Politik

Relawan Temukan Fakta Menarik Tentang Anies Baswedan di Daerah Muaro Jambi

Masih banyak black campaign pada sosok Anies. Prestasi dan legacy selama jadi Gubernur DKI-pun dianggap buruk, bahkan dominan label negatif

Penulis: tribunjambi | Editor: Hendri Dunan
zoom-inlihat foto Relawan Temukan Fakta Menarik Tentang Anies Baswedan di Daerah Muaro Jambi
ist
Relawan Anies Baswedan berdialg dengan masyarakat di daerah Muaro Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Berdasarkan hasil survei nasional, Pilpres sebagian besar menempatkan Anies Baswedan berada diposisi 3, dibawah Ganjar dan Prabowo. Begitu juga di Jambi elektabilitas Anies Rasyid Baswedan juga cenderung stagnan.
Untuk itu Relawan Jaringan Nasional (Jarnas) Anies Baswedan Jambi berusaha untuk terus menaikkan elektabilitas Anies, dengan prinsip bagaimana sumber daya yang terbatas dapat menghasilkan secara maksimal. Jarnas Anies Jambi memprogramkan kegiatan menyapa masyarakat sampai pelosok.
Ketua DPW Jarnas Anies Jambi, Muhammad Agus Widiyanto mengungkapkan temuan menarik dari program menyapa masyarakat pelosok ini.
Pertama, figur Anies Baswedan belum populer di masyarakat pelosok, karena umumnya sumber informasinya adalah televisi, Medsos, dan baliho/alat peraga.
Menurutnya sistem komunikasi sosial masyarakatnya juga sangat terbatas. Sehinga akses informasi tentang Anies masih sangat minim.
Kedua, calon yang di endorse pemerintah lebih populer di pelosok. Apalagi dikalangan penerima Bansos dan program-program pemerintah lainnya.
"Masyarakat pelosok, secara umum karakternya adalah praktis-pragmatis, yaitu menilai calon dari manfaat langsung yang diperolehnya," ujarnya, Sabtu (3/5).
Ketiga, masih banyak disinformation dan black campaign pada sosok Anies. Prestasi dan legacy selama jadi Gubernur DKI-pun dianggap buruk, bahkan dominan labeling negatif.
"Label negatif seperti gagal memimpin Jakarta, Jakarta makin hancur, menjalankan politik identitas yang memecah belah dan lain-lain. Karena itulah perlu informasi yang berimbang dan valid," ungkapnya.
Keempat, keadaaan ekonomi semakin sulit. Pasca pandemi kehidupan ekonomi di pelosok belum pulih, bahkan pendapatan keluarga terus merosot. Pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah pusat, kata dia juga tidak begitu dirasakan. Masyarakat pelosok malah menghadapi jalan kampung yang rusak.
Karena itu menurut Agus mereka sungguh mengharapkan pemerintah segera berganti. Berganti dengan pemerintah yang dapat mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Untuk meningkatkan elektabilitas dengan mendatangkan Anies ke Jambi, Agus mengatakan Jarnas Anies Jambi sangat realistis.
"Sepanjang sistemnya masih one man, one vote dan one value, maka perlu effort atau issue besar untuk dapat mendatangkan Anies ke Jambi," ucapnya.
Mengingat dari data dan fakta bahwa Jambi terdiri dari 1 Dapil saja. Pada Pilpres 2019 lalu ada 1,8 juta suara sah. Untuk tahun 2024 diperkirakan 2,1 juta suara. Secara nasional terhitung kecil apalagi dibandingkan dengan provinsi di Jawa.
Namun dari angka-angka ini, Jarnas Jambi tetap berusaha agar suara Anies di Jambi berkontribusi pada rekapitulasi nasional. Karena itulah, kata dia Jarnas Jambi mendorong para relawannya untuk lebih pro aktif menyapa masyarakat.
"Relawan harus berani tampil sebagai representasi Anies di daerah. Dengan menunjukkan karakter dan sifat-sifat utama. Seperti kejujuran, cerdas, amanah, dan lain-lain," tutupnya. (cda)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved