LIPUTAN KHUSUS
Punya Modal Kecil Calon Legislatif di Kota Jambi Ini Bisa Mendapat Banyak Suara, Ini Rahasianya
Walau tidak berhali lolos pada Pileg 2019, ia tidak mengeluarkan modal besar saat itu
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI.COM - Ternyata, untuk menjadi calon legislatif juga tidak perlu mempunyai modal besar.
Contohnya, Wasril Tanjung, mantan Presiden Mahasiswa Universitas Jambi, yang terjun ke dunia politik dengan menjadi calon legislatif DPRD Kota Jambi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Walau tidak berhali lolos pada Pileg 2019, ia tidak mengeluarkan modal besar saat itu.
Kini, Wasril dia maju lagi pada Pileg 2024 untuk DPRD Kota Jambi.
Menurutnya, pada Pileg 2019 lalu hanya mengeluarkan uang Rp 5 juta. Kala itu meraup lebih dari 1.000 suara.
"Sekitar Rp5 jutaan. Mngkin tidak percaya kan? Tapi memang gitu kenyataannya," ujarnya.
Orang di partainya bingung dengan perolehan suara yang diraih Wasril.
Padalah pada 2019 lalu hanya bermodal coba-coba saja. "Perkiraan saya cuma dapat 300-500 suara untuk awalan," ujarnya.
Wasril menegaskan pada 2019 lalu sama sekali tidak melakukan politik uang ataupun bagi-bagi uang kepada masyarakat.
Menurutnya, dalam dunia politik, apalagi menjadi caleg, memang membutuhkan dana. Namun, dana bukan segalanya yang bisa menentukan kemenangan.
"Ya, memang kalau gratis betul, tidak mungkin, ya, pastilah ada dananya. Tapi, dana itu sebenarnya bukan menjadi faktor utama penentu kemenangan," ungkapnya.
Dikatakannya, untuk bisa terpilih menjadi anggota dewan harus memiliki tiga modal, yakni modal sosial, politik dan ekonomi (uang).
"Modal sosial itulah yang paling berpengaruh. Kalau kita sudah punya modal sosial, itu menjadi modal yang sangat berharga," ujarnya.
Sementara, modal politik merupakan perahu dan kemampuan untuk melakukan komunikasi politik dengan partai.
Untuk modal ekonomi, kata Wasril, yang penting hanya digunakan untuk melakukan sosialisasi untuk meningkatkan modal sosialnya.
"Orang-orang yang tidak punya modal sosial, tapi dia punya modal politik sama model ekonomi maka dia akan menghabiskan banyak dana untuk meningkatkan modal sosialnya," ujarnya.
Sementara jika caleg telah memiliki modal sosial bagus, maka tidak perlu banyak mengeluarkan modal ekonomi.
Sehingga pada 2019 lalu, ia memilih untuk meningkatkan modal sosial, dan meminimalkan modal ekonomi.
"Saya memang membangun basis sosial di berbagai titik, tidak hanya datang pas kampanye, tidak hanya datang pas pada saat pemilu," ujarnya.
Ia hanya menggunakan dana minim dan digunakan untuk membuat alat peraga kampanye seperti spanduk dan baliho, dan juga dana operasional untuk melakukan konsolidasi.
"Kalau kita mengeluarkan dana itu pasti, tapi kalau kita punya modal sosial dan modal politik, maka itu akan lebih memudahkan tercapai tujuan kita," pungkasnya.
Pada Pemilu 2024 mendatang, ia akan memperkuat modal sosialnya di masyarakat, dan berusaha mendapatkan hasil lebih baik dibanding 2019 lalu.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Rela Keluarkan Dana Cukup Besar Saat Pemilu, Caleg di Jambi Jelaskan Penggunaan Dana
Baca juga: Kisah Caleg Jambi Siap Rp2 Miliar, Ongkos Politik di Kab/Kota/Provinsi Belum Tentu Balik Modal
Baca juga: LIPUTAN KHUSUS Calon Legislatif di Jambi Siapkan Dana Rp 2 Miliar agar Terpilih Saat Pemilu
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.