Ngaku Jadi Korban KDRT, Pasutri di Depok Sama-sama Jadi Tersangka

Selain itu Balqis juga mendapatkan tekanan untuk mengambil jalur damai oleh keluarga suaminya.

Namun, Balqis menolak. Sahara, dengan penuh kebingungan dan kesedihan, bertanya, "Apa kakak gue harus meninggal dulu baru dapat keadilan?"

Balqis, yang saat ini menderita asam lambung akut dan harus dirawat di rumah sakit, harus menjalani perawatan di bawah pengawalan ketat dan masih dilarang bertemu anak-anaknya.

Keduanya Jadi Tersangka

Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, awalnya Putri dan suaminya cekcok.

Putri lalu mengucapkan kata-kata yang membuat suaminya tersinggung.

Namun, Yogen tak memerinci perkataan yang membuat suami Putri tersinggung. Yogen berujar, karena tersinggung, suami Putri menaburkan bubuk cabai kepada istrinya.

"Ada cekcok antara suami istri. Kemudian, sang suami tersinggung dengan ucapan sang istri dan menumpahkan bubuk cabai ke mata sang istri dan terjadi pergumulan," kata Yogen di kantornya, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS Geopark Merangin Resmi Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark

Putri kemudian melawan dengan meremas alat kelamin suaminya. Sang suami lalu memukul Putri.

"Sang istri meremas dengan keras alat vital suami. Untuk melepaskan remasan itu, sang suami memukul sang istri," ujar Yogen.

Suami istri itu kemudian saling melapor. Awalnya Putri melaporkan suaminya, lalu sang suami melaporkan balik Putri.

Dalam proses penyelidikan, polisi berupaya menyelesaikan masalah itu dengan keadilan restoratif atau restorative justice.

Namun, proses itu tak kunjung menemui titik terang lantaran Putri tak menghadiri mediasi.

Setelah itu, penyidik berkoordinasi dengan ahli pidana. Kepada penyidik, ahli pidana menyatakan bahwa tindakan Putri dan suaminya tergolong unsur pidana.

Karena itu, penyidik kemudian menetapkan Putri dan suaminya sebagai tersangka KDRT.