Berita Muaro Jambi
Ratusan Warga Teluk Raya Blokir Jalan PT FPIL, Pj Bupati Muaro Jambi Harap Masyarakat Kondusif
Ratusan warga Dusun Pematang Bedaro Desa Teluk Raya Kabupaten Muaro Jambi memblokir jalan PT Fajar Pematang Indah Lestari (FPIL).
Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Ratusan warga Dusun Pematang Bedaro Desa Teluk Raya Kabupaten Muaro Jambi memblokir jalan PT Fajar Pematang Indah Lestari (FPIL).
Mereka memblokir jalan utama itu untuk menuntut bebas lima orang rekannya yang diamankan oleh Polda Jambi pada 3 Juli lalu.
Lima warga yang diamankan ini karena pada tahun Tahun 2022 lalu mereka masuk ke dalam wilayah lahan sawit yang berstatus sengketa.
Mereka masuk ke dalam perusahaan itu untuk mencari kroto atau anak serangga dan membersihkan lahan tersebut.
Namun selang beberapa waktu kemudian ada beberapa orang anggota polisi yang datang ke sana, selanjutnya mereka difoto di dekat tumpukan buah sawit yang dipanen oleh pihak perusahaan.
Kemungkinan oknum petugas itu mereka jika di ma warga tersebut sengaja memanen buah sawit yang tengah bersengketa tersebut.
Setelah itu ada laporan dari ya perusahaan kepada Polda Jambi selanjutnya mereka diadili dan baru 3 Juli kemarin mereka diamankan.
Ketua Kelompok Tani Sinar Mulya, Muhtar ketika diwawancarai dilokasi menyebut balik lahan yang terjadi antara masyarakat dengan perusahaan telah bergulir selama 25 tahun tepatnya pada tahun 1998 lalu.
Mereka menyerahkan lahan kepada PT Purnama Tusau Putra yang beroperasi di bidang kelapa sawit dengan sistem kemitraan.
Satu kepala keluarga dijanjikan akan menerima satu kavling lahan sawit atau seluas 2 hektar.
Namun sampai saat ini mereka akan menerima janji-janji saja tanpa ada pembuktian.
"Sudah puluhan tahun kami bersengketa, tapi belum ada titik terangnya," kata Muhtar.
Pihaknya sudah mendatangi Mapolda Jambi untuk membebaskan 5 orang tersebut namun pihak kepolisian tetap menahannya.
Makanya mereka melakukan aksi penutupan jalan agar pihak perusahaan tidak bisa melakukan pemanenan terhadap lahan yang dikuasainya.
"Kami tidak akan mundur sebelum lima orang masyarakat yang diamankan Polda Jambi dibebaskan," kata Muhtar lagi.
Aksi penutupan jalan ini mayoritas dilakukan oleh ibu -ibu. Bahkan mereka nekat membawa anak-anak dan balita. Disana mereka standby selama 24 jam.
Mereka hanya pulang kerumah saat hendak mandi dan ganti pakaian.
Untuk makan minum, mereka terpaksa membuat dapur umum.
Menanggapi hal itu, Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas disana.
"Kita minta mereka kondusif. Jangan sampai ada gejolak," kata Bachyuni.
Selain meminta kepada masyarakat agar tetap kondusif dan tenang, masyarakat juga diminta untuk menghormati proses hukum yang berlaku.
"Hormati proses hukum yang berlaku," katanya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: NO HOAX, 1500+ Akun Sultan Free Fire FF Spesial Juli 2023, Ada Akun Facebook dan Google Auto LOGIN
Baca juga: Tolak Eksepsi Johnny G Plate, Jaksa Minta Hakim Lanjutkan Kasus Korupsi Kominfo dengan Periksa Saksi
Baca juga: Hampir 10 Hari Ratusan Warga Teluk Raya Kumpeh Bertahan Blokir Jalan PT FPIL
Bupati Muaro Jambi Sambut Hangat Tim Pusterad, Dorong Sinergi untuk Pembangunan Daerah |
![]() |
---|
568 PPPK Tahap II Muaro Jambi Akan Dilantik di Kawasan Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
26 Pejabat Eselon II Muaro Jambi Ikuti Uji Kesesuaian, 5 Pansel Lakukan Penilaian |
![]() |
---|
Nama Bupati Muaro Jambi Dicatut Oknum Tak Bertanggung Jawab, Warga Diminta Waspada |
![]() |
---|
Ririn Novianty Pimpin Rapat Pokja Bunda PAUD Muaro Jambi, Targetkan Satu Desa Satu PAUD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.