LIPUTAN KHUSUS

Jadi Caleg di Jambi, Pengamat Politik Ini Sebut Perlu Uang Banyak untuk Berkompetisi di Pemilu

Berita Jambi - Selama ini, stigmanya di masyarakat, untuk menjadi seorang caleg dan terpilih jadi anggota dewan harus memilki modal besar

Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rahimin
istimewa
Pengamat Politik sekaligus Dosen Ilmu Politik Universitas Jambi, Hatta Abdi Muhammad. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pengamat Politik dari Universitas Jambi, Hatta Abdi Muhammad, mengatakan pertarungan elektoral di Indonesia itu mensyaratkan banyak uang untuk berkompetisi.

Saat ini, sejumlah bakal calon legislatif telah mendaftarakan diri untuk Pileg 2024.

Selama ini, stigmanya di masyarakat, untuk menjadi seorang caleg dan terpilih jadi anggota dewan harus memilki modal besar.

Dikatakannya, calon legislatif setiap daerah memiliki ongkos politik yang berbeda-beda, di berbagai tingkatan dari kota hingga pusat.

Hatta Abdi mengatakan, hal itu dipengaruhi letak geografis dan populasi atau jumlah pemilih. Semakin luas wilayah dan semakin banyak jumlah pemilih, maka semakin besar biaya politik yang dibutuhkan.

Bukan hal baru lagi bagi seorang calon legislatif jika ingin maju di pemilihan legislatif harus mengeluarkan dana.

Seorang calon legislatif dari Jambi yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan secara jelas dana tersebut dialokasikan secara umum, keperluannya ada lima pengeluaran.

Pertama, akomodasi ke daerah pemilihan. Kedua, biaya kampanye, meliputi alat peraga untuk melakukan sosialisasi.

Ketiga, bantuan sosial untuk mendapatkan perhatian masyarakat.

Keempat, pengumpulan massa atau konsolidasi. Kelima, saksi untuk mengawal perolehan suara.

Seorang calon legislatif yang mengeluarkan dana sekira Rp 700 juta mengatakan secara jelas peruntukan dana tersebut, terutama untuk bantuan sosial kepada masyarakat.

"Peruntukannya banyak. Ada uang operasional, ada bantuan permintaan masyarakat, bantuan kegiatan pemuda-pemuda, contoh alat-alat yang dibutuhkan kelompok yasinan, kayak amplifier, sound system," katanya.

Menurutnya, ada juga uang yang dialokasikan untuk rapat konsolidasi, pembiayaan pengambilanan data, sosialisasi dan kampanye, baik itu pencitraan dan juga logistik lain-lain.

Secara jelas, ia menyiapkan dana untuk pengkondisian masyarakat, atau dalam bahasa lain memberikan serangan fajar kepada masyarakat. "Tentu nanti uang perkondisian masyarakat," ujarnya.

Tak tanggung-tanggung, biaya pengkondisian masyarakat ini persentasenya lebih besar dibanding dengan biaya kampanye dan lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved