Berita Jambi
Pihak Perusahaan Sebut Sudah Kantongi Izin Stockpile Batu Bara di Wilayah Aur Kenali Kota Jambi
Warga Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura menolak rencana pendirian stockpile batu bara di kawasan mereka.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUN JAMBI.COM, JAMBI - Warga Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi menolak rencana pendirian stockpile batu bara di kawasan mereka.
Penolakan tersebut merupakan keputusan bersama forum ketua RT Aur Kenali, Telanaipura Kota Jambi.
Naikman Malau tim legas PT SAS yang membangun stockpile di wilayah tersebut, saat ditemui di lokasi pembangunan mengatakan, pihaknya memiliki izin pada tahun 2015.
Pihak pelaksana terlalu bersemangat membangun hingga ada yang terlupakan.
Menurutnya, perizinan sudah cukup tetapi mungkin ada yang belum karena kurun waktu 2015 sudah lama dan akan diperbaharui oleh pihak perusahaan.
"Kalau sudah lengkap baru kita sampaikan ke aparat di sini serta kemasyarakat. Sekarang kita clearkan dululah baru kita bertemu," ujarnya, Kamis (27/7/2023).
Lanjutnya, ketika bertemu dengan pihak kelurahan, pihak perusahaan mengaku akan menghentikan kegiatan perusahaan terlebih dahulu. Setelah izin lengkap baru diundang masyarakat.
"Setelah izin dan mengundang masyarakat, baru kami sampaikan kepada aparat terkait, setelah itu baru kami lakukan kegiatan," katanya.
Dia membenarkan, lokasi tersebut memang untuk pelabuhan batu bara dan stockpile. Rencana sebelumnya luasan lokasi tersebut berjumlah 70 hektare, namun yang ada saat ini baru 40 hektare.
"Di dekat PDAM ada tanah sedang bermasalah, dan saat ini masih berperkara," sebutnya.
Sementara itu, dia mengatakan saat ini pihaknya sedang proses dalam pembebasan lahan untuk jalur batu bara dari Kabupaten Sarolangun, Batanghari, Muaro Jambi sampai Mendalo Darat.
"Jalannya ini mengkros jalan nasional, disamping Balai Wilayah Sungai Sumatera dan terus sampai Pematang Gajah, Sungai Bertam, Muhajirin, Panerokan, Kadang Trus, Bungku, terusa sampai Sarolangun," jelasnya.
Rencana pendirian stockpile baru bara di kelurahan Aur Kenali, kecamatan Telanapura, kota Jambi ditentang oleh warga setempat. Dengan keputusan penolakan melalui forum Rt Aur Kenali.
Sebelumnya, ketua Forum RT Aur Kenali, Pitir Ramli menyebutkan, adanya rencana pendirian stockpile (penampungan sementara batu bara) yang sangat dekat dengan pemukiman warga Perumahan Aurduri Kelurahan Aur Kenali.
“Sampai saat ini pengembang ataupun yang bertanggung jawab atas pendirian tersebut belum melaporkan kepada Ketua RT setempat maupun pihak kelurahan,” katakatanya Pitir, Kamis (27/7/2023).
Forum RT Kelurahan Aur Kenali, telah mengadakan rapat dan pertemuan dengan warga pada 19 Juli 2023. Setelah mendengar dan menampung masukan, usulan, pendapat dan tanggapan tentang rencana pendirian stockpile tersebut, maka warga Perumahan Aurduri bersama para Ketua RT se- Kelurahan Aur Kenali sangat keberatan dan menolak rencana pendirian stockpile (penampungan sementara batu bara) tersebut.
“Karena akan mendapat imbas negatif langsung kepada warga Perumahan Aurduri. Kami Forum RT Kelurahan Aur Kenali menyatakan sikap sangat keberatan dan menolak rencana pendiriaan penampungan batu bara yang sangat dekat dengan kawasan pemukiman itu,” jelasnya.
Beberpa hal yang menjadi alasan sebut Pitir, pendirian stockpile (penampungan sementara batu bara ) yang sangat dekat dengan pemukiman warga perumahan Aurduri tersebut akan menimbulkan debu hitam yang akan menganggu kesehatan warga, atap rumah, AC rumah dan sebagainya.
Kemudian akan menimbulkan kebisingan dan ketidaknyamanan warga dalam beraktivitas sehari-hari, sehingga warga tidak merasa nyaman dan merasa terganggu.
Selain itu rencana pendirian stockpile tersebut akan menimbulkan kemacetan lalulintas yang luar biasa kearah Perumahan Aurduri, mengingat bersimpangan dengan jalan lintas Timur arah Pekanbaru /Medan dan Palembang.
“Pendirian stockpile tersebut berdekatan dengan wilayah pemukiman perumahan padat, dikhawatirkan akan muncul warung-warung remang yang merusak generasi muda Perumahan Aurduri. Pencana pendirian usaha tersebut sampai saat ini belum ada izin (amdal) dari instansi terkait Kota Jambi,” ungkapnya.
Sementra Lurah Aur Kenali, Totong Wahyudi saat dikonfirmasi mengatakan, memang ada pihak yang mengerjakan lahan tersebut datang ke kelurahan dan meminta izin untuk pembersihan lahan.
Setelah laporan tersebut, pihak kelurahan langsung turun melakukan pengecekan lokasi, ternyata kondisi lahan sudah dibersihkan lebih dari setengah.
“Dia datang tidak membawa dokumen, surat izin dan lain sebagainya, mereka juga tidak melapor RT setempat. Datang ke kantor lurah minta izin untuk membersihkan, tapi saat dicek pekerjaan pembersihan sudah jalan,” jelasnya.
Selanjutnya sebut Totong, pihaknya bersama RT setempat melakukan rapat terkait hal itu, dan hasilnya warga menolak hal itu.
“Karena bakal terjadi polusi. Kita belum lihat surat izin stockpilenya. Sekarang saya stop secara lisan pekerjaan pembersihan lahan tersebut,” ujarnya.
Kata Totong, pihaknya juga juga sudah melapor hal itu ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi. dan juga menyurati pihak lahan tersebut.
“Kami berkirim surat kesana, jika tidak datang, maka akan kami tutup,” tutupnya.
Baca juga: Helikopter Water Bombing Patroli di Tanjabbar, Betara dan Batang Asam Banyak Terjadinya Karhutla
Baca juga: Dalam Sehari Terjadi Tiga Kebakaran di Batanghari, Damkar Minta Warga Waspada
Baca juga: Sangat Dekat Permukiman, Warga Aur Kenali Kota Jambi Tolak Rencana Stockpile Batu Bara
10 Perusahaan Tambang Batu Bara Bandel di Jambi Dipanggil Komisi XII DPR RI |
![]() |
---|
Lansia Kota Jambi Tunjukkan Semangat Kemerdekaan Lewat Lomba 17-an |
![]() |
---|
Hesti Haris Tinjau Pendidikan Anak SAD di Desa Hajran Batang Hari Jambi |
![]() |
---|
Warga Tersenyum Sumringah dan Bahagia, Hesti Haris Serahkan 17 Unit Bantuan Bedah Rumah |
![]() |
---|
Hesti Haris Serahkan 50 Unit Bantuan Bedah Rumah di Kota Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.