Pilpres 2024
Ini Hasil Pertemuan Elite Parpol Pendukung Anies Baswedan di Pulau Milik Surya Paloh, Ada 5 Poin
Ada lima poin hasil pertemuan elite partai politik pendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) di Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Ada lima poin hasil pertemuan elite partai politik pendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) di Pilpres 2024 mendatang.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan maju di Pemilu 2024 dengan diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Ada tiga partai dalam koalisi tersebut, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.
Kabar terbaru, sejumlah elite Parpol pendukung Anies Baswedan melakukan pertemuan di Pulau Kaliage Besar, Kepulauan Seribu pada 26 Mei 2023 lalu.
Pulau tersebut diketahui milik Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Adapun sosok yang turut hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta Teuku Riefky Harsya dari Partai Demokrat.
Selanjutnya, ada Salim Assegaf Aljufri, Akhmad Syaikhu, Sohibul Iman, dan Al Muzammil Yusuf dari PKS.
Serta ada Surya Paloh, Sugeng Suparwoto, Hermawi Taslim, dan Taufik Basari dari NasDem.
Pertemuan tersebut terungkap setelah foto-fotonya eredar di awak media.
Baca juga: Apa Kata Pengamat Soal 3 Nama Paling Layak Bakal Cawapres Anies Baswedan? AHY, Khofifah atau Aher?
Baca juga: Update KKB Papua, Daftar Nama 5 Anak Buah Yotam Bugiangge Ditangkap, Pecatan TNI Membelot Gabung KKB
Saat dikonfirmasi, Ketua DPP PKS Al-Muzammil Yusuf membenarkan foto tersebut merupakan momen saat pertemuan antara pimpinan partai politik koalisi perubahan.
Dia pun mengkonfirmasi pertemuan tersebut berlangsung di sebuah pulau di Kepulauan Seribu yang juga milik Surya Paloh pada pekan lalu.
"Oh iya ini pertemuan pekan lalu. Di lokasi Kepulauan seribu lokasi milik pak Surya Paloh," kata Muzammil kepada wartawan, Rabu (31/5/2023).
Muzammil mengatakan pertemuan tersebut membicarakan banyak hal mengenai soliditas koalisi perubahan untuk persatuan.
"Membicarakan banyak hal terkait masa depan koalisi. InsyaAllah kita solid untuk maju terus," jelasnya.
Ada sekitar lima poin yang dibahas dalam pertemuan di pulau milik Surya Paloh tersebut.
Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari atau Tobas mengungkap isi pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Beri Support ke NasDem
Para elite parpol di Kolaisi Perubahan memberikan support kepada Partai NasDem mengingat kondisinya saat ini.
Baca juga: Anies Baswedan Temui SBY, Deretan Nama Cawapres yang Disodorkan Koalisi Perubahan
"Pertemuan itu lebih kepada pertemuan yang ingin menyampaikan dukungan dan simpati kepada Partai NasDem," kata Tobas saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Bahas Koalisi
Poin kedua dari pertemuan tersebut untuk membahas masa depan koalisi perubahan.
"Sekaligus juga membicarakan langkah-langkah yang akan di lakukan oleh koalisi, dan itu pertemuan yang cukup lengkap karena langsung para petinggi utamanya yang bertemu itu cukup menggembirakan," ucap Tobas.
Bicarakan Cawapres Anies Baswedan
Pembahasan selanjutnya dalam pertemuan itu terkait sosok Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) untuk Anies Baswedan.
Kendati demikian, kata Tobas, perihal nama tersebut masih berada dalam pembahasan internal di partai Koalisi Perubahan.
"Jadi banyak hal yang termasuk juga ya cawapres dan sebagainya juga bagian dari poin-poin yang mungkin menjadi bahan diskusi pada saat itu," kata dia.
Bahas Isu Penjegalan Anies Baswedan
Selanjutnya yakni membahas adanya indikasi penguasa yang ingin mengagalkan pencapresan dari Anies Baswedan.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky mengungkap menyatakan salah satu cara mengagagalkan Anies Baswedan jadi Capres dengan mengganggu ketiga partai politik yang menjadi partai pengusung Anies Baswedan.
Baca juga: Tak Masuk Bursa Anies Baswedan, Sandiaga Uno Beri Kode Siap Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
"Isi pembicaraan di Pulau Kaliage yang pertama adanya indikasi, upaya penguasa akan melakukan segala cara untuk membuat Bacapres Anies Rasyid Baswedan tidak berlayar. Dengan cara dan sumberdaya apapun termasuk ‘menganggu’ 3 partai politik pendukungnya," kata Teuku saat dikonfirmasi, Rabu (31/5/2023).
Buat Pernyataan
Terakhir yakni membahas adanya kenyataan dan satu tekad yang solid dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan.
Khususnya, masyarakat yang ingin kehidupannya lebih sejahtera, lebih aman, lebih memiliki kebebasan dalam berdemokrasi, dan utamanya memiliki keadilan yang sama di mata hukum.
"Maka Koalisi Perubahan ini harus berusaha untuk membuat Anies Rasyid Baswedan berlayar," kata euku Riefky.
Bocoran 3 Nama Cawapres Anies Baswedan
Partai dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengusulkan satu nama Cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Ketiga partai dalam koalisi tersebut yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Koalisi tersebut mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies sebagai Bacapres di Pemilu 2024.
Baca juga: Profil dan Biodata Yotam Bugiangge, Pecatan TNI yang Membelot Gabung KKB Papua dan Jadi Pimpinan
Siapa yang akan mendampingi Anies Baswedan di kontestasi politik 2024 mendatang?
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian menyampaikan bocoran tiga nama Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres).
Dia menyampaikan ketiga partai dalam Koalisi Perubahan tersebut masing-masing mengusulkan satu nama.
Pipin Sopian mengatakan bahwa NasDem mengajukan nama Khofifah Indar Parawansa.
Kemudian PKS menyodorkan nama Ahmad Heryawan (Aher).
Sementara Demokrat mengusulkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sudah dari PKS jelas menyodorkan nama Aher. Dan Pak Said sebagai tim delapan sudah menyampaikan bahwa tiga nama itu adalah Aher kemudian Demokrat AHY, dan dari Nasdem Khofifah," kata Pipin ditemui di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Kemudian dikatakan Pipin masih ada dua nama tersisa yang belum diketahui.
"Waktu itu Pak Said sudah bilang 3 dari 5 nama. Duanya itu entah siapa jadi tentu yang di prioritaskan adalah nama yang disodorkan mitra koalisi," sambungnya.
Pipin mengukapkan bahwa sepertinya cukup sulit mencari di luar mitra koalisi kalau yang bersangkutan tidak berkenan.
"Jadi cukup susah mencari di luar koalisi kalau yang bersangkutan kurang berkenan. Dan kita tidak bisa memaksakan," tutupnya.
Kata Pengamat
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengungkapkan terpilihnya cawapres Anies dari ketiga nama tersebut tergantung dari kebutuhan KPP.
Ujang mengatakan, jika melihat dari elektabilitas, maka Aher akan otomatis tereliminasi dari kandidasi cawapres Anies.
Baca juga: Update Kekerasan Seksual Remaja di Sulteng oleh 11 Pelaku, Korban Operasi Pengangkatan Tumor Rahim
Ditambah, sambungnya, mantan Gubernur Jabar itu bukanlah tokoh NU yang menurut Ujang menjadi basis massa terbesar di Indonesia.
"Kemungkinan Aher akan tereliminasi karena elektabilitasnya nggak cukup dan Aher itu kan bukan dari kalangan Nahdiyin sebagai pemilih terbesar di Indonesia," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (1/6/2023).
Dengan tereliminasinya Aher, Ujang menganggap pilihan cawapres untuk mendampingi Anies tinggal Khofifah dan AHY.
Berdasarkan dua nama tersebut, dirinya mengatakan tergantung dari kebutuhan yang ingin dicapai KPP dalam Pilpres 2024.
Menurutnya, jika ingin meraih suara dari kalangan ibu-ibu dan NU, maka bisa memilih Khofifah sebagai cawapres Anies.
Namun, ketika ingin menguatkan koalisi tiga partai, maka AHY bisa menjadi pilihan.
"Untuk menguatkan internal bisa AHY. Tapi kalau kebutuhannya eksternal, ingin menggaet suara emak-emak, dari kalangan Nahdiyin, maka bisa diambil dari Khofifah, dari eksternal Koalisi Perubahan," jelasnya.
Ujang pun mengatakan seluruh pilihan yang bakal diambil KPP, yang terpenting adalah bisa memberikan keuntungan elektoral bagi Anies.
"Karena pertarungannya itu, capres-cawapres (dalam Pilpres 2024), satu paket, satu pasangan. Jadi, ya harus saling melengkapi, harus saling punya nilai plus-plus dalam capres dan cawapresnya," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bocoran ketiga nama disampaikan Juru Bicara PKS, Pipin Sopian.
"Sudah dari PKS jelas menyodorkan nama Aher."
"Dan Pak Said sebagai tim delapan sudah menyampaikan bahwa tiga nama itu adalah Aher kemudian Demokrat AHY, dan dari Nasdem Khofifah," kata Pipin di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Kendati demikian, Pipin juga mengungkapkan masih ada dua nama lain yang bakal menjadi cawapres Anies.
Namun, sambungnya, kedua orang tersebut tidak diketahuinya.
"Waktu itu Pak Said sudah bilang 3 dari 5 nama. Duanya itu entah siapa jadi tentu yang di prioritaskan adalah nama yang disodorkan mitra koalisi," sambungnya.
Lalu dari ketiga nama di atas, siapa yang layak mendampingi Anies sebagai cawapres?
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Truk Bermuatan 20 Penumpang Tabrakan, Berikut Data Korban Kecelakaan di Batanghari
Baca juga: Download Lagu MP3 Dangdut Koplo Nella Kharisma hingga Didi Kempot Terlengkap 2023
Baca juga: Bikin Syok Harga Jepit Rambut Nagita Slavina, Warganet: Mending Bayar Cicilan Motor!
Baca juga: Inara Rusli Menolak Jika Diajak Rujuk oleh Virgoun: Nggak Mau Ribet Lagi
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.