Pilpres 2024

Terbaru, Elektabilitas Prabowo Subianto Kalahkan Ganjar Pranowo, Begini Respon PDI Perjuangan

PDIP turut memberikan tanggapan atas hasil survei elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai Bacapres di Pemilu 2024 mendatang

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribunnews.com
Peluang Anies Baswedan di Pilpres 2024 

Diketahui, jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan tiga besar elektabilitas calon presiden (capres) masih diisi oleh Prabowo Subianto 24,5 persen, Ganjar Pranowo 22,8 persen, dan Anies Baswedan 13,6 persen.

Hasil itu diperoleh dengan margin of error survei lebih kurang 2,83 persen.

Dikutip dari TribunWow, survei yang berlangsung 29 April-10 Mei 2023 itu menunjukkan bahwa elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berada di urutan pertama dengan raihan 24,5 persen.

Tingkat elektoral Menteri Pertahanan (Menhan) itu meningkat 6,4 persen dibandingkan survei yang sama pada Januari 2023.

Baca juga: Kata Gibran Rakabuming Raka Soal Prabowo Subianto Salip Elektabilitas Ganjar Pranowo Jelang Pilpres

Kala itu, Prabowo mendapatkan elektabilitas 18,1 persen.

Sementara itu, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar berada di angka 22,8 persen.

Hasil itu menunjukkan penurunan 2,5 persen ketimbang survei Januari 2023, di mana ia memperoleh tingkat elektoral 25,3 persen.

Respon Gerindra

Meningkatnya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga menyalip Ganjar Pranowo disebut buah dari kinerja sebagai Menteri Pertahanan.

Penilaian tersebut disampaikan Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman.

Dia menyebutkan bahwa pencapaian itu tidak lepas dari kinerja Prabowo dalam membantu Presiden Jokowi.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi mengangkatnya sebagai Menteri Pertahan usai sama-sama bertarung di Pilpres 2019 lalu.

"Kinerja Prabowo sangat maksimal di Menhan, terbukti dari semua lembaga survei Prabowo Subianto adalah Menteri dengan kinerja terbaik," ujar Habiburokhman dikutip dari Kompas Tv, Rabu (24/5/2023).

Apalagi, lanjut Habiburokhman, saat ini isu-isu soal geopolitik sedang menjadi pokok pembahasan dunia.

"Menhan cocok dengan situasi saat ini, di mana di luar negeri ada masalah yang menarik perhatian yakni geopolitik, adapun peritiwa perang Rusia-Ukraina hingga ketegangan Amerika-China," ungkap Habiburokhman.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved