Berita Unik

Kisah Tragis Seorang Ilmuwan Nuklir, Gegara Sebuah Obeng Akibatkan Ledakan Hebat

Louis Slotin merupakan seorang fisikawan asal Kanada yang terlibat dalam percobaan berbahaya di Los Alamos, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit ra

Penulis: M Fadli | Editor: M Fadli
scitechdaily.com
Ilustrasi Ledakan Nuklir 

TRIBUNJAMBI.COM - Dalam sejarah pengembangan senjata nuklir, tokoh-tokoh yang terlibat dalam eksperimen dan riset memiliki peran penting.

Salah satu ilmuwan terkenal yang menjadi bagian dari sejarah nuklir adalah Louis Slotin.

Namun, namanya tidak hanya diingat karena kontribusinya dalam ilmu nuklir, tetapi juga karena insiden tragis yang menimpanya pada tahun 1946 yang mengakibatkan kematiannya.

Louis Slotin merupakan seorang fisikawan asal Kanada yang terlibat dalam percobaan berbahaya di Los Alamos, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit radiasi yang fatal.

Peristiwa tragis yang menimpa Louis Slotin terjadi tak lama setelah Perang Dunia II, tepatnya pada tanggal 21 Mei 1946.

Dilansir dari berbagai sumber, Saat itu, ia sedang melakukan eksperimen yang berbahaya untuk mengajari rekannya dan penggantinya, Alvin C.

Graves, mengenai prosedur yang terlibat dalam eksperimen nuklir.

Slotin dan sejumlah ilmuwan nuklir lainnya sedang melakukan serangkaian eksperimen untuk menentukan berat dua zat radioaktif, yaitu Uranium dan Plutonium.

Dalam eksperimen tersebut, Slotin secara manual mendekatkan dua wadah berbentuk setengah bola yang berisi Uranium dan Plutonium.

Eksperimen ini sangat berisiko tinggi karena bisa memicu ledakan, terlebih lagi Slotin melakukannya dengan tangan terbuka.

Untuk memisahkan kedua bola tersebut, Slotin menggunakan obeng sebagai alat.

Namun, dalam suatu kejadian yang tragis, obeng itu tiba-tiba tergelincir.

Akibatnya, dua bagian bola tersebut menyatu secara tiba-tiba, memicu reaksi nuklir yang sangat dahsyat.

Dalam sekejap, ruangan dipenuhi dengan ledakan cahaya biru yang memancar, menghasilkan paparan radiasi berbahaya bagi Slotin dan rekannya yang hadir.

Slotin dengan cepat menyadari situasinya dan dengan keberanian, ia segera mencabut bagian yang tersisa untuk menghentikan reaksi berantai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved