Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 8 Juni 2023 - Hidup Akrab dengan Allah
Bacaan ayat: Kejadian 6:8-9 (TB) Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela
Renungan Harian Kristen 8 Juni 2023 - Hidup Akrab dengan Allah
Bacaan ayat: Kejadian 6:8-9 (TB) Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Dalam sebuah persahabatan, kata akrab dimaknai sebagai hubungan yang dekat dan erat. Dalam relasi personal, kata akrab dapat dipahami sebagai intim.
Dalam dua makna tersebut, dapat dimengerti jika dua pribadi mempunyai relasi yang akrab maka hubungannya mengarah pada relasi yang sangat dekat.
Persoalannya, mungkinkah manusia hidup akrab dengan Allah? Pertanyaan ini penting, sebab kita sudah terbiasa menyebut diri sebagai hamba dan Allah sebagai Tuan.
Mungkinkah seorang tuan dan hamba akan akrab, sementara metafora tuan - hamba telah mengkondisikan sebuah relasi yang tidak setara?
Tuan posisinya lebih tinggi dari hamba, bahkan tuan akan menguasai hamba!
Menarik jika Nuh dicatat sebagai seorang manusia yang memiliki kedekatan istimewa dengan Allah. Nuh dinyatakan sebagai seorang yang bergaul dengan Allah.
Dalam terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini dinyatakan bahwa Nuh hidup akrab dengan Allah.
Nampaknya penulis hendak memberikan informasi penting bahwa kehidupan Nuh berbeda jauh dengan kehidupan orang-orang lain yang hidup sezamannya.
Mereka melakukan kejahatan, tapi Nuh tetap berlaku baik di tengah kejahatan yang terjadi.
Bagaimana bisa demikian? Ternyata Nuh mendapatkan kasih karunia di hadapan Allah.
Ia mendapatkan kemurahan Allah. Tentu ini informasi penting, terlebih dari masa Perjanjian Lama, ternyata konsep cara berfikir tentang anugerah sudah sejak semula ada dan Allah lakukan.
Kemurahan Allah berbuah manis ketika Nuh hidup benar dihadapan Allah. Hal ini sangat paralel dengan kondisi awal manusia ketika diciptakan, sebelum jatuh dalam dosa.
Manusia tinggal di Taman Eden, sebagai tempat terbaik yang pernah ada dimana Allah dan manusia ada sebagai sahabat.
Manusia mendapat mandat menguasai dan mengelola bumi serta mendapat manfaat untuk makan semua buah yang ada dalam taman, kecuali buah pengetahuan baik dan buruk.
Sayangnya, pemberontakan manusia telah merusak relasi yang harmonis tersebut. Dosa menghancurkan relasi yang akrab dan menggantinya dengan perseteruan!
Pada akhirnya, kasih karunia Allah lah yang memulihkan relasi tersebut sehingga terjadi penyelamatan, dan Nuh menjadi gambaran sederhana tentang kehidupan yang akrab dengan Allah.
Pertanyaannya, bisakah hari ini akrab dengan Allah?
Pasti bisa! Setiap orang percaya telah mendapatkan kasih karunia Allah yaitu penebusan dalam Yesus Kristus. Selama hidup di bumi, Yesus telah meneladankan bagaimana hidup akrab dengan Allah.
Yesus mengajarkan kepada kita untuk menyapa Allah sebagai Bapa. Pagi-pagi benar Ia telah ada di dalam taman untuk berdoa.
Ia melayani mereka yang terabaikan. Ia mendasarkan seluruh tindakannya pada kasih. Kitapun dapat melakukan hal yang sama. Akrab lah dengan Allah!! Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam
Inara Rusli Terciduk Cium Tangan Virgoun Usai Sidang Mediasi |
![]() |
---|
Kabag Hukum Pemkot Jambi Jawab Netizen Soal Pemerintah Anti Kritik: Bedakan Kritik dan Hujatan |
![]() |
---|
Kapolda Jambi Siap Jadi Bapak Asuh dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jambi |
![]() |
---|
Gubernur Jambi Minta Tanah yang Sudah Bersitifikat Diverifikasi Kembali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.