Saat SD Negeri Sepi Peminat

Apa yang dialami oleh sejumlah sekolah dasar di Kota Jambi, yakni kekurangan murid, sesungguhnya tidak mengejutkan.

Sebab ini adalah fenomena yang sudah terjadi setidaknya dalam satu dasawarsa terakhir. Fenomena yang beririsan dengan maraknya sekolah berbasis agama atau lazim disebut SD Islam Terpadu (IT) dan sekolah swasta dengan brand nasional.

Maka yang jadi pertanyaan seharusnya, apa upaya yang sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Jambi untuk meningkatkan kualitas SD negeri?

Nyatanya yang jamak dilakukan adalah menggabungkan atau merger SD. Sekolah dasar dengan siswa sedikit digabung ke sekolah terdekat.

Di tengah menjamurnya sekolah swasta, mulai dari yang umum hingga berbasis agama hingga yang berjejaring, sekolah dasar negeri kian terdesak.

Maka tidak ada kata lain selain berbenah. Baik itu sumber daya, demikian pula infrastruktur. Bukan hanya semata fasilitas dan bangunan, tapi lebih dari itu adalah kualitas guru.

Perlu perubahan radikal pada sekolah dasar kita.

Baca juga: Bangunan SDN 160  Kota Jambi, Telantar Setelah Penggabungan Sekolah Dasar

Kita tidak mengatakan SD negeri tidak berkualitas. Tapi bisa jadi kalah saing. Mulai dari fasilitas sekolah, kecakapan guru-guru.

Belum lagi bila kita melihat pertumbuhan kelas menengah perkotaan yang menginginkan pendidikan terbaik bagi buah hatinya. Pendek kata, dunia pendidikan telah berubah. 

Baca juga: Menyoal Merger SD, SD Negeri Jangan Kalah Saing

Pemerataan kualitas pendidikan harus dilakukan.

Kita tak bisa menutup mata masih ada dikotomi sekolah favorit dan tidak favorit. Inilah yang harus dilakukan, termasuk bagaimana menghidupkan beragam ekstrakurikuler di sekolah dasar berbasis minat dan bakat. (*)