Mendaki Gunung Kerinci Kini Bisa Turun dengan Paralayang
Gunung Kerinci merupakan puncak tertinggi di Pulau Sumatera, sekaligus Gunung Api tertinggi di Asia Tenggara.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Gunung Kerinci merupakan puncak tertinggi di Pulau Sumatera, sekaligus Gunung Api tertinggi di Asia Tenggara.
Perjalanan mendaki Gunung Kerinci dipastikan sangat melelahkan, karena memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Namun kini, para pendaki Gunung Kerinci dapat turun gunung dengan menggunakan paralayang. Aktivitas paralayang yang terdapat di Gunung Kerinci sebenarnya sudah ada sejak 2018 dan hanya diperuntukkan sebagai wahana olahraga ekstrem.
Kini, aktivitas paralayang di Gunung Kerinci telah dibuka untuk umum dan para pendaki dapat mencoba merasakan sensasi turun gunung dengan paralayang.
"Kita melakukan hike and fly mulai dari tahun 2018. Tapi sekarang kita telah membuka trip untuk tandem," kata Jetz dari Kerinci Paradise, Selasa (13/6).
Diungkapkannya, paket bernama Hike and Fly yang dikelola oleh Kerinci Paradise dengan biaya sebesar Rp 16,350.000 per orang untuk penerbangan paralayang tandem.
"Sejauh ini tamu masuk via kami Kerinci Paradise kolaborasi sama Kerinci Paragliding kami dalam satu kesatuan Kerinci AERO club dibawah binaan Kodim," jelas Jetz.
Baca juga: Menghasilkan Uang dari Hobi Mendaki Gunung
Katanya, paket tersebut mengakomodasi berbagai persiapan seperti akomodasi penginapan, makan, minum, hingga transportasi selama 5 hari 4 malam.
Fasilitas penerbangan juga disediakan, seperti peralatan paralayang, penerbang professional yang akan mengarahkan penerbangan, petugas rangers dari Basarnas, hingga petugas medis dari Puskesmas juga ikut dikerahkan.
Terbang dari Gunung Kerinci untuk terbang dengan paralayang, wisatawan akan melakukan pendakian terlebih dahulu ke Gunung Kerinci. Pada hari pertama pendakian akan bermukim shelter 1 keesokan harinya melanjutkan perjalanan ke shelter 3 merupakan camp terakhir yang berada diketinggian 3350 mdpl.
Kemudian esok harinya, tepatnya pukul 04.00, wisatawan akan melanjutkan perjalanan ke puncak gunung. Selepas menikmati pemandangan indah dari puncak Gunung Kerinci, wisatawan akan diajak menuju tempat bernama Tugu Yudha.
Jaraknya tugu yudha sekitar 200 meter dari puncak. Di lokasi tugu yudha inilah nantinya wisatawan akan terbang dari ketinggian kurang lebih 3.675 mdpl.
"Tempat ini sekaligus jadi lokasi take off paralayang tertinggi di Indonesia," ujar Jetz.
Dimana lanjut Jetz, untuk titik pendaratan telah ditentukan dan juga dipersiapkan dengan matang. Tempat terjunnya ada di hamparan karpet teh yang sangat luas dan dinilai tidak ada aral merintang tepatnya di dekat Masjid Syuhada Kersik Tuo.
"Selain itu para tim penjaga, rescue hingga petugas medis juga sudah siap sedia," pungkasnya.
Partai Perindo: Seruan Kebangsaan untuk Menyikapi Kekecewaan dan Amarah Publik |
![]() |
---|
Presiden Wajib Lakukan Dialog Kerakyatan |
![]() |
---|
Pihak TikTok Akui Hilangkan Fitur Live di Indonesia, Kapan Kembali Bisa Diakses? |
![]() |
---|
KKB Papua Ancam Bakar Gedung DPR, MRP Hingga Kantor Pemerintah: Tak Berpihak ke Rakyat |
![]() |
---|
Hujatan Pedas Banjiri Kolom Komentar IG Raffi Ahmad, Dianggap Nir Empati di Tengah Tragedi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.