Pilpres 2024

Visi Internasional Anies Baswedan Tentang Peran Indonesia Menjaga Perdamaian Dunia

Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatua, Anies Baswedan berbicara tentang pentingnya Indonesia memiliki visi internasional.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatua, Anies Baswedan berbicara tentang pentingnya Indonesia memiliki visi internasional.

Didalam visi internasional mantan Gubernur DKI Jakarta itu yakni menekankan pentingnya Indonesia menjaga perdamaian dunia.

Selain itu juga perlunya berkontribusi dalam tantangan iklim.

Menurut Anies Baswedan bahwa setiap orang memiliki tiga ranah kiprah.

Ketiganya yakni sebagai warga daerah, sebagai warga nasional, dan sebagai warga dunia,.

Dia mengtakan bahwa Indonesia perlu berperan di ketiga wilayah itu.

"Ketika kita berbicara tentang hubungan internasional, bagaimana hubungan kita dengan berbagai negara, maka cara pandangnya bukan sekedar untung dan rugi," kata Anies lewat video yang diputar dalam diskusi daring bertajuk 'Visi Internasional Anies Rasyid Baswedan', Minggu (18/6/2023).

Baca juga: Prabowo Sindir Anies Baswedan: Kalau Sudah Bagus Bukan Perubahan yang Kita Mau Tapi Peningkatan

Baca juga: Update Pembebasan Pilot Susi Air, Kapolda Papua Ingatkan Berhati-hati Saat Bertindak, Jangan Fatal

"Bukan hanya tentang perdagangan, bukan hanya tentang kegiatan investasi dan berapa banyak uang yang masuk dan keluar, tapi ini tentang bagaimana kita berperan untuk ikut menjaga perdamaian, ikut menjaga stabilitas, baik di kawasan Asia Tenggara, kawasan Asia, apalagi kawasan dunia," ujarnya. 

Ia menegaskan pentingnya Indonesia memiliki prinsip yang berdasarkan kepada 'nilai' atau 'value base' untuk menghadapi berbagai macam tantangan dunia. 

Ketika Indonesia menghadapi persoalan-persoalan yang ada di dunia internasional, maka prinsip itu yang dapat dipakai untuk menakar hubungan dengan negara-negara lainnya. 

"Misalnya, kita memiliki prinsip bahwa 'kemerdekaan adalah hak segala bangsa', prinsip menghormati integritas teritorial, maka ketika ada aneksasi, kita bisa mengatakan bahwa ini adalah melanggar prinsip yang kita yakini," ujarnya. 

"Jadi walaupun yang melakukan bisa jadi adalah teman Indonesia, negara yang memiliki hubungan baik dengan kita, kita harus sampaikan, apabila prinsip-prinsip ini tidak dihormati, kita harus tegur," lanjut Anies.

Dalam pemaparannya tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menceritakan pengalamannya untuk memberikan solusi dalam persoalan iklim.

Menurutnya persoalan iklim tidak hanya persoalan lintas negara, tapi juga lintas wilayah.

Saat itu dia mendapat kesempatan untuk berbicara tentang bagaimana cara menghadapi krisis iklim yang disambut baik oleh Sekjen PBB.

Baca juga: Anies Baswedan Tak Kunjung Umumkan Cawapres, Demokrat: Didukung 3 Partai Tapi Jalan Sendiri-sendiri

"Saat di Jakarta dulu, kami terlibat dalam usaha untuk berkontribusi atas tantangan global di wilayah Jakarta. Dan ketika kita terlibat dalam percakapan internasional yang dihadiri Sekjen PBB, disitu kami sampaikan hal-hal yang harus dikerjakan oleh PBB dan direspon oleh Sekjen PBB yang pada waktu itu hadir," kata Anies. 

"Artinya persoalannya global, wilayah aksinya lokal, tapi visinya adalah visi bersama, untuk masyarakat global. Sebagai bagian dari tanggung jawab kita sebagai warga global," lanjutnya.

Prabowo Subianto Sindir Anies Baswedan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan sindirian ke Anies Baswedan yang bicara tentang perubahan.

Sindiran itu disampaikannya saat menyampaikan pidato dalam dialog Kebangsaan Sespim Lemdiklat Polri pada Jumat (16/6/2023) lalu.

Dalam kesempatan itu Prabowo menyebutkan bahwa prestasi Presiden Jokowi dikagumi oleh dunia.

Prestasi yang disebutkan Prabowo Subianto diantanya yakni terkait pertumbuhan ekonomi dan penekanan angka inflasi.

Sementara perubahan yang dimaksudkannya seakan ditujukan untuk Anies Baswedan.

Sebagaimana diketahui bahwa Anies Baswedan menjadi capres di Pilpres 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Dalam beberapa kesempatan dia menggaungkan perlu adanya perubahan di Indonesia.

Dalam pidatonya, Prabowo Subianto menyebutkan perlu pengakuan atas prestasi yang telah diraih.

Baca juga: KPK ke Syahrul Yasin Limpo: Rugi Bila Tak Penuhi Undangan, Penyelidik Beri Kesempatan Tuk Jelaskan

Namun bukannya pengakuan atas keberhasilan pemerintah, melainkan Prabowo Subianto mendengarkan ada yang menginginkan perubahan.

"Kenapa kita ya kan masih ada kalau saya perhatikan mau perubahan lah ya kan," ujarnya dilansir dari tayangan Kompas TV.

Prabowo Subianto menegaskan bahwa apa yang dilakukan pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi sudah bagus.

Sehingga menurutnya perlu adanya peningkatan kemajuan, dan bukan perubahan.

"Kalau sudah bagus bukan perubahan yang kita mau tapi peningkatan kemajuan," tegasnya.

"Perbaikan apa yang sudah ada kan begitu," tambahnya.

Dia mengeaskan bahwa dia menyampaikan hal bukan sebagai bentuk kampanye melainkan bicara tentang kebangsaan.

Dia menyarankan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus diatas 5 persen.

Sebab angka tersebut mampu akan membuat Indoensia semakin maju kedepannya.

"Kalau kita mau meningkat negara maju walaupun 5 persen hebat, 5 persen tidak akan cukup."

"Kalau kita bisa 7 persen tahun 2045 kita perkapita kita kurang lebih 18000 dolar per tahun, " ujarnya.

Sebab jika tetap di angka 5 persen, atau lebih rendah tidak akan lolos menjadi negara maju.

"Kalau kita hanya 5 persen, ya kita tidak akan lolos menjadi negara maju, kita jadi middle income, itu yang disebut middle income trap," sebutnya.

"Jadi kita harus 6-7 persen," ungkapnya.

Saat ini Indonesia kata Prabowo Subianto, memiliki kesempatan karena ada yang disebut bonus demografi.

Bonus demografi adalah usia produktif usia produktif berada di umur 18 sampai 35.

Sehingg kalau mayoritas bangsa kita itu usia produktif bisa manfaatkan ini untuk take off (bangkit).

Sehingga kata Prabowo Subianto, Indonesia hanya punya 13 tahun untuk bangkit dan waspada seperti yang disampaikan Presiden Jokowi.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: EGM Bandara Sultan Thaha Dorong Pariwisata Udara Hadir di Jambi

Baca juga: Harapan Karet Makin Menipis, Pemilik Kebun di Bungo Sengaja Tak Panen Selama 3 Tahun

Baca juga: Update Pembebasan Pilot Susi Air, Kapolda Papua Ingatkan Berhati-hati Saat Bertindak, Jangan Fatal

Baca juga: Terpilih Sebagai Ketua KPU Tebo, Atiul Fuadiyah akan Tingkatkan Kualitas Pemilu

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved