangkut lumpur dan sampah.
Hasan, warga kawasan Danau Sipin sekaligus juru parkir di sana, memaparkan kondisi tempat tersebut.
Dia menuturkan kedalaman air di titik wisata Danau Sipin, rerata dua meter.
"Di bagian hulu saja yang cukup dalam. Di bagian wisata paling dua meterlah. Kalau tempat kejadian kemarin (tenggelam; red), cuma sebatas paha atau lutut," sebutnya.
Dasar Danau Sipin memang banyak lumpur dan sampah.
Hasan mengatakan itu merupakan "kiriman" dari anak sungai yang mengalir ke danau.
"Lumpur galo di bawah ini, ada juga becampur sampah plastik. Coba kita angkat itu lumpur bercampur sampah dikit," tambah Hasan.

Hasan yang telah puluhan tahun tinggal di kawasan itu menduga semakin tahun, endapan lumpur di Danau Sipin makin tinggi.
Kondisi itu tentu berbeda dengan belasan atau puluhan tahun lalu.
Selain itu, satwa yang sering ditemukan warga setempat pun tidak begitu beragam.
Kata Hasan, paling sering ular piton.
Kalau buaya, cukup jarang ditemukan.
Sementara soal hal-hal berbau mistis, Hasan tidak pernah merasakan dan menemukan, semenjak dirinya berprofesi sebagai pencari ikan hingga jadi juru parkir.
"Kalau ular seringlah. Terakhir, pernah sayo tangkap empat meter lebih. Cuma ado yang lebih besak, kito pernah nengok, mungkin 10 meter di belakang Hotel Ratu. Ado lubangnyo (sarangnya; red)," ungkap Hasan telah puluhan tahun bermukim di kawasan Danau Sipin.
Penuturan senada diungkapkan, Pati. Anak muda yang kerap memancing di sana itu mengatakan kemungkinan ada titik-titik yang dalam.
"Kalau setahu saya mungkin dua meteran lah (dalamnya)," ujarnya.
Selama pengalaman memancingnya, Pati mengungkapkan memang banyak lumpur dan sampah.
"Itu terbawa air, juga pengunjung mungkin juga buang sampah," ujarnya.
Menurutnya, kawasan seperti Danau Sipin harus mendapat perawatan berkala, seperti pengerukan dan pembersihan.
"Bagusnya sih dibersihkan berkala, jadi lumpur tak ngendap. Airnya juga supaya tambah bersih," lanjutnya. Pati pun berharap pemerintah melakukan hal itu.
Situasi Normal
Sehari pascatragedi ketek hias di Danau Sipin, Kota Jambi, kondisi lokasi wisata itu telah normal, Sabtu (5/8) siang.
Pantauan Tribun, tetap banyak wisatawan berkunjung menikmati pemandangan dan cuaca cerah.
Hasan, warga setempat sekaligus juru parkir, mengatakan tidak ada perubahan signifikan pascakejadian meninggalnya Selamet Riyadi (45). Wisatawan sebagian masih ada yang menggunakan perahu wisata.
"Alhamdulillah dak ado berubah, warga sini juga dak ado atau meraso takut. Kalau sekarang memang musim sepi, sebelum ada kejadian juga sudah," katanya.
"Rame juga lah yang pakai perahu wisata, kayak biaso lah," ujarnya.
Bukan Kejadian Pertama
Kejadian korban meninggal karena tenggelam di Danau Sipin bukan kali pertama terjadi.
Beberapa warga sekitar menuturkan kejadian itu pernah terjadi beberapa tahun lalu.

"Kalau tahun ini cuma yang kemarin itu bae. Kalau dua atau satu tahun lalu ado, anak SMP nyeberang danau pakai sampan, tenggelam. Sebelum itu juga ada orang tua di sini meninggal tercebur pas waktu nangkul (mencari ikan; red)," ujar Hasan, juru parkir setempat.
Hasan mengatakan kabar yang menyebut korban tragedi tenggelam di Danau Sipin adalah warga luar itu tidak benar.
Dia mengatakan beberapa tahun silam anak SMP dan orang tua saat mencari ikan juga tenggelam.
"Ada orang asli sini ado jugo orang luar (tenggelam di danau). Dak mesti orang luar bae dan tidak terlalu heboh seperti kemarin," ujarnya.
Kebetulan saja, meninggalnya pengemudi perahu wisata kemarin saat rombongan dan Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, ada di sana.
Itu menjadi lebih heboh dan banyak dibicarakan.
Dia berujar, anak-anak lokal Danau Sipin kerap berenang.
Bahkan sudah menjadi rutinitas kala sore.
Bahkan, sesudah kejadian kemarin, anak-anak tetap berenang sore kemari.
"Boleh dikato tiap hari berenang di danau, alhamdulillah budak tu aman bae," ujarnya. (can)
Baca juga: Detik-detik Tragedi Danau Sipin, Pengemudi Ketek Tewas saat Bersihkan Baling-baling yang Tersangkut
Baca juga: Kisah Pengemudi Jalanan Baik Hati, Bantu Ambulans Jenazah Jambi-Sarolangun Meluncur Tanpa Lampu
Prediksi Skor Bromley vs Ipswich Town, H2H dan Statistik di EFL Cup |
![]() |
---|
Prediksi Skor Swansea City vs Crawley Town, H2H dan Statistik di EFL Cup |
![]() |
---|
Prediksi Skor Blackpool vs Port Vale , H2H dan Statistik di EFL Cup |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Informatika Kelas 8 Halaman 26 : Pembuat Kue |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Informatika Kelas 8 Halaman 45 : Belajar Menyulam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.