KKB Papua
KKB Papua Kembali Ancam Tembak Pilot Susi Air, Kapolda Papua akan Penuhi Permintan Egianus Kogoya?
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menanggapi permintaan dan ancaman KKB Papua Egianus Kogoya yang akan menembak pilot Susi AirKapten Philip
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menanggapi permintaan dan ancaman KKB Papua dibawah pimpinan Egianus Kogoya yang akan menembak pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.
Bahkan dalam ancamannya itu menyebutkan bahwa yang bertanggungjawab atas kematian sang kapten yakni Pemerintah Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa pilot asal Selandia Baru itu telah menjadi tawanan sejak empat bulan silam.
Namun bagaimana kabar terbaru sang kapten setelah empat bulan disandera kelompok separatis tersebut?
Egianus Kogoya mengungkapkan bahwa pilot tersebut masih hidup.
Meski demikian, Egianus Kogoya kembali menebar ancaman akan menembak mati Kapten Philip Markr Mehrtens untuk menekan Pemerintah Indonesia.
Untuk diketahui bahwa pilot Susi Air itu disandera oleh anggota KKB Papua sejak 7 Februari 2023 lalu.
Dia disandera di sebuah bandara Kabupaten Nduga, Papua Tengah oleh anggota KKB Papua yang tiba-tiba datang menyerang.
Baca juga: Kata Kapolres Yapen Soal Kabar Warga Mengungsi ke Hutan Akibat KKB Papua: Jangan Mudah Terprovokasi
Baca juga: Kata Prabowo Subianto Soal Cebong Kampret: Politik Harus Bijak, Hujat dan Hardik Itu Tak Produktif
Ancaman menembak Kapten Philip disampaikan dalam keterangan yang dikeluarkan oleh pihak KKB Papua pada, Selasa (27/6/2023).
Egianus Kogoya sebelumnya sudah memberikan waktu dua bulan kepada Indonesia untuk segera dilakukan negosiasi.
"Mengapa Indonesia tidak mampu melakukan external negotation dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)," katanya.
Menurut Egianus Kogoya, pihaknya sudah menyampaikan bahwa, jika KKB menembak Kapten Philip Mark Mehrtens, maka yang bertanggung jawab adalah Indonesia.
"Kenapa kami katakan begitu, karena terbukti hingga saat ini belum ada negosiasi," ujarnya.
Egianus katakan, Philip karyawan Susi Air, dan perusahaan Susi Air tersebut adalah perusahaan milik Indonesia.
"Oleh sebab itu pemerintah Indonesia harus bertanggung jawab, karena sudah janji akan mampu menjamin nyawanya," ucapnya.
Respon Kapolda Papua
Sebagai upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengaku akan memenuhi permintaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyanderanya.
Namun, Mathius menegaskan jika pihaknya tak akan emmenuhi permintaan KKB untuk merdeka dan pemberian sejata.
"Tidak mungkin kami mengabulkan kedua permintaan itu,” tuturnya, Kamis (29/6/2023).
Baca juga: Update Pesawat Jatuh di Papua, Polisi Identifikasi Korban, Tunggu Hasil Test DNA, Ini Data Penumpang
“Namun, untuk uang yang juga diminta, akan disiapkan dan diserahkan kepada Egianus Kogoya asal sandera yang berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dan diserahkan ke aparat keamanan," imbuhnya.
Saat ini, lanjut Mathius, negoisasi dengan pihak KKB masih terus dilakukan dan melibatkan sejumlah pihak, termasuk keluarga Egianus Kogoya.
Mathius berharap, dengan negosiasi yang melibatkan keluarganya tersebut, Egianus Kogoya mau menyerahkan tawanannya yang disandera sejak tanggal 7 Februari lalu.
Saat ditanya mengenai ancaman Egianus Kogoya yang menyebut akan menembak sandera, Mathius berharap kelompok itu tidak melakukannya. Sebab, kata Mathius, jika itu terjadi, dampaknya akan luas.
"Kami berharap Egianus tidak melakukan ancamannya yakni menembak pilot Susi Air tanggal 1 Juli mendatang," ucap Mathius berharap, dikutip Antara.
Ia juga berharap agar keluarga Egianus Kogoya dapat membantu meyakinkan untuk tidak mengeksekusi tawanannya.
Sebelumnya diberitakan, upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens dari penyanderaan KKB Papua hingga kini masih terus dilakukan.
Sebagaimana dikahui bahwa Kapten Philip disandera kelompok Egianus Kogoya sudah sekitar empat bulan.
Namun hingga kini berbagai upaya masih terus dilakukan.
Belakangan, Egianus Kogoya memberikan ancaman untuk pembebsan pilot Susi Air tersebut.
Baca juga: Cara Menggunakan Chat bot AI dari Google Bernama Google Bard, Saingan Chat GPT dari Open AI
Bahkan dia memberi waktu hingga dua bulan lamanya untuk benegosiasi.
Jika tidak berhasil, Egianus Kogoya mengancam akan menembak Kapten Philiop Mark Mehrtens.
Terkait upaya pembebasan Kapten Philip, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memerintahkan jajarannya berhati-hati saat bertindak.
Fakhiri tidak mau dampak dari upaya yang dilakukan aparat berakibat fatal ke Kapten Philip.
"Kami tidak mau nanti dampak yang kita lakukan itu bisa berakibat fatal pada pilot tersebut," kata Fakhiri dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2023).
Lebih lanjut, Fakhiri menyebut pihaknya telah memetakan posisi pilot.
Untuk selanjutnya, kepolisian akan membuat rapat khusus bersama TNI dan tokoh setempat terkait upaya pembebasan Kapten Philip.
Fakhiri menyebut pihaknya selalu menyiapkan ruang untuk negosiasi bagi siapapun yang merasa mampu berkomunikasi dengan KKB Egianus Kogoya.
"Untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam sisa waktu yang ada ini, baik langkah negosiasi dan penegakan hukum akan kita lakukan," ungkapnya.
"Saya tidak bisa memberikan waktu cukup lama, karena kami kan selalu ditanya sudah berapa lama, kapan. Tentunya, kecermatan dan ketelitian ini yang kita selalu dihitung dengan baik dan diperhatikan," jelasnya.
Kini, lanjut Fakhiri, tim memusatkan penelusuran di sekitar wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
"Kita sudah mengambil langkah mulai dari tahap awal sampai dengan terakhir. Saya juga sudah bertemu dengan semua pihak maupun tokoh agama, tokoh masyarakat untuk dapat bernegosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya," katanya.
Fakhiri menegaskan akan menindak bila ada oknum masyarakat dan oknum pemerintah yang terlibat aktif dalam membantu kelompok Egianus Kogoya.
"Saya tidak akan main-main lagi dan saya sudah warning tapi mereka selalu main-main dengan itu, jika ada yang memberikan uang kepada KKB dan memenuhi unsur yang saya katakan, periksa," tegas Fakhiri.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Mati Kutu Dewi Perssik Borok Asli Dikampung Dibongkar Wakil Ketua RT, Singgung Soal Egois
Baca juga: Pinto Jayanegara Potong Hewan Kurban untuk Dibagikan Kepada Masyarakat
Baca juga: Kata Prabowo Subianto Soal Cebong Kampret: Politik Harus Bijak, Hujat dan Hardik Itu Tak Produktif
Baca juga: Ini Respon 3 Partai Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Soal Nama Yenny Wahid Jadi Cawapres
Baca juga: Cara Menggunakan Chat bot AI dari Google Bernama Google Bard, Saingan Chat GPT dari Open AI
Sebagian artikel ini diolah dari Tribuntoraja.com
13 Nakes dan Guru Dievakuasi Pasca KKB Papua Tembak Mati Pilot Selandia Baru |
![]() |
---|
Puncak Jaya Memanas Pasca 3 KKB Papua Ditembak, Warga Mengungsi |
![]() |
---|
Desertir TNI Gabung Jadi KKB Papua, Berujung Ditembak Mati Usai Aksi Pembakaran di Distrik Bibida |
![]() |
---|
Oknum ASN Papua Ditangkap Satgas Damai Cartenz, Diduga Jadi Pemasok Senjata ke KKB |
![]() |
---|
Detik-detik Kontak Tembak dengan Aparat Sebelum OPM Bakar Sekolah dan 12 Kios Warga di Papua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.