Pilpres 2024

Elektabilitas Prabowo Subianto Kembali Ungguli Survei Capres 2024, Dinilai Lanjutkan Kinerja Jokowi

Hasil survei elektabilitas tiga calon presiden kembali diungguli Prabowo Subianto, lalu ada dikikuti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Hasil survei elektabilitas tiga calon presiden kembali diungguli Prabowo Subianto, lalu ada dikikuti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Hasil survei elektabilitas tiga calon presiden kembali diungguli Prabowo Subianto, lalu ada dikikuti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Survei itu menunjukkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu dinilai sangat berkompeten meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi.

Dia diyakini dapat melanjutkan pembangunan di Indonesia dilihat dari karakter yang dimiliki Prabowo.

Karakter Prabowo Subainto yang tegas dan ikhlas mengabdi kepada negara menjadikannya figur yang sangat dikagumi masyarakat.

Bahkan dia dinilai cocok untuk menggantikan Presiden Jokowi.

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, mengatakan posisi Prabowo Subianto sejak awal memang sudah merepresentasikan karakter kepemimpinan Presiden Indonesia.

Prabowo Subuianto kata dia, dengan perannya sebagai menteri pertahanan merupakan kandidat capres yang memiliki andil besar terhadap kesatuan dan persatuan Indonesia.

Baca juga: PKB Klaim Prabowo Subianto akan Menang di Pilpres 2024 Bila Disandingkan dengan Cak Imin

Baca juga: Sikap Panglima TNI dan Presiden Jokowi Soal Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua

"Positioning politik Prabowo Subianto itu merepresentasikan karakteristik keberlanjutan pemerintahan pak Jokowi," kata Yusak dalam keterangannya, Sabtu (8/7/2023).

Yusak menegaskan Prabowo jadi satu-satunya kandidat capres yang berasal dari ketua partai.

Hal itu membuktikan  bahwa Prabowo Subianto menjadi sosok yang minim untuk diintervensi oleh pihak manapun.

"Prabowo adalah satu-satunya calon presiden yang punya elektabilitas tinggi yang posisinya adalah ketua umum parpol," tambahnya.

Selain itu, keberhasilan Prabowo dalam membangun citranya sebagai figur nasionalis dan sangat ikhlas mengabdi kepada negara membuat tingkat popularitasnya meninggi.

Elektabilitas Prabowo sendiri sangat tinggi hampir di semua lembaga survei Indonesia.

Terbaru, Prabowo berhasil meraih elektabilitas tertinggi dalam hasil Lembaga Survei Jakarta (LSJ) periode 20 hingga 29 Juni 2023.

Survei yang melibatkan 1.200 responden dan mencakup 34 provinsi seluruh Indonesia itu dilakukan secara acak atau systemic random sampling.

Dari survei itu, Ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) tersebut meraih hasil memuaskan dan unggul dari dua kandidat capres lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Baca juga: 5 Warga Ditangkap, Buntut Konfik Warga Muaro Jambi dengan Perusahaan Sawit: Pak Jokowi Tolong Kami

Prabowo mendapatkan elektabilitas 40,3 persen, diikuti Ganjar 32,6 persen dan Anies 20,7 persen.

Direktur Riset LSJ, Fetra Ardianto, mengatakan jumlah tersebut sudah sangat menegaskan posisi Prabowo sebagai capres yang paling unggul dan kompeten untuk melanjutkan kepemimpinan di Indonesia.

Fetra melihat hasil tersebut sangat rasional dan realistis mengingat dalam pertanyaan apapun Prabowo selalu unggul dari kedua kandidat.

"Data ini semakin menegaskan bahwa keunggulan Prabowo Subianto atas para kompetitornya adalah suatu realitas mengingat dalam format pertanyaan apapun Prabowo selalu leading atas lawan-lawannya," ujar Fetra.

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengaku siap melanjutkan kepimpinan Presiden Jokowi.

Hal itu dia sampaikan di depan rombongan Jokowi Mania (Joman) di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023).

Prabowo pun mengakui Jokowi berhasil sebagai presiden.

Dan dia pun menyatakan ingin melanjutkan keberhasilan Jokowi sehingga Indonesiajadi negara maju.

"Kita harus mengakui kepemimpinan Pak Jokowi berhasil dan saya berniat untuk meneruskan agar Indonesia kuat makmur dan jaya," kata Prabowo.

Menurutnya, dalam membangun sebuah negara tidak cukup hanya dengan durasi 10 tahun menjabat.

Ia menyebut butuh sekitar 40 tahun untuk benar-benar bisa membangun negara secara utuh dan matang.

Maka dari itu, kepemimpinan Indonesia selanjutnya mesti dan wajib melanjutkan estafet kepemimpinan sebelumnya.

"Jangan kira pemimpin selanjutnya bisa menyelesaikan semuanya dalam 5-10 tahun. Kira-kira buruh 40 tahun, jadi kalau beliau sudah merintis 10 tahun berarti sisa 30 tahun lagi," tandasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Netizen Beberkan Sifat Asli Istri Denny Caknan, Tunjukan Bukti Komentar Bella Bonita

Baca juga: Profil Luka Romero, Rekrutan ke 3 AC Milan yang Dibanding-bandingkankan dengan Messi

Baca juga: Ternyata Segini Modal Jusuf Hamka untuk Membangun 1 Kilometer Jalan Tol

Baca juga: Nikita Mirzani Akui Kejar Mantan Suaminya Antonio Dedola hingga ke Jerman: Gua Akui Gua Salah

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved