Berita Jambi

Buntut Cekcok Pedagang vs Sopir Batubara, Polda Jambi Ancam Setop Batubara Jika Sopir Tak Mengalah

Direktur Lalu Lintas Polda Jambi, Kombes Pol Dhafi meminta agar para sopir truk angkutan batubara tidak arogan, dan harus mengalah saat melintas di ja

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Kolase Tribunjambi.com
Pedagang terlibat cekcok dengan sopir angkutan batubara pada Jumat (19/5/2023) di jalan Lintas Sumatera tepatnya di Pal 11 Desa Pondok Meja, Kabupaten Muaro Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Direktur Lalu Lintas Polda Jambi, Kombes Pol Dhafi meminta agar para sopir truk angkutan batubara tidak arogan, dan harus mengalah saat melintas di jalan umum.

Hal ini diungkapkan Dhafi, pasca adanya keributan antara pedagang dengan aopir truk angkutan batubara di kawasan Pondok Meja, Pal 11, Muaro Jambi, beberapa hari lalu.

"Ya sopir ini harus mengalah, karena mereka yang menggunakan jalan umum," kata Dhafi, saat dikonfirmasi tribun, Minggu (21/05/2023).

Ia menegaskan, jika peristiwa tersebut masih terus terjadi, hingga menimbulkan konflik di masyarakat, pihaknya dengan tegas akan kembali menutup atau menghentikan transportasi angkutan truk batubara.

"Kalau masih tidak mengalah, maka kita akan setop lagi, karena jangan sampai mereka ini justru mengganggu pengguna jalan umum lainnya," sebut Dhafi.

Pada berita sebelumnya, Dauz, warga sekitar saat dikonfirmasi menyebut bahwa terjadi percekokan antara sejumlah pedagang dengan sopir angkutan batubara. Para pedagang yang berjualan seperti nasi padang, pecel lele kesal lantaran batubara yang kerap parkir dibahu jalan tepat didepan warung-warung jualan mereka

"Yang marah itu warga sini, ada pedagang pecel lele, nasi padang dan yang jualan lainnya. krronologis kejadian itu saat magrib itu mobil BB sudah mulai keluar. Kadang parkir di bahu jalan depan tempat jualannya,"ungkapnya

"Ini kan otomatis konsumen tidak mau ke tempatnya karena parkiran mau masuk tertutup. Jadi mereka marah mengusir sopir suruh cari tempat kantong parkir yang disediakan," tambahnya.

Lebih lanjut disampaikan oleh Dauz bahwa dengan kondisi angkutan batubara yang kerap parkir di tempat jualan pedagang, memberikan dampak menurunnya omzet pedagang. Disisi lain, Dauz yang tinggal di daerah tersebut, juga mengungkapkan bahwa gesekan-gesekan di lapangan bukan hanya sekali dua kali.

"Pernah warga sini karena sudah resahnya mencoret kaca mobil pakai cat semprot ke kaca mobil batubara yang parkir sembarangan,"katanya.

"Kalau sopir mobil pribadi ada juga pernah ribut sama sopir truk bb. Karena truk bb yang ambil jalan di sebelah kanan, sementara itu yang membuat macet jalan,"terangnya.

Sementara itu, dengan polemik angkutan batubara ini, Dauz berharap jalan khusus untuk di percepat dan diminta agar tindak tegas angkutan batubara yang parkir sembarangan dari sore.

"Kempesin atau gmna itu saja tindak tegasnya. Sama jika sudah jam 05.00 wib alangkah baiknya mobil BB suruh cari tempat parkir. Jangan disuruh jalan. Agar tidak macet saat pagi nya,"pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Peminat Becak di Kuala Tungkal Sangat Menurun Tiga Tahun Terakhir

Baca juga: Nur Tri Kadarini Minta Pemprov Jambi Selesaikan Jalur Khusus Batubara Akhir 2023

Baca juga: Anak Kandung Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi Ikut Nyaleg

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved