Polemik Renovasi JIS

Konsultan Desain Buro Hapold Sebut JIS Karya Anies Baswedan Tak Sesuai Panduan FIFA, Ini Temuannya

Konsultan desain Buro Hapold menyebutkan bahwa pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang disebut karya Anies Baswedan tidak sesuai panduan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/Kolase Tribun Jambi
Konsultan desain Buro Hapold menyebutkan bahwa pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang disebut karya Anies Baswedan tidak sesuai panduan. 

TRIBUNJAMBI.COM- Konsultan desain Buro Hapold menyebutkan bahwa pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang disebut karya Anies Baswedan tidak sesuai panduan.

Konsultan yang membangun stadion terkemuka di dunia tersebut bermarkas di Inggris.

Lantas apa yang membuatnya memgeluarkan pernyataan mengejutkan itu?

Bagaimana tidak, sebelumnya konsultan tersebut menyertakan JIS sebagai salah satu proyek yang dikerjakannya.

Bahkan nama JIS berjejer dengan Stadion Olimpiade London, Stadion Everton dan lainnya.

Namun dalam rilis terbaru Buro Hapold tidak menyertakan lagi JIS sebagai bagian dari proyek yang dikerjakannya.

Dalam pernyataannya Buro Hapold menyebut bahwa sebelumnya pihak Jakarta Consultindo atau Jakkon meminta Buro Hapold untuk membuat panduan desain.

"Buro Hapold bermaksud mengklarifikasi peran dan kontribusi perusaan dalam proyek Jakarta International Stadium (JIS)," kata Buro Hapold dalam rilisnya dilansir dari dari tayangan Official iNews, Minggu (9/7/2023).

Baca juga: Erick Thohir Ungkap Banyak Hoaks Soal Renovasi JIS, Anies Baswedan Sebut JIS Milik Indonesia

Baca juga: Usai Bebas Murni, Anas Urbaningrum akan Bertemu SBY? Eks Ketum Demokrat: Tunggu Mimpi Dulu

Buro Hapold menjelaskan bahwa perusahaannya merupakan perusahaan jasa design, rekayasa dan konsultasi.

Selain itu juga serta memberikan jasa konsultasi mulai Desember 2018 hingga Maret 2019.

Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi.

"Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan memastikan agar desain seluuruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi," ujar Buro hapold.

Namun dari hasil tinjauan, perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain asli dari Buro Hapold.

Temuan ini telah disampaikan oleh dalam surat terpisah.

"Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Hapold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Hapold dalam surat terpisah," ujar Buro Hapold.

Polemik Renovasi JIS

Renovasi rumput di Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang merupakan karya Anies Baswedan menuai polemik.

Terkait hal itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengungkapkan alasan soal keputusan merenovasi rumput tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Usai Jalani Hukuman 8 Tahun, Mantan Ketum Partai Demokrat Kini Bebas Murni

Keputusan renovasi itu setelah PSSI dan Menteri PUPR melakukan inspeksi beberapa stadium yang akan dipakai Piala Dunia U17 2023.

Satu diantara venue yang akan menggelar Piala Dunia U17 2023 adalah JIS.

Dari inspeksi tersebut terdapat beberapa catatan yang harus segera dibenahi.

Salah satunya soal rumput yang ada di JIS tersebut.

Bahkan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan rumput JIS tidak standar FIFA.

"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 (stadion), termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," ujar Basuki yang dikutip dari YouTube Tribunnews.com.

Mengutip pernyataan ahli, Basuki mengatakan seluruh rumput JIS akan diganti seluruhnya sehingga memenuhi standar FIFA jika ingin dipakai untuk tiga bulan ke depan.

"Namun ada solusinya. Kita akan ganti semua rumput tersebut sesuai ahlinya beliau, Pak Kamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion."

"Menurut beliau, harus diganti, kalau mau tiga bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja, mungkin jangka panjang mungkin harus diubah rumputnya. Jadi yang sekarang tak dapat memenuhi kriteria FIFA, untuk itu akan diganti rumput yang lain untuk dipakai U-17," papar Basuki.

Namun kini proses renovasi JIS itu pun menimbulkan polemik di masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir pun mengungkapkan alasan mengapa rumput JIS harus direnovasi.

Baca juga: PKS Tak Terima JIS Karya Anies Baswedan Dikritik: Belum Ada Gubernur yang Bisa Bangun Sebagus Itu

"Kan makin banyak stadion yang standar internasional lebih bagus," ucap Erick Thohir pada sesi jumpa pers PSSI, Rabu (5/7/2023).

"Nah makanya jangan dipolemikkan antara JIS dan Piala Dunia U-17, ini niatnya supaya JIS bisa dipakai U-17, niatnya itu."

"Kalau FIFA datang hari ini, ayo salaman sama saya, (JIS) dicoret," kata pria kelahiran Jakarta itu.

Saat Erick Thohir meninjau JIS, rumput stadion yang terletak di Kawasan Sunter, Jakarta Utara, dipastikan tidak standar FIFA.

Karena itu, rumput JIS akan diganti dan memakan biaya mencapai Rp 6 miliar.

"Nah niat baik ini yang kita ingin memastikan JIS ini bisa menjadi bagian kualifikasi," ucap Erick Thohir.

"Rumput misalnya, kita enggak usah berdebat berjenis-jenis rumput. Rumput itu ada yang kuat matahari lama ada yang kuat matahari sedikit."

"Rumput yang di lapangan latihan itu coba lihat bagus karena mataharinya cukup. Ketika yang di dalam, mataharinya kurang jadi rumputnya tidak bisa beradaptasi jadi mungkin perlu rumput jenis lain," tutur Erick.

Selain JIS, FIFA juga akan menginspeksi stadion yang diajukan sebagai venue Piala Dunia U-17 2023.

Kemungkinan besar, stadion yang sempat diproyeksikan menjadi lokasi Piala Dunia U-20 2023 tetap menjadi pilihan.

Yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (DKI Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).

Namun hingga kini belum dapat diketahui pasti kapan jadwal FIFA akan melakukan kunjungan tersebut.

Adapun Piala Dunia U17 2023 mulai berlangsung pada 10 November hingga 2 Desember 2023.

Profil JIS

Alamat: Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta

Kapasitas: 82 ribu penonton

Baca juga: Erick Thohir Ketemu Ganjar Pranowo, PDI-P: Pendekatan Personal

Pemilik: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Arsitek: Tyok Prasetyoadi

Biaya Pembuatan: Rp 4,08 triliun

Dibuka: 13 April 2022

Nama Awal: Stadion Bersih Manusia Wibawa

- Proses Pembangunan

Rencana Pembangunan: Gubernur Fauzi Bowo

Baca juga: Jadwal Liga 1 : Barito Putra vs Persebaya, Aji Santoso Mau Timnya Selalu Bermain Positif

Penyelesaian Sengketa Lahan: Gubernur Joko Widodo (Sekarang Presiden RI), berlanjut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Peletakan Batu Pertama: Gubernur Djarot Saiful Hidayat

Pembangunan & Peresmian: Gubernur Anies Baswedan

Selain mengebut persiapan stadion, PSSI dalam bulan depan (Agustus 2023) sudah langsung mengagendakan drawing fase grup.

Simak pot drawing Piala Dunia U17 sebagai berikut:

Pot Drawing Piala Dunia U17

Pot Pertama: Timnas Indonesia, Brasil, Meksiko, Prancis, Spanyol, Jepang

Pot Kedua: Jerman, Mali, Inggris, Korea Selatan, Argentina, Ekuador

Pot Ketiga: Selandia Baru, Iran, Senengal, Amerika Serikat, Uzbekistan, Maroko

Baca juga: IPK dan FKPPI Bentrok di Langkat Sumut, Ketua PAC IPK Tewas Dibacok

Pot Empat: Kanada, Kaledonia Baru, Panama, Burkina Faso, Venezuela, Polandia

PKS Tak Terima JIS Dikritik

Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang disebut karya Anies Baswedan menuai polemik menjelang laga Piala Dunia U17.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersama Menteri PUPR memutuskan akan merenovasi rumputnya karena tidak sesuai standar FIFA.

Namun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) justru tidak terima jika JIS dikritik.

Polemik kritik terhadap JIS bermula soal wacana menjadikan JIS menjadi satu di antara venue piala dunia U-17.

Lantas, Erick Thohir pun meminta adanya renovasi karena stadion itu dinilai masih belum layak.

PKS menilai bahwa tidak ada gubernur yang mampu membuat stadion sebagus JIS.

Bahkan dia menyebutkan bahwa stadion tersebut merupakan kebanggan warga Jakarta yang patut untuk diapresiasi.

"JIS adalah kebanggaan warga Jakarta dan sebuah karya Gubernur Anies Baswedan yang sangat layak diapresiasi, belum ada Gubernur yang bisa membangun stadion sebagus JIS," kata Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal, Kamis (6/7/2023).

Iqbal meminta Erick Thohir berhenti melakukan politisasi JIS untuk menyudutkan Anies Baswedan yang kini lagi maju menjadi calon presiden.

Apalagi, Erick Thohir juga masuk salah satu kandidat Cawapres di Pilpres 2024.

Baginya, Menteri BUMN itu sebaiknya tidak usah mengusulkan JIS menjadi venue piala dunia U-17 jika hanya berniat untuk melakukan politisasi.

Sebab, masih banyak stadion yang bisa dipakai pelaksanaan piala dunia.

"Sebaiknya berhenti mempolemikan JIS, bila memang tidak suka atau tidak mau menggunakan, kompetisi bisa dilakukan di stadion lain, namun jangan menyudutkan dan membawa JIS ke masalah personal yang bernuansa politis, beberapa event sudah berlangsung di JIS dan berjalan dengan lancar," ungkapnya.

Iqbal menambahkan bahwa pemerintah seharusnya memperkuat JIS dengan berbagai dukungan fasilitas penunjang lainnya.

Sebaliknya, bukan malah membuat opini yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Keengganan menggunakan JIS seolah-olah gengsi mengakui kehebatan karya Gubernur Anies, demi kemajuan sepak bola Indonesia, sebaiknya JIS digunakan untuk kompetisi piala dunia U-17," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: BPBD Sarolangun Temukan 4 Hotspot di Bathin VIII, Aswadi: Warga Buka Lahan Dengan Cara Dibakar

Baca juga: BREAKING NEWS: Usai Jalani Hukuman 8 Tahun, Mantan Ketum Partai Demokrat Kini Bebas Murni

Baca juga: Usai Bebas Murni, Anas Urbaningrum akan Bertemu SBY? Eks Ketum Demokrat: Tunggu Mimpi Dulu

Baca juga: Anggi Si Pengantin Baru di Bogor yang Viral Temui Mantan Hilang Lagi? Tak Ada di Pertemuan Keluarga

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved