Jalan Tol Jambi Betung

Miliarder Lain Selain Mbah Taryo, yang Terima Ganti Rugi Miliaran Rupiah Imbas Pembangunan Jalan Tol

Sutariyo atau Mbah Taryo bukanlah satu-satunya warga penerima uang miliaran rupiah dari ganti rugi pembangunan Jalan Tol Jambi-Betung.

Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
Tribunjambi.com/Deddy Rachmawan
Sutaryo atau Mbah Taryo menerima ganti rugi Rp19,5 miliar dari proyek Jalan Tol Jambi-Betung. 

TRIBUNJAMBI.COM – Sutariyo atau Mbah Taryo bukanlah satu-satunya warga penerima uang miliaran rupiah dari ganti rugi pembangunan Jalan Tol Jambi-Betung.

Seperti diketahui, Jalan Tol Jambi-Betung yang menghubungkan Jambi-Sumatera Selatan merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera. Tol ini membelah Desa Muaro Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi.

Mbah Taryo menerima ganti rugi sebesar Rp19,5 miliar.

Lalu siapa saja penerima ganti rugi atas pembangunan Jalan Tol Jambi-Betung yang sedang berlangsung?

Data yang Tribun himpun dari Kantor Desa Muaro Sebapo, ada 201 penerima ganti rugi karena aset mereka terimbas pembangunan jalan tol.

Dari 201 nama itu, ada sejumlah nama yang namanya tertera lebih dari satu kali karena memiliki lebih dari satu tanah yang terimbas.

Setidaknya ada delapan nama yang menerima ganti untung yang nilainya mencapai miliaran rupiah.

Mbah Taryo sendiri dari dua hektare lebih tanahnya yang terkena proyek Jalan Tol Jambi-Betung menerima ganti rugi di atas satu miliar masing-masing dengan nilai Rp 16.420.409.000  dan  Rp                      2.995.684.000.

Lalu ada nama Saenah   dengan gant rugi Rp14.050.439.000. Selanjutnya ada nama Hermanto dengan nilai ganti rugi Rp1,1 miliar, Syafei'e Rp 1,01 miliar.

Selanjutnya ada nama William yang menerima ganti rugi tanahnya masing-masing Rp9,9 miliar dan Rp 1,2 miliar.

Lalu warga Desa Muaro Sebapo lainnya yang menerima ganti untung miliaran rupiah adalah Jurmiah senilai Rp1,05 miliar, Tugiman Rp1,4 miliar,  Khambali Rp 1,07 miliar dan Mariyam  Rp  1,0 miliar.

Baca juga: Edi Purwanto Targetkan Jalan Tol Jambi- Betung Desember Sudah Bisa Dilalui

Seperti diberitakan, Mbah Taryo yang mendadak jadi miliarder merupakan pensiunan PNS Dinas Perkebunan Batanghari.

Dia mendapatkan kompensasi atau ganti untung atas tanahnya yang kena dalam proyek Jalan Tol Jambi-Betung di Muaro Sebapo.

Ada 2 hektare kebun karetnya yang masuk dalam peta jalan tol. Dia diberikan imbalan Rp 19,5 miliar.

Uang yang telah diterimanya itu, sebagian telah digunakan untuk membangun rumah mewah, umrah, membeli tanah.

Saat ini pembangunan rumah mewah itu masih tahap pengerjaan. Namun dari konstruksi yang sudah dibuat, terlihat bangunan itu cukup besar.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Mbah Taryo yang Terima Ganti Rp19,5 Miliar, Dulu Intel Bung Karno Kerap ke Rumahnya

Rumah dua lantai itu sedang dalam proses pembangunan. Tampilannya sangat mencolok.

 

Maklum saja rumah besar itu berada di dekat hamparan kebun karet, semak dan tanah bekas lapangan.

 

Sutaryo bukanlah orang baru di sana. Dia juga bukan baru-baru ini membeli tanah yang diganjar dengan nominal sangat besar itu.

 

Dia mengatakan, sudah sejak tahun 1960 dia tinggal di kampung itu dan bangun kebun karet.

 

Ayahnya pada masa penjajahan Belanda, bekerja di perkebunan karet.

 

Soal pembangunan tol, ia mengapresiasi proyek prioritas menghubungkan daerah-daerah di Sumatera tersebut.

Ada kisah menarik di tanah yang kini dibangun rumah anyar Mbah Taryo.

 

Lapangan dekat rumahnya dikenal oleh warga dengan nama Lapangan JK atau Lapangan Jusuf Kalla.

 

Penamaan itu lantaran saat JK menjadi wakil presiden, JK pernah ke sana pada 2006.

 

"Ingat ga dulu ada program penanaman karet satu juta hektare. Nah dulu Pak JK nanamnya di sini, " kenangnya sembari menoleh ke belakang. Ia menunjuk caping yang tergantung.

 

Pengakuannya itu adalah caping yang dipakai JK saat menanam karet di sana. Masih jelas terbaca tulisan di caping itu.

 

Selain tertera tulisan tahun 2006 ada pula tulisan "Tahun Kebangkitan Karet Rakyat Jambi".

 

Lalu di mana pohon karet yang dulu ditanam Jusuf Kalla?

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto mengungkapan pembangunan jalan tol Jambi-Betung masih terkendala pembebesan lahan.
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto mengungkapan pembangunan jalan tol Jambi-Betung masih terkendala pembebesan lahan. (Tribunjambi/Samsul)

"Ya ditebang. Itu posisinya di rumah baru, persisnya di ruangan yang akan jadi kamar utama, " kata Sutaryo tertawa sembari menunjuk rumah mewahnya.

 

Pembangunan Jalan Tol di Sebapo

 

Jalan tol di Desa Muaro Sebapo Kabupaten Muaro Jambi mencapai 11 kilometer, terbentang dari Desa Sungai Landai hingga Desa Sungai Bertam.

 

Pembagunan jalan tol di Desa Muaro Sebapo sudah mulai dilakukan sejak awal Juli 2023.

 

Ada 251 bidang tanah yang dibebaskan, milik 140 kepala keluarga di kawasan desa itu.

 

Sumirat, Kaur Perencanaan Desa Muaro Sebapo menceritakan alat berat untuk pembagian tol sudah mulai berdatangan sejak awal Juni 2023.

 

"Awalnya pembangunan ini akan mulai dilakukan setelah Jokowi meletakan batu pertama, tapi ternyata presiden tidak jadi ke sini namun pembagunan sudah langsung di kerjakan," katanya.

 

Senada Susilo warna Sebapo mengatakan dia sekitar satu bulan ini melihat alat berat bekerja di sana, namun tidak menyangka di sana lokasi pembagunan tol.

 

"Awalnya saya kita akan dibagun pabrik atau gudang, ternyata untuk pembangunan tol," katanya.

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved