Pilpres 2024

Tak Masalah Jika Hanya jadi Penonton, Akankah Sandiaga Uno kembali Jadi Cawapres pada Pilpres 2024?

Hasil survei Litbang Kompas bulan Mei 2023 lalu menunjukkan Sandiaga Uno merupakan figur dengan elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon wakil

Editor: Fifi Suryani
Istimewa
Menpekraf Sandiaga Uno mengikuti rapat kerja (Raker) di DPR RI beberapa waktu lalu. Sandiga Uno menanggapi soal kabar bahwa masa ospeknya di PPP akan segera berakhir. 

TRIBUNJAMBI.COM - Hasil survei Litbang Kompas bulan Mei 2023 lalu menunjukkan Sandiaga Uno merupakan figur dengan elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Sandiaga memperoleh suara 11,9 persen di tingkat margin of error 2,83 persen, dan sejauh ini ia masih yang paling mendominasi puncak tingkat keterpilihan publik untuk bakal cawapres.

Bagaimana Nasib Sandiaga Uno di Pilpres 2024? Akankah kembali menjadi cawapres seperti saat dirinya medampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu.

Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu sebentar lagi resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah hengkang dari Partai Gerindra.

Terkait kabar dirinya berpotensi diajukan oleh Plt Ketum PPP Mardiono untuk menjadi Cawapres Ganjar Pranowo, Sandiaga belum mau berkomentar.

Dilansir dari Tribunnews.com, Sandiaga memutuskan bergabung dengan PPP bukan untuk mengamankan tiket Cawapres.

Ia bahkan mengaku tidak masalah jika pada akhirnya hanya menjadi penonton di Pilpres 2024.

"Saya ikhlas, saya bergabung (PPP) ini karena ada kesepakatan dari perjuangan ke depan," kata Sandiaga usai rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Masalah pencapresan, Sandiaga menyerahkan sepenuhnya kepada Plt Ketua Umum PPP Mardiono karena katanya itu merupakan wewenang pimpinan Parpol.

"Nanti keputusannya apa, tentunya menjadi wewenang pimpinan partai politik dan gabungan partai politik. Itu murni adalah wewenang dan domain dari Pak Mardiono sebagai Plt Ketua Umum," katanya.

Sandiaga tidak membantah dirinya bergabung dengan PPP setelah terjalinnya kesepakatan.

Kesepakatan soal apa, itu katanya akan disampaikan pada Rabu 14 Juni 2023 nanti saat dirinya resmi bergabung dengan PPP.

Namun yang pasti dia membantah bahwa kesepakatan dirinya dengan PPP terkait dengan tiket Cawapres di Pilpres 2024.

"Sama sekali tidak ada pembicaraan (cawapres) itu mengalir secara natural dan saya selalu menyampaikan bahwa saya ini ingin menyampaikan sebuah gagasan dan apa yang saya dengar dari masyarakat.

Harapan dari pembangunan ekonomi Indonesia ke depan dan kepemimpinan yang fokus terhadap percepatan pembangunan dan isu-isu ekonomi keseharian yang dirasaka masyarakat, ini yang tercapai sebuah kesamaan dari segi pemikiran untuk melangkah ke depan," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved