Musim Haji 2023

Pembimbing Jamaah Uzur Siaga 24 Jam, Ada yang Minta Pulang hingga Tak Mau Laksanakan Ibadah

Jemaah haji yang mendapatkan perawatan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Kota Makkah juga mendapatkan bimbingan khusus

Editor: Fifi Suryani
Tribunnews/Thamzil Thahir
Konsultan Ibadah dan Pengawas Kelompok Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU), KH Cepi Supriatna 

TRIBUNJAMBI.COM, MAKKAH - Jemaah haji yang mendapatkan perawatan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Kota Makkah juga mendapatkan bimbingan khusus oleh empat orang yang ditugaskan sebagai tim Pembimbing Jamaah Uzur (PIJU). Tim ini betugas melayani, membantu mengingatkan para  jamaah uzur agar tidak terlewat ibadahnya.

Konsultan Ibadah dan Pengawas Kelompok Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) KH Cepi Supriatna  menjelaskan tim PIJU bertugas agar para jamaah lansia jangan sampai terlewat ibadahnya.

"Tugas pokok mereka (PIJU) adalah membantu para jamaah yang dirawat tidak lupa salatnya. Dan memastikan bahwa jamaah haji jangan sampai ada yang terlewat dalam menuntaskan ibadahnya," ujar Cepi saat ditemui di Kantor KKHI Makkah, Rabu (7/6/2023).

Ia menegaskan, harus dibedakan antara jamaah yang sudah uzur dengan jamaah lansia. Jamaah uzur adalah jamaah yang secara fisik mendapatkan perawatan.

Jamaah uzur yang dirawat juga dibimbing, jangan sampai ada yang terlewat ibadahnya.

"Jangan sampai ibadahnya tidak tercover. Ibadah utamanya harus tuntas, dan yang utama juga dalam melaksanakan ibadah haji," lanjutnya.

Keempat petugas PIJU di Makkah adalah Ibnu Alhafizh, Rofi Dwicita, Maisarah, Inaz, dan Munawarah Razid.

Munawarah dalam kesempatan sama bercerita kerap mendapatkan momen lucu saat membimbing jamaah uzur dalam memastikan tak ada yang terlewat ibadahnya.

"Awalnya masuk dirawat karena sakit, karena mungkin juga sudah lelah karena baru tiba dari Madinah, jadi sampai lupa ibadahnya, minum obat juga nggak mau sama sekali," katanya.

Hal ini diakui Munawarah yang kerap ia mengalami kesulitan lantaran jamaah tidak mau melakulan apa-apa. Merayu jamaah dengan kelembutan menjadi salah satu cara yang dianggapnya ampuh sehingga jamaah yang dimasud mau melaksanakan ibadah.

"Ibu, karena ini masih di tanah haram, dan datang karena mau melaksanakan ibadah, maka harus tetap ibadah. Memastikan untuk menghilangkan keraguannya," ujarnya.

"Dilakukan secara pelan-pelan, akhirnya mau (melakukan) ibadah. Ada juga yang muter-muter di kamar minta pulang, karena temannya sudah pulang duluan," katanya lagi.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved