Sutaryo Menangis di Depan Ka'bah, Kisah Warga Jambi Terima Uang Ganti Lahan Tol Jambi-Sumsel

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - "Jadi rumah kami kurang bagus, terus disuruh pindah nih sama Pak Jokowi," ujar Sukamto, warga Desa Muaro Sebapo, Kecamatan Mestong Kabupaten Muarojambi, kepada Tribun sembari tertawa gembira, Jumat (14/7) sore.

Kalimat canda itu terlontar dari Sukamto, satu di antara warga Desa Muaro Sebapo yang lahannya terkena pembebasan lahan untuk proyek tol Jambi-Sumatra Selatan (Tempino-Betung).

Dia mengungkapkan kegembiraannya mendapatkan uang pengganti pembebasan lahan.

Kini, Sukamto menempati rumah baru yang dibangun dari uang tersebut.

Sebelumnya, Sukamto menerima uang pengganti Rp700 juta lebih.

Dari uang itu, dia membeli tanah tak jauh dari lokasi tanah lamanya yang terkena proyek jalan tol.

Dia membangun dua rumah.

"Ya, jadi rumah saat ini harus lebih bagus dari yang dulu. Namanya juga ganti untung," ujarnya berkelakar.

Di tempat baru itu, Sukamto sengaja membangun dua rumah. Satu dipersiapkan untuk anaknya. "Anak saya itu ada dua. Jadi, saya buat dua rumah untuk mereka," katanya.

Sukamto merupakan keponakan dari Mbah Taryo yang lahannya juga terkena proyek tol.

Selain mereka, Sukamto mengatakan lahan adik kandungnya pun terkena proyek tol.

Sukamto bercerita pembayaran uang pengganti lahan adiknya ada kelebihan bayar.

"Nggak tahu jadinya gimana, apakah dikembalikan atau tidak, karena itu kan yang mengukur dari pihak jalan tol," ujarnya.

Menurut Mbah Taryo, memang benar ada kelebihan pembayaran itu untuk pengetahuan Mbah Karyo keluarganya itu akhirnya mengembalikan kelebihan bayar itu Rp100 juta lebih.

Berkah dan umrah

Uang pengganti lahan proyek tol memang membawa berkah bagi keluarga Mbah Taryo.

Selain dapat membangun rumah mewah dua lantai dan membeli kebun lebih banyak, Mbah Taryo juga mengajak kakaknya untuk pergi umrah.

Mbah Taryo menceritakan menerima uang ganti rugi pada Desember 2022. Kemudian, pada Februari 2023 langsung berangkat umrah.

"Saya langsung ajak kakak dan keluarga saya umrah," ungkapnya

Mbah Taryo sendiri berangkat umrah bersama istri, anak dan kakak kandungnya.

Keberangkatannya ke Tanah Suci Makkah sebagai rasa syukur kepada Tuhan, atas rejeki yang telah diterima.

Di Makkah, dia sempat meneteskan air mata saat berada di depan Ka'bah. 

Al Haris: Pemda Bisa Selesaikan

Pantauan Tribun Jambi, di lokasi proyek tol Jambi-Sumsel sudah banyak alat berat dan truk yang masuk jauh ke dalam Desa Muaro Sebapo. Di antaranya mengangkut pasak bumi

Truk-truk tersebut diparkir di lahan yang sudah diratakan (land clearing).

Proyek tol Jambi-Betung sudah mulai digarap PT Hutama Karya.

Pembangunan jalan bebas hambatan itu akan menerabas sejumlah fasilitas umum di Desa Muaro Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi berupa bangunan madrasah dan tempat permakaman umum.

Gubernur Jambi, Al Haris, mengatakan pihak pengembang baru mengetahui bahwa ada lintasan yang melalui bangunan madrasah dan permakaman.

"Persoalan ini ada di bawah Pemda Muarojambi. Intinya pemda bisa menyelesaikannya," katanya pada Jumat (14/7).

Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, gubernur meminta kepada Pemkab Muarojambi untuk menginventarisasi lokasi yang menghambat pembangunan itu.

"Misalnya kerugian dari bangunan sekolah. Pasti akan dipindahkan bangunannya, permakaman saya minta segera diproses. Intinya tidak ada masalah," ujarnya.

Pemda Muarojambi melakukan pendataan dan inventarisasi semuanya, setelah itu baru dudukan bersama masyarakat dan kepala desa.

"Apakah nanti Pemda Muarojambi yang membangun bangunan sekolah itu itu atau pihak pengembang yang membangunnya, semuanya ada solusi," pungkasnya. (cay/caw)

Baca juga: Kisah Mbah Taryo Dapat Uang Rp19,8 Miliar, Beli Kebun Rumah Mewah, Lahan Kena Tol Jambi-Sumsel

Baca juga: Kisah 14 Warga Jambi Terima Duit Rp 1 Miliar Lebih dari Pembebasan Lahan Proyek Tol Jambi-Sumsel