Pilpres 2024

PAN Belum Tentukan Dukungan di Pilpres 2024, Gegara Erick Thohir Belum Dipinang Ganjar atau Prabowo?

Partai Amanat Nasional atau PAN belum menentukan arah dukungan di Pilpres 2024 mendatang, baik untuk Ganjar Pranowo ataupun Prabowo Subianto.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/Kolase Tribun Jambi
Partai Amanat Nasional atau PAN belum menentukan arah dukungan di Pilpres 2024 mendatang, baik untuk Ganjar Pranowo ataupun Prabowo Subianto. 

TRIBUNJAMBI.COM - Partai Amanat Nasional atau PAN belum menentukan arah dukungan di Pilpres 2024 mendatang, baik untuk Ganjar Pranowo ataupun Prabowo Subianto.

Alasannya pun diungkapkan Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto.

Dia meyakini, Ganjar atau Prabowo akan memilih Erick Thohir sebagai Cawapres.

Namun untuk saat ini dia mengungkapkan bahwa prose negosiasi masih berjalan.

PAN kata Yandri akan menyatakan dukungan kepada capres yang mengusung Erick Thohir sebagai Cawapres.

"Sekarang negosiasinya sedang jalan, negosiasi yang kami lakukan itu ya tadi, oke kami gabung kalau Erick Thohir sebagai cawapresnya," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Dia menyebutkan bahwa arah koalisi PAN akan tergantung dari komunikasi yang dilakukan dengan parpol pendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Jika sudah ada kesepakatan, maka PAN segera mendeklarasikan bergabung ke salah satu poros koalisi yang memilih Erick Thohir sebagai cawapres.

Baca juga: Erick Thohir Jadi Rebutan Cawapres, PAN: Kalau Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Pengen Menang

Baca juga: Orasi Rocky Gerung Membuatnya Dilaporkan Penghinaan Jokowi, Refly Harun Juga Dilaporkan

Baca juga: Kronologi Perampokan Disertai Pembunuhan di Tanjab Timur yang Pelakunya Diamankan di Batam

"Kalau cepat ada deal, cepat akan kita deklarasikan. Kalau masih perlu banyak pertimbangan, ya bisa jadi di last minute, artinya sebelum KPU tutup diri menerima pendaftaran calon," ujar Yandri.

"Mungkin yang paling akhir kita akan melakukan negosiasi. Kami haqqul yaqin diambil oleh keduanya," pungkas Wakil Ketua MPR RI itu.

Siapa Cawapres Anies Baswedan

Partai Demokrat menanggapi saran Partai Nasdem terkait Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Sebelumnya bahwa Nasdem menyarankan agar Bacapres dari Koalisi Perubahan itu tidak melirik pendamping yang berlatarbelakang partai politik.

Saran itu disampaikan guna mendongkrak perolehan suara di pesta demokrasi lima tahunan itu.

Namun hal itu berbeda dengan tanggapan Partai Demokrat.

Kamhar Lakumani, Deputi Bappilu Partai Demokrat menyebutkan bahwa yang disampaikan Partai Nasdem tersebut kurang pas.

"Jika ada yang mewacanakan untuk cawapres nonparpol, hemat saya ini kurang pas," kata Kamhar kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).


Kamhar mengatakan fungsi partai politik adalah sebagai wadah kaderisasi dan sumber rekruitmen kepemimpinan.

"Jadi wacana ini bertentangan dengan fitrah partai politik yang menjadi pilar demokrasi dan pemegang mandat sebagai peserta Pemilu," ujarnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Jawab Sindiran Rocky Gerung

Menurutnya, kriteria cawapres Anies sudah tertuang pada piagam kerja sama Demokrat, NasDem, dan PKS yang terdiri dari 5 poin.

"Dalam kriteria yang telah ditetapkan, tak ada sama sekali kriteria yang tak membolehkan figur berlatar belakang parpol," ungkap Kamhar.

Saran Partai Nasdem

Sebelumnya, Bacapres Anies Baswedan diminta untuk memilih Cawapres di Pilpres 2024 bukan karena memiliki jabatan ketua umum partai politik.

Saran tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali.

Dia menyebutkan bahwa yang dipilih untuk mendampingi dalam kontestasi pesta demokrasi itu bukan karena memiliki Parpol.

Sebab menurutnya bahwa yang harus dipilih untuk menjadi Cawapres itu mampu mendongkrak perolehan suara di Pilpres 2024.

"Seseorang dipilih sebagai Cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbanganya Anies bisa maju saja," kata Ahmad Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8/2023).

Ia menyebut, untuk memilih bakal cawapres ada tiga kriteria yang harus dipertimbangkan.

Yakni bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi dan bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan berjalan efektif.

Sosok cawapres Anies Baswedan nantinya juga harus bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah mana dukungan terhadap Anies yang tidak maksimal.

Baca juga: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan akan Adu Gagasan Jelang Pilpres 2024

"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi Cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies Baswedan harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," katanya.

Ali menyebut, sosok bakal cawapres dipilih pendekatannya untuk kemenangan kontestasi.

Pasalnya apabila sekadar memilih karena berasal dari partai tertentu, menandakan ada salah satu partai yang tak ikhlas untuk berjuang memenangkan Anies.

"Maka itu pengingkaran terhadap komitmen koalisi, karena sejak awal koalisi ini sudah disepakati setara. Tidak ada ketua kelasnya," kata Ali.

"(Bakal) Capres sekali lagi harus bisa menjelaskan kepada tiga parpol politik kenapa memilih si fulan, apakah karena bisa memenangkan kontestasi. Bukan memilih si fulan karena jika tidak memilih si fulan, maka kita tidak bisa maju," sambungnya.

Anggota Komisi III DPR RI itu juga berharap Anies maju satu langkah dalam memimpin Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini.

Ia mengakui koalisi belum terkonsolidasi dengan baik saat ini.

Misalnya, ketika Nasdem membawa Anies ke daerah, sampai di daerah disambut hanya oleh Nasdem, itu bukan tim koalisi namanya.

"Yang kita mau, Anies dalam setiap perjalanannya didampingi tim koalisi dan diterima di daerah oleh tiga kader partai politik," katanya.

Anies Baswedan sendiri hingga kini masih belum mengumumkan sosok bakal cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.

Dia mengaku akan memberikan kejutan dalam pengumuman bakal calon pendampingnya di pesta demokrasi nanti.

"Jadi kalau mengejutkan atau tidak itu tergantung yang terkejut, ya. Nanti pada waktunya ada, tiba, insyaAllah diumumkan," kata Anies seperti dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (25/7/2023).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut masih fokus mencari solusi atas persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.

Seperti diketahui bahwa saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat didorong menjadi Cawapres.

Partai Demokrat masuk dalam Koalisi Perubahan yang merupakan pengrusung Anies Baswedan.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kenduri Swarnabhumi di Desa Muaro Pijoan Sukses, Pj Bupati Muaro Jambi Apresiasi Kadis Pendidikan

Baca juga: Berita Manchester United: Erik ten Hag Tegaskan Ingin Harry Maguire Bertahan

Baca juga: Kabupaten Batanghari Menuju Smart City, Potensi Wisata Kuliner Perlu Ditingkatkan

Baca juga: Syahrini Ulang Tahun, Ucapan Reino Barack Disorot Warganet: Kayaknya Bukan Pak RB yang Tulis

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved